Kontrol Anak-anak, Kapolres Dompu Usulkan Pemberlakuan Jam Malam
DOMPU – Puluhan remaja di Kabupaten Dompu terjaring razia gabungan, Senin (9/1). Dua diantaranya, diketahui positif mengonsumsi Narkoba.
Razia dalam rangka Patroli Cipta Kondisi (Cipkon) itu dipimpin Kabag Ops Polres Dompu AKP Syamsurrijal. Melibatkan 1 Peleton Brimob Ki 2 Yon C Dompu, Satfung Intelkam, Reskrim, Satsamapta dan Satnarkoba Polres, serta Satpol PP.
Operasi berlangsung di sejumlah titik yang dianggap rawan, mulai dari pusat Kota Dompu hingga di wilayah Kecamatan Woja.
Hasilnya, 22 remaja terjaring. Seorang diantaranya, perempuan.
“Setelah diinterogasi, dua dari 22 remaja tersebut ternyata positif mengonsumsi Narkoba,” kata Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat melalui Kasubsi Humas dan Penmas Polres Aiptu Hujaifah dalam pernyataan persnya, Selasa (10/1).
Saat ini, ke 22 remaja tersebut masih ditangani Unit PPA Satu Reskrim bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu. “Mereka masih menjalani pembinaan dan pemeriksaan lebih lanjut,” jelasnya.
Kapolres Iwan Hidayat mengaku ‘geram’ dan prihatin dengan kondisi ini. Apalagi dari 22 remaja tersebut ada seorang gadis, bahkan ada juga yang mengonsumsi narkoba.
“Marah tentunya. Tapi apa boleh buat, kita aparat hanya bisa melakukan penindakan. Sementara upaya pencegahan tidak cukup hanya dibebankan pada kepolisian,” tutur Kapolres.
Diakuinya, laporan kenakalan dan aksi kejahatan yang melibatkan remaja (anak di bawah umur), akhir-akhir ini cukup banyak yang masuk ke kepolisian. Namun, tanpa dukungan semua pihak, kepolisian tak bisa berbuat banyak, terlebih mengambil sikap di luar aturan.
“Kepolisian hanya bisa menindak dengan cara persuasif, pendekatan humanis, melakukan pembinaan, menahan seperlunya untuk mendapatkan efek jera. Hanya itu, karena kebanyakan dari mereka masih di bawah umur,” ujar Kapolres.
Segala bentuk kejahatan yang melibatkan anak-remaja seperti aksi panah liar, konsumsi narkoba, tawuran, konsumsi minuman keras, jika tidak ditangani serius, akan berdampak pada kejahatan yang lebih luas dan lebih besar.
“Salah satu penyebabnya, adanya pembiaran, kurangnya kehadiran dan perhatian para orang tua terhadap anak-anak mereka,” jelas Kapolres prihatin.
Seharusnya, ketika mendapati anak-remaja yang kondisi keluarganya tidak utuh, masih ada kerabat, tetangga, bahkan tokoh agama, tokoh masyarakat yang harus ambil tindakan.
“Mengenai latar belakang keluarga, broken home misalnya, bukankah masih ada kerabat dekatnya, para tetua, pemerintah setempat? Seharusnya dapat hadir mengurus anak-anak ini,” imbuh Kapolres.
Kapolres mengusulkan, agar pemerintah setempat mengeluarkan aturan dan memberlakukan pembatasan Jam Malam. “Aturan jam malam ini penting untuk mencegah aktivitas anak-anak muda di luar kontrol,” paparnya. (tim)
4 thoughts on “Keluyuran Malam-malam, Puluhan Remaja Dompu Terjaring Razia, Dua Orang Positif Narkoba”