DOMPU – 32 siswa kelas 7F SMPN 1 Dompu, hingga Sabtu (19/11) masih belajar di musala sekolah. Ruang kelas yang hancur akibat dihantam angin puting beliung Oktober lalu, belum diperbaiki.
Kepala SMPN 1 Dompu Abdul Basith mengatakan, kelas 7F merupakan ruangan yang paling parah kerusakannya.
Baca juga: Hujan Deras Disertai Angin Puting Beliung dan Petir Hantam Dompu; Berikut Data Sementara Kerusakan
Awalnya, Basith mengira hanya berdampak satu kelas di lantai dua. “Nyatanya berdampak juga ke lantai satu, akibat rembesan air,” papar Basith pada Lakeynews.com, di ruang kerjanya, Sabtu (19/11).
Diakuinya, bantuan Pemlab Dompu sudah turun ke sekolah itu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah membantu tiga terpal.
“Pihak Dinas Dikpora juga sudah turun. Mengecek kondisi kerusakan kelas 7F dan menghitung biaya (perbaikan)-nya,” jelas Basith.
Sambil menunggu perbaikan, lanjutnya, siswa kelas 7F dengan total 32 siswa menjalani kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan duduk melantai musala.
“Mereka masih belajar di musala,” katanya.
Meski menggunakan musala dan KBM tetap berjalan sebagaimana biasa, siswa kerap terganggu dan kurang fokus. Kondisi itu terjadi, terutama jika kelas lain sedang jam olahraga dan praktik di lapangan.
Hal ini dikemukakan Wali Kelas 7F Suci Yuliati. “Siswa terganggu, karena musala dekat dengan lapangan,” papar Suci. Terlebih musala itu terbuka, tidak berdinding.
Selain itu, siswanya terpaksa harus pulang lebih cepat karena musala digunakan untuk ibadah Salat Zuhur.
“Biasanya kelas 7 F pulang pukul 12.30 karena digunakan untuk sholat Dzuhur, mereka pulang lebih cepat pukul 11.55 Wita,” kata Suci.
Suci, berharap ruangan kelas 7F segera diperbaiki agar siswanya bisa belajar seperti dulu, seperti sebelum dirusak angin puting beliung. (sdn)