Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
• Pertanyaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang dibanggakan Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya seorang pelajar kelas XII di salah satu SMUN di Kota Bima ingin mendapatkan pencerahan terkait “Menjadi Diri Sendiri”.
Dari banyak informasi yang didapatkan menjelaskan menjadi diri sendiri itu penting untuk dipahami dan dimiliki remaja dan juga dijelaskan bila dalam berbagai aktivitasnya seorang remaja bila tidak dapat menjadi diri sendiri membuatnya mudah goyah dan terpengaruh.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
RYT di Kota Bima.
• Jawaban
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Setiap individu (remaja) mempunyai karakter dan kepribadiannya masing-masing yang tentunya tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
Adanya perbedaan tersebut membuat masing-masing pribadi akan memerankan sesuatu yang berbeda pula dalam banyak hal.
Dengan berbagai perbedaan dalam hal perilaku maupun sikap sudah sewajarnya dalam berbagai perannya individu menjadi diri mereka sendiri.
Walau demikian terkadang dalam lingkungan keluarga, pergaulan atau pun dalam hal pekerjaan individu menjadi orang lain atau tidak menjadi dirinya sendiri.
Menjadi diri sendiri bukanlah perkara yang mudah, butuh keberanian dan niat untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan dirinya.
Menjadi diri sendiri artinya menerima dengan segenap hati apapun yang dikaruniakan Tuhan, baik kelebihan maupun kekurangan yang ada dalam diri.
Untuk menjadi diri sendiri dibutuhkan keberanian dan juga rasa percaya diri yang tinggi, tidak minder, yang membuat individu dapat berekspresi sesuai dengan keadaannya.
Ketika individu berani memerankan diri sendiri membuat dirinya dapat tumbuh dan kembang dengan baik dan tidak tersandera oleh hal-hal yang diluar dirinya sendiri.
Bila individu dapat menjadi dirinya sendiri akan memberikan banyak keutungan diantaranya bisa fukus okus pada diri sendiri.
Karena fokus pada diri sendiri seseorang bisa melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuan dan nilai-nilai yang diyakininya.
Menjadi diri sendiri membuat individu tidak lagi merasa cemas berlebihan karena tidak dipusingkan lagi dengan memerankan sosok orang lain.
Lainnya individu yang menjadi dirinya sendiri dalam banyak hal punya kebebasan yang istimewa yang didapat dengan menjadi diri sendiri.
Dengan menjadi dirinya sendiri individu bisa bebas mengembangkan potensi dirinya. Menjadi diri sendiri membuat individu lebih bebas menekuni hal-hal yang disukainya.
Menjadi diri sendiri juga akan membuat individu lebih bebas membatasi diri dari orang-orang atau lingkungan yang toxic.
Menjadi diri sendiri menghadirkan kebebasan yang membuat individu menemukan kebahagiaan yang baru dan berbeda saat mereka memerankan orang lain.
Dari berbagai sumber ada banyak cara yang bisa dilakukan individu agar dapat menjadi dirinya sendiri dan tidak menjadi orang lain.
Dikutip dari laman https://m.fimela.com individu dapat menjadi dirinya sendiri dengan cara melakukan hal sebagai berikut;
1. Menerima dirimu apa adanya
Jangan pernah berpura-pura menjadi orang lain untuk menutupi kekurangannya. Untuk menjadi diri sendiri individu harus dapat menerima apa pun yang ada dalam dirinya baik yang bagus atau pun yang buruk. Sebagai misal bentuk fisik, cara bicara, potensi, kelemahan dan sebagainya.
2. Kenali dirimu sendiri
Untuk menjadi diri sendiri, terlebih dahulu individu harus bisa mengenal siapa dirinya yang sebenarnya. Ketahuilah apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan termasuk apa yang ingin dilakukan dalam hidupmu. Hal ini diperlukan untuk memudahkan individu mengetahui tujuan hidupnya.
3. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain
Sudah menjadi kebiasaan individu sering membandingkan dirinya dengan orang lain. Perasaan iri atau menganggap orang lain lebih baik dari diri sendiri menjadi penyebab utamanya.
- Jangan memikirkan perkataan orang lain
Hal yang juga sering terjadi adalah terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain yang seakan-akan bergantung pada orang lain. Kebiasaan seperti ini membuat individu lupa pada potensi atau kemampuan dirinya sendiri.
- Cintai apa yang dikerjakan
Di berbagai aktivitas yang dijalani ebagaian besar orang tidak mencintai atau tidak mencintai pekerjaannya. Agar berdampak yang baik bagi diri sendiri individu penting mencintai atau menyenangi apa yang dikerjakannya.
Berikutnya dikutip dari laman https://lifestyle.kompas.com Senin (13/02/23) menjelaskan menjadi diri sendiri dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
- Menerima diri sendiri apa adanya
Menerima diri sendiri apa adanya baik kelemahan maupun kelebihannya mendorong individu dapat menghargai dirinya sendiri dan berupaya untuk dapat menjadi dirinya sendiri.
- Jangan mengeluh
Tidak populer sewaktu di sekolah? Abaikan. Jangan menaruh perhatian dan berkeluh-kesah akan hal yang tidak penting. Lebih baik beri kesempatan pada diri sendiri untuk bertumbuh dan menentukan batasannya sendiri.
- Berhenti menyiksa diri sendiri
Membandingkan diri dengan orang lain itu sama artinya dengan menyiksa diri. Berhentilah dan lihat kelebihan yang ada. Karena apa yang menjadi kelebihan orang lain belum tentu cocok untuk diri sendiri.
- Tidak akan bisa menyenangkan semua orang
Perlu dicatat bahwa individu tidak akan bisa membuat semua orang senang dengannya, tentunya ada satu atau dua yang akan membenci, namun jadilah apa adanya.
- Menerima hal negatif pada diri sendiri
Ketika ada seseorang yang tidak suka terimalah dan jangan bereaksi berlebihan. Tetap fokus meningkatkan kemampuan diri menjadi sendiri adalah lebih baik.
- Sediakan waktu khusus untuk menemukan diri sendiri
Waktu khusus ini bisa dibilang sebagai “me-time”, atau waktu tanpa ada orang lain. Tujuannya bukan berarti senang-senang sendiri, tapi digunakan untuk menemukan apa yang sebenarnya sedang dibutuhkan.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*)
Alhamdulillah terimakasih banyak, saya cukup tercerahkan dengan apa yang di paparkan bapak, tapi bagaimana kalau kita itu adalah orang yang suka menyesuaikan dengan keadaan misal kita berinteraksi dengan orang lain nah kita sesuaikan gaya kita. Itu gimana dalam pandangan psikologi?
Mohon pencerahannya ????
Alhamdulillah terimakasih banyak, saya cukup tercerahkan dengan apa yang di paparkan bapak, tapi bagaimana kalau kita itu adalah orang yang suka menyesuaikan dengan keadaan misal kita berinteraksi dengan orang lain nah kita sesuaikan gaya kita. Itu gimana dalam pandangan psikologi?
Mohon pencerahannya ????