Disaksikan Bupati Dompu Kader Jaelani dan Sekda Gatot Gunawan PP, Pinca Bulog Bima Wilya Fatayani akhirnya menandatangani kesepakatan kerja sama dengan dua perusahaan mitranya di Dompu, PT. Putra Indonesia dan UD. Lancar Abadi. (ist/lakeynews.com)
Suasana pertemuan antara pihak Bulog Bima dan calon mitra Bulog yang difasilitasi eksekutif. Bupati Dompu Kader Jaelani, Sekda Gatot Gunawan PP dan Kadistanbun Muhammad Syahroni, ikut hadir dalam pertemuan itu. (ist/lakeynews.com)

Sekda Gatot: Perbup tentang Jatah Beras PNS dengan Pemotongan TPP Sedang Disusun

DOMPU, Lakeynews.com – Pasca-Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait gabah yang kembali digelar di DPRD Dompu pada Selasa (5/4) lalu, beberapa langkah dilakukan Pemkab setempat.

Informasi terbaru, Pinca Bulog Bima (wilayah kerjanya Bima-Dompu) Wilya Fatayani telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan dua perusahaan mitranya, PT. Putra Indonesia (PI) dan UD. Lancar Abadi (LA).

Selain itu, saat ini juga sedang disusun Peraturan Bupati (Perbup) Dompu tentang Jatah Beras PNS dengan Pemotongan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).

“Semoga regulasi, kesepakatan dan kontrak ini berdampak positif bagi penyerapan dan harga gabah di tingkat lapangan,” kata Sekda Dompu Gatot Gunawan PP didampingi Kadis Pertanian dan Perkebunan Muhammad Syahroni pada Lakeynews.com, Jumat (8/4) malam ini.

Baca juga:

Sebelumnya, Sekda Gatot menjelaskan realisasi tanam dan realisasi panen komoditi padi di Bumi Nggahi Rawi Pahu. Sekarang, realisasi tanam sebesar 25.594 hektare (Ha). Berdasarkan data sampai akhir Maret lalu, realisasi panen sudah mencapai 10.274 Ha.

“Kalau dipersentasekan, realisasi panen sudah mencapai 40,14 persen. Atau, bisa dikatakan ada sekitar 60 persen yang belum panen dan tersebar pada beberapa kecamatan,” jelas Sekda.

Menurutnya, menindaklanjuti hasil RDP di DPRD pada Selasa pagi, sore harinya pihak eksekutif memfasilitasi pertemuan antara pihak Bulog dan calon mitra Bulog yang diwakili dua perusahaan, LA dan PI.

“Alhamdulillah. Dari hasil pertemuan tersebut, ada progres positif terkait dinamika madalah gabah di Dompu,” paparnya.

Usai pertemuan antara pihak Bulog Bima dengan calon mitra Bulog di Dompu yang difasilitasi eksekutif dalam hal ini Sekda Gatot Gunawan PP dan jajaran. (ist/lakeynews.com)

Selama ini, pada banyak kesempatan, pihak mitra Bulog mengaku belum bisa optimal menyerap gabah dan harga sangat rendah. Alasan mereka belum ada kejelasan kontrak dengan pihak Dolog. Bagaimana dengan hal itu?

Pada pertemuan Selasa sore yang difasilitasi Sekda dan disaksikan Bupati Kader Jaelani, berhasil melahirkan kesepakatan kerja sama antara Mitra Bulog dan Bulog. “Kesepakatan tersebut telah ditandatangani Pinca Bulog Bima dan pimpinan dua perusahaan mitranya. Yakni LA dan PI,” urai Sekda.

Sebagai tindak lanjut dari RDP gabah juga pada Rabu (6/4) lalu dilakukan Rakor terkait bela beli beras petani Dompu oleh ASN (PNS).

Hasil rapat, disepakati bahwa program itu akan segera dijalankan. “Sekarang sedang disusun Perbupnya dan ditunjuk Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Dompu sebagai koordinator kegiatan tersebut,” papar Sekda.

“Semoga regulasi, kesepakatan dan kontrak ini berdampak positif bagi penyerapan dan harga gabah di tingkat lapangan,” harap Sekda.

Dijelaskan, semula rencana pembayaran TPP untuk PNS dilakukan April ini. Tapi dalam Rakor ada beberapa poin kesepakatan. Pertama, terlebih dulu dilakukan inventarisasi data penerimaan riil sisa gaji-TPP PNS. “PNS yang minus gaji tidak wajib beli beras TPP,” ujarnya.

Kedua, kepala OPD (organisasi perangkat daerah) melakukan sosialisasi tentang kebijakan TPP beras. Dimana, minimal 10 Kg per PNS.

Dan, ketiga, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) ditunjuk sebagai koordinator teknis dalam pengelolaan beras TPP PNS. (won)