Tedy Kardi: Sadis Caranya Jatuhkan Kami, Semua Itu tidak Benar

PT. Gadai Mas NTB Unit Kadindi masuk di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, mulai 27 Mei 2022. Selama beroperasi, Gadai Mas dinilai telah memberikan banyak kontribusi pada masyarakat.

Kepala PT. Gadai Mas NTB Unit Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu Tedy Kardi, ketika ditemui Lakeynews.com, di kantornya, Kamis (16/2). (ory jeho/lakeynews.com)

Perkembangan dan kemajuannya pun begitu signifikan dan memiliki omzet yang fantastik. Bayangkan, meski umurnya belum genap dua tahun, Gadai Mas mampu menyedot banyak nasabah hingga menggapai omzet miliaran rupiah.

Prestasi itu rupanya membuat risih dan iri oknum-oknum (pihak-pihak) tertentu. Hingga diduga nekat melakukan hal tidak terpuji. Seperti berusaha menjatuhkan Gadai Mas dengan isu-isu hoaks.

Apa saja isu hoaks yang menerpa Gadai Mas tersebut?

“Banyak sekali,” kata Kepala PT. Gadai Mas NTB Unit Calabai Tedy Kardi pada Lakeynews.com, di kantornya, Kamis (16/2).

Isu bohong itu, antara lain, Gadai Mas tidak berizin, banyak pegawai gadai yang membawa kabur uang nasabah.

Kemudian yang paling parah, oknum tidak bertanggung jawab menyebarkan kebohongan, bahwa ketika nasabah telat sehari membayar sesuai tanggal jatuh temponya, maka barangnya langsung dilelang.

“Sadis cara mereka menjatuhkan kami, Mas. Semua isu itu tidak benar,” bantah Tedy dengan tegas.

Terkait izin misalnya. Gadai Mas sudah berizin resmi, bahkan sudah ber-OJK.

“Gadai Mas ini bukan hanya ada di Pekat tapi seluruh Indonesia. Apa mungkin perusahaan sebesar itu tidak memiliki izin,” ujarnya.

Kantor PT. Gadai Mas NTB Unit Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. (ory jeho/lakeynews.com)

Demikian pula isu hoaks tentang adanya pegawai yang membawa kabur barang nasabah, kata Tedy, itu sangat keliru. “Sampai saat ini kami tidak pernah menemukan peristiwa seperti itu. Dan itu mustahil terjadi,” tegasnya.

Bagaimana dengan isu barang nasabah yang telat bayar langsung dilelang?

“Itu juga tidak benar. Prosedur di Gadai Mas, bila ada yang telat bayar ketika jatuh tempo, kami akan konfirmasi kepada nasabah. Jangankan satu hari, satu bulanpun kami berikan toleransi. Dan selama ini, belum ada kejadian seperti itu,” bantah Tedy.

Lalu apa saja dampak bagi Gadai Mas akibat isu hoaks itu?

Menurut Tedy, dampaknya luar biasa. “Dalam tiga hari saja (awal-awal) isu hoaks beredar, hampir Rp. 1 miliar kerugian kita,” paparnya.

Nasabah, mendengar isu seperti itu, jelas kaget dan takut. Merek kemudian menebus barang-barang yang digadaikan ke Gadai Mas.

“Sehingga dalam beberapa bulan terakhir ini, Gadai Mas harus menerima tebusan dari masyarakat (nasabah) hingga miliaran rupiah,” jelasnya.

Apa langkah dan strategi Gadai Mas dalam menghadapi hal ini?

“Ya, inilah yang kami harapkan kepada Lakeynews.com ini. Bantu kami meluruskan dan menyosialisasikan isu yang menyesatkan nasabah itu. Dengan adanya berita klarifikasi kami, diharapkan bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Gadai Mas,” jawab Tedy.

Sebenarnya, lanjut Tedy, masyarakat keliru kalau keluar dari Gadai Mas. Karena perusahaan tersebut punya ansurasi untuk nasahah.

Setiap nasabah yang meninggal, diberikan santunan sebesar Rp. 2 juta, apabila terjadi kebakaran dan bencana alam lainya diganti barangnya senilai 200 persen. “Cuma masyarakat sekarang termakan oleh isu hoaks itu,” tandasnya. (ory jeho/adv)