Juga Jambu Biji dan Kulit Jeruk

MANFAAT Teh Celup Moringa KIDOM atau dikenal dengan sebutan Teh KIDOM, ternyata tidak hanya 12. Sebuah hasil penelitian ilmiah menunjukkan, bahwa teh yang bahan bakunya dari daun kelor itu bisa menangkal keganasan Virus Corona (Corvid-19).

Sebagaimana sering disampaikan sang produsen Teh KIDOM, Teh MORIKAI dan Teh SaSaMbodoM, Nasrin H. Muhtar, MM, Owner Tri Utami Jaya, ke-12 manfaat teh celup kelor tersebut; Mencegah/Mengobati HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi), Mencegah/Mengobati DIABETES (Kencing Manis) dan Mencegah/Mengobati Sakit JANTUNG.

Kemudian, Meningkatkan Fungsi Ereksi, Memperbaiki/Mengobati Fungsi Hati/LIVER, Memperbaiki/Mengobati Fungsi GINJAL, Memperbaikin Fungsi PENCERNAAN, Mencegah/Mengobati KANKER, Mengobati Sakit Rematik dan Asam Urat, Membakar Kolesterol Jahat, Memperlancar Asi Dan Menjaga Berat Badan (DIET) dan Meningkatkan Kecerdasan Otak.

Owner Jamu Sasambo Tri Utami Jaya, Nasrin H. Muhtar. (foto ist/lakeynews.com)

Namun kini, Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan daun kelor (termasuk yang sudah berbentuk teh seperti Teh KIDOM, Teh MORIKAI dan Teh SaSaMbodoM, red) sebagai salah satu kandidat antivirus corona dari bahan alam Indonesia.

Seperti dilansir INIKATASILTRA.com, FKUI saat merilis penemuannya itu pada Jumat (13/3) lalu, mengungkap beberapa golongan senyawa antivirus corona tersebut. Antara lain hesperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin dan myricetin.

Kandungan senyawa-senyawa tersebut, banyak terkandung dalam daun kelor, jambu biji (daging buah merah muda) dan kulit jeruk.

“Daun kelor mengandung senyawa yang cukup lengkap untuk menghambat persebaran Covid-19,” kata Dekan FKUI Ari Fahrial Syam merilis hasil penelitian yang dilakukan Gabungan Kelompok Peneliti Kedokteran yang terdiri dari peneliti di FKUI, Fakultas Farmasi UI, dan IPB itu.

Ari mengungkapkan, pihaknya memanfaatkan teknologi bioinformatika. Setelah meneliti struktur genom dari virus, peneliti melakukan pencocokan dengan berbagai daftar senyawa yang bisa menghambat Covid-19.

Pencocokan memakai metode molecular docking dengan menggabungkan dua senyawa. Tim lantas mendapatkan daftar senyawa yang bisa melawan Covid-19.

”Komponen pada jambu biji, kulit jeruk dan daun kelor cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah, paling tidak mengurangi, penyebaran,” katanya.

Hasil uji lab terhadap kandungan dalam teh kelor; KIDOM, MORIKAI dan SaSaMbodoM. (dok.nasrin/lakeynews.com)

Meski demikian, Ari menjelaskan, hal tersebut baru studi bioinformatika. Tetap diperlukan studi lanjutan untuk menemukan komponen yang bisa menjadi obat Covid-19.

Berdasar hasil skrining, aktivitas terhadap ratusan protein dan ribuan senyawa herbal terkait mekanisme kerja virus, diperoleh beberapa golongan senyawa yang berpotensi menghambat dan mencegah virus corona baru untuk menginfeksi manusia.

”Golongan senyawa tersebut, antara lain, hesperidin, kuersetin, rhamnetin, kaempferol, dan myricetin yang terkandung dalam jambu biji (daging buah merah muda), kulit jeruk, dan daun kelor,” jelas Fadilah, salah seorang anggota peneliti itu.

Menurut Rafika Indah Paramita, peneliti lain, cara kerja senyawa tersebut adalah memotong salah satu struktur genom milik Covid-19 yang disebut spike.

Bentuknya, mirip duri atau tanduk. Fungsi spike itu adalah menyambung sel Covid-19 dengan reseptor yang dimiliki manusia. Hesperidin dkk bertugas untuk memotong kontak antara spike dan reseptor sel manusia. Dengan begitu, virus gagal menyebar.

Virus ini butuh memperbanyak diri. Spike salah satunya berfungsi memperbanyak diri. Jika virus sudah tidak bisa kontak dengan reseptor manusia, proses memperbanyak ini akan gagal. “Seharusnya sel virus akan mati,” tandas Rafika. (tim)