Bantu Biaya Pengobatan dan Dorong Proses Hukum bagi Para Pelaku
–
DOMPU – Bupati Dompu H. Kader Jaelani di sela-sela kesibukannya, Selasa (11/10) mengunjungi dua warga Desa Soritatanga, Kecamatan Pekat, Ilyas dan Yusran, di RSUD Dompu. Yakni di Ruangan Kasuari Zaal Bedah.
Keduanya merupakan korban pembacokan yang diduga dilakukan anggota Kelompok Tani Ternak (Poktannak) Kecamatan Kempo, di lahan HGU eks PT. UTL dan PT. ATI, Desa Soritatanga, Minggu (9/10) lalu.
Baca juga:
- Dua Nyawa Nyaris Melayang di Lahan Eks PT ATI dan PT UTL
- Bupati Dompu dan Forkopimda Bertemu Poktannak Kempo dan Warga Soritatanga; Ini Hasilnya
- Konflik Pertanahan di Kabupaten Dompu Warning Bagi Gubernur NTB
- Polisi Masih Mencari Pembacok Dua Warga Soritatanga
Bupati datang bersama anggota DPRD NTB Adhar Pangeran (Berkarya) dan anggota DPRD Dompu; Ahmadin (PPP) dan Syarifuddin (Gerindra). Di luar ruangan tampak anggota wakil rakyat Dompu lainnya, Kurniawan Ahmadi (Hanura).
Selama kunjungan itu, Bupati tampak disambut dan ditemani pihak rumah sakit. Termasuk Humas RSUD Muhammad Iradat, Dokter Spesialis Paru dr. Fitratul Ramadhan dan lainnya.
Dalam kunjungannya, Bupati Kader sempat berbincang-bincang dengan korban pembacokan dan anggota keluarganya. “Kalembo ade (harap bersabar). Sabar ya. Semoga cepat sembuh,” katanya sembari mengelus korban.
Kesembuhan atas suatu penyakit atau ujian yang dialami seseorang, menurut Bupati, semuanya dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
“Untuk mempercepat proses kesembuhan, kita jangan lupa berdoa kepada Allah SWT dan bersyukur karena masih diberikan keselamatan,” pesan Bupati.
Pada kesempatan berbincang-bincang dengan Bupati, keluarga korban yang diwakili Sahlan (adik korban Ilyas) sempat mempertanyakan terkait biaya pengobatan selama perawatan.
“Nggak usah dipikirkan biayanya. Kita usahakan, Insya Allah kita bantu,” jawab Bupati.
Selain itu, melalui Bupati, pihak keluarga meminta kepada pihak kepolisian agar segera menangkap dan memroses para pelaku pembacokan.
Menanggapi permintaan itu, Bupati mengaku sudah berbicara dengan Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat. Bupati memastikan, kepolisian tetap menegakkan hukum dan memroses kasus tersebut tanpa pandang bulu.
“Penegakkan hukum tetap akan dilakukan aparat kepolisian terhadap pelaku tindak pidana tanpa membeda-bedakan, siapa dan dari mana dia,” tegas pria yang juga akrab disapa AKJ dan Aby Jio itu.
Sebelumnya, sesaat setelah Bupati sampai di ruangan itu, korban Ilyas meringis kesakitan pada dua belah telapak tangannya yang terputus. Karena itu, Bupati langsung memerintahkan petugas medis (perawat) untuk melihat dan memeriksanya.
Diketahui, dua belah telapak tangan Ilyas terputus. Yang tersisa tinggal kulit bagian belakang dan menjadi penyambungnya. Pihak rumah sakit membalutnya dengan papan sepanjang sekitar 30 Cm, ukuran tebal sekitar 6 Mm dan lebar sekitar 6 Cm.
Selain mengalami pembacokan, Ilyas juga diamuk dan ditimpuk dengan kayu. “Setelah saya tersungkur, punggung saya dihantam pakai kayu beberapa kali,” katanya pada media ini sembari menunjukkan lebam di badan bagian belakangnya.
Kondisi yang tidak kalah parahnya dialami korban Yusran. Tangan kanannya, selain luka parah, juga putus/patah akibat dibacok pakai parang dan dihantam pakai kayu. (tim)