
DOMPU – Kasus pembunuhan istri yang diduga dilakukan oleh suaminya di Desa Marada, dan sejumlah kasus kekerasan lain yang terjadi di Kecamatan Hu’u, memantik perhatian Ikatan Istri Wakil Rakyat (IISWARA) Kabupaten Dompu. Dan, terus menunjukkan eksistensinya.
Sebagai bagian dari rasa empati, simpati dan solidaritas pada sesama, IISWARA melakukan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, serta Pemberian Bantuan untuk Penyitas.
Kegiatan yang dibuka Ketua IISWARA Kabupaten Dompu Yunitha Chaironi itu berlangsung di Aula Kantor Desa Marada, Senin (30/6/2025).
IISWARA menghadirkan tiga pemateri dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu. Yakni Sekretaris Dinas Rudi Purtomo, Kabid Gender Neni Andriani Karmila, serta Analis Advokasi Komunikasi Informasi dan Edukasi Endang Puji Astuti.
Hadir juga di sana Kepala Desa Marada Adi Supriadin dan beberapa staf desa, serta sejumlah undangan lainnya. Sedangkan peserta sosialisasi adalah warga Desa Marada dan sekitarnya.

Menurut Yunitha Chaironi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah perbuatan terhadap seseorang yang mengakibatkan timbulnya kesengsaraan atau penderitaan.
“KDRT ini tidak hanya pada fisik. KDRT juga dapat berupa kekerasan psikis, kekerasan seksual, penelantaran rumah tangga, bahkan menghilangkan nyawa seseorang,” kata Yunitha dalam sambutan sesaat sebelum membuka sosialisasi di wilayah selatan Bumi Nggahi Rawi Pahu itu.
Dampak KDRT, lanjut istri Ketua DPRD Dompu Muttakun ini, tidak saja pada istri atau suami saja, tetapi juga pada anak-anak. “Bisa membuat anak-anak memiliki (mengalami) kecenderungan gugup, gampang cemas, gelisah, kerap meniru bahasa-bahasa yang kasar, dan lainnya,” ungkap Yunitha.
Sosialisasi ini, menurutnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang KDRT. Kemudian, mencegah agar tindak KDRT tidak terjadi lagi di Kecamatan Hu’u.
“Sudah tiga kali kejadian pembunuhan istri oleh suami di Kecamatan Hu’u; di Desa Cempi Jaya, Desa Adu, dan Desa Marada,” sebutnya. “Belum lagi ada beberapa kasus bunuh diri yang menimpa remaja,” sambung Yunitha.
Baca juga:
- Polres Dompu Limpahkan Berkas Tahap Satu Tersangka Pembunuhan Istri ke Kejaksaan
- Warga Hu’u Dompu Tega Bantai Istrinya, Diduga Malu karena Utang
Melalui kegiatan ini diharapkan, adanya Rencana Tindak Lanjut (RTL) kedepan dan turun tangan pemerintah dalam mengatasi maraknya kasus kekerasan yang sering terjadi di Kabupaten Dompu, khususnya di Kecamatan Hu’u.
Karena itu, untuk menurunkan kasus-kasus KDRT, masyarakat perlu diberikan pendidikan mengenai Hak Asasi Manusia (HAM). Selanjutnya, dilakukan pemberdayaan perempuan, menyebarkan informasi dan mempromosikan prinsip hidup sehat, anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta menolak kekerasan sebagai cara untuk memecahkan masalah.
“Mengadakan penyuluhan untuk mencegah terjadinya kekerasan, mempromosikan kesetaraan gender,” papar Yunitha sembari menegaskan, “STOP KDRT, STOP KDRT, STOP KDRT.”

DP3A Apresiasi Langkah IISWARA
Sementara itu, Sekretaris DP3A Kabupaten Dompu Rudi Purtomo yang hadir di sana sebagai narasumber, mengapreasiasi langkah dan upaya sosialisasi yang dilakukan organisasi istri wakil rakyat itu. Apalagi darar kegiatan benar-benar karena kepedulian.
“Ada beberapa aspek kepedulian. Ada empati buka sekadar simpati, ada perhatian dan tanggung jawab, bukan sekadar formalitas,” ujarnya di sela-sela membawakan materi
“Saya salut dengan kegiatan ibu-ibu IISWARA ini. IISWARA Betul-betul peduli. Datang untuk melakukan sosialisasi, dan juga memberikan bantuan,” tambah Mas Rudi, sapaan Rudi Purtomo.
Dia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan, di tempat lain. Sehingga masyarakat mengetahui apa sebenarnya KDRT itu. “Ini poinnya untuk dicegah, perbaiki moral, dan perbaiki ekonomi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, aksi nyata ibu-ibu yang tergabung dalam IISWARA Kabupaten Dompu di Desa Marada tersebut, bukan kali pertama.
Sebelumnya, mereka mengambil peran dalam upaya meningkatkan pengetahuan para orang tua (ortu) dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya, serta ikut andil dalam upaya menurunkan stunting di daerah ini.
Diantaranya, melalui Kelas Parenting dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dilaksanakan di Desa Riwo, Kecamatan Woja, Selasa (22/4/2025).
“Kelas Parenting ini memberikan edukasi kepada para orang tua, dan agar mereka memperhatikan kondisi anak sejak dalam kandungan sampai melahirkan,” papar Ketua IISWARA Yunitha Chaironi, kala itu. (tim)