Saat Wabah Covid-19, Omzet Merosot Hingga 70 Persen
SATU lagi kisah inspiratif ditorehkan. Kali ini, seorang penjual Kopi Tambora berhasil menyelesaikan program doktoralnya.
Dia adalah Dr. Muhdar, S.Pd, M.Pd. Owner Ori Coffee yang dikenal dengan panggilan Ory Muhdar.
Ory Muhdar meraih gelar Doktor di Bidang Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) di Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan.
Hal itu setelah dia mempertahankan hasil penelitian disertasi berjudul; “Pengelolaan HKm Berbasis Eduwisata di Kabupaten Dompu” pada Sidang Ujian Promosi Doktor, 20 Oktober 2022. Hasilnya, Sangat Memuaskan, dengan nilai 94.
Pria yang juga guru di SMAN 2 Dompu, Dosen di STKIP Yapis Dompu dan STIPAR Soromandi Bima itu berhasil memperoleh nilai IPK 3,95 pada saat pembacaan Yudisium oleh pimpinan sidang.
Diketahui, Sidang Ujian Promosi yang berlangsung di Aula Gedung Pascasarjana UNM dipimpin Ketua Sidang Prof. Dr. Baso Jabu, M.Hum, dengan anggota Tim Penguji Prof. Dr. Gufran D. Dirawan M. EMD (Promotor/Penguji Internal), dan Dr. Ir. Wiharto, M.Si (Penguji Internal, Co Promotor).
Anggota sidang lainnya, Prof. Dr. Ir. Hj. Nurlita Pertiwi, MT, Prof. Dr. Lahming, MS., IPU dan Dr. Maddatuang, M. Si, sama-sama Penguji Internal. Serta, Penguji Eksternal Dr. Ir. Suryanti HS, M. Pd (Ketua Program Studi Agronomi Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Pada penelitian disertasinya, Dr. Muhdar merancang pengelolaan HKm berbasis eduwisata dengan model ORI (Orientasi, Regulasi, Implementasi) dengan keterlibatan secara kolaboratif antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten serta Masyarakat, LSM dan Akademisi.
Hasil penelitian disertasi ini diharapkan akan menjadi salah satu solusi terhadap masalah pengelolaan hutan di Kabupaten Dompu saat ini, terutama dalam pengelolaan kawasan Hutan Kemasyarakatan (HKm).
“Alhamdulillah. Akhirnya saya mampu menyelesaikan studi walaupun dengan langkah yang tertatih tatih,” kata Ory Muhdar pada Lakeynews.com, beberapa hari lalu.
Kopi Tambora sangat membantunya. Karena, dari menjual Kopi Tambora, memperoleh sebagian dana pendukung untuk penyelesaian studi tertingginya. “Terima kasih Tambora,” ucapnya.
Sekelumit Usaha Kopi dan Tantangannya
Usaha jual beli Kopi Tambora dengan nama ORI Coffee mulai dirintis bersama istri tahun 2015.
“Modal awalnya tidak besar. Hanya 20 Kg kopi Robusta Tambora kualitas asalan (Grade 2),” ceritanya mengenang.
Saat ini, ORI Coffee sudah mampu membeli bahan baku kopi (Green Bean) Robusta dan Arabika Tambora (Grade 1 dan 1 Super) lebih kurang 1,5 – 2 ton per tahun.
Dalam perjalanan usahanya, bukan tidak ditemukan hambatan dan tantangan. Namun semua itu, relatif mampu diatasinya.
Tetapi ujian super berat bahkan sempat terpuruk, terjadi 2019 lalu. Tepatnya, pada awal-awal Covid-19 mewabah dan melanda negeri ini.
“Pada saat itu omzet saya sempat turun sampai 70 persen,” akunya pria yang selalu tampil sederhana, murah senyum dan humoris itu.
Tapi kondisi itu terbantu oleh program JPS oleh Gubernur (Pemprov) NTB. Program tersebut membeli produk-produk lokal, termasuk ORI Coffee untuk dibagikan kepada masyarakat.
“Sehingga, berkat itu keuangan ORI Coffee cukup terbantu,” tandasnya.
Bagaimana konsep pemasaran Ori Coffee?
Ory Muhdar mengaku sangat bersyukur. Karena, untuk konsep-konsep pemasaran ORI Coffee sangat terbantu oleh latar belakang istrinya, Yeye Suhaety, MM.
“Kebetulan istri saya lulusan S2 Majanemen PemasaranUniversitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah,” ujarnya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas:
Nama : Muhdar, S.Pd., M.Pd.
Tempat & tanggal lahir: Dompu NTB, 19 Mei 1970
Pekerjaan: PNS
Pangkat/Golongan: Pembina/IVa
Agama: Islam
Alamat Rumah: Jl. Udang, Kelurahan Bali Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.
Istri: Yeye Suhaety, MM
Orang Tua: H. Saleh Hasan (ayah/alm) dan Siti Muminah (ibu/almh).
Pendidikan Formal:
- SDN Inpres Bali Satu Dompu, tamat 1984
- SMPN 1 Dompu, tamat 1987
- SMAN 1 Dompu, tamat 1990
- S-1 Pendidikan Geografi IKIP Makassar, tamat 1996
- S-2 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup PPs UNM, tamat 2004
Riwayat Pekerjaan:
- Guru SMPN Bira Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba (1997-2008)
- Guru SMPN 1 Woja, Kabupaten Dompu, NTB (2009-2010)
- Guru SMAN 1 Dompu, Kabupaten Dompu (2011-2012)
- Guru SMAN 2 Dompu, Kabupeten Dompu (2012-Sekarang)
- Dosen Tidak Tetap STKIP Yapis Dompu NTB (2009-Sekarang)
- Dosen Tidak Tetap STIPAR Soromandi Bima NTB (2020-Sekarang)
Karya Ilmiah:
- Muhdar (2019). Gambaran Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Indonesia. Jurnal Nasional. UNM Environmental Journals.
- Muhdar (2022). The Phenomenon of Community Forestry Program and Forest Management in Dompu Regency, NTB, Indonesia (Indeks Copernicus). IOSR Journal of Environmental Science, Toxicology and Food Technology (IOSR-JESTFT). Volume 16, Issue 7 Ser. I.
Identitas
- Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumbawa – NTB, 2014-2019
- Tim Reformasi Agraria Kabupaten Dompu, 2022-Sekarang
Riwayat Organisasi:
- Dewan Pembina KSR-PMI Unit UNM Tahun 2000-2015
- Dewan Pembina Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup Selaras (Sintalaras) UNM Tahun 2000-2017
- Dewan Pembina Mahasiwa Peduli HIV/AIDS dan Napza (Maphan) UNM Tahun 2001-2018
- Dewan Pembina Forum Kerukunan Mahasiswa Pascasarjana UNM Dompu – Bima Tahun 2007-Sekarang
- Ketua Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) DPC Kabupaten Dompu 2021-Sekarang.
Kesuksesan Dr. Muhdar ini menambah deretan kisah inspiratif anak negeri asal Provinsi Nusa Tenggara Barat, terutama dari Dompu dan Bima.
Sebelumnya, media ini memuat kisah seorang anak petani miskin juga mampu meraih gelar doktor dalam usia sangat muda, dengan predikat Cumlaude. Baca: Masrin Si Anak Miskin, Raih Doktor ”Muda” dengan Predikat Cumlaude (3-Habis). (sarwon al khan)