DOMPU – Pemberlakuan jam malam di Kabupaten Dompu sudah lama dinantikan masyarakat daerah ini. Menyusul kerisauan dan keresahan mereka atas terjadinya berbagai kasus yang rata-rata diaktori pemuda-remaja (anak dibawah umur).

Mantan anggota DPRD Dompu Abdullah (kiri) dan mantan Ketua KPU Dompu Rusdyanto. (ist/kolase/lakeynews.com)

Mantan anggota DPRD Dompu Abdullah dan mantan Ketua KPU Dompu Rusdyanto, antara lain yang setuju dan menunggu rencana Pemda memberlakukan jam malam tersebut.

“Inilah (pemberlakuan jam malam) kebijakan yang ditunggu-tunggu. Yang kita khawatirkan adalah dampak dari pergaulan mereka (pemuda-remaja),” kata Abdullah, Selasa (10/1) malam ini.

Baca juga:

Karena itu, senada dengan Ketua DPRD Andi Bachtiar dan harapan Kapolres AKBP Iwan Hidayat, Abdullah juga mengatakan setuju dengan rencana Pemda menerapkan jam malam.

“Setuju. Kegiatan ronda malam bagus diaktifkan,” ujar pria berbadan subur yang akrab disapa Bang Doel Sawe (BDS) itu di WAG Lakeynews.com.

BDS mengaku, di dekat (sekitar) rumahnya, dari pagi hingga malam remaja-remaja usia SMP-SMA berkumpul.

Melihat itu, BDS tidak tinggal diam. Sesuai kapasitas sebagai warga, dia sering menegur dan melarang langsung anak-anak tersebut.

BDS mengaku, pernah membentaknya. Bahkan, sampai-sampai berugak tempat duduk anak-anak itu (mohon maaf) dilumuri kotoran sapi.

Rusdyanto juga demikian. Secara khusus dia respek dengan keinginan Kapolres Iwan Hidayat agar Pemda memberlakukan jam malam.

“Mantap Pak Kapolres,” kata Rusdyanto singkat, juga di WAG Lakeynews.com, Selasa malam ini. (tim)