Orang tua Berlyanthikasih, Syamsurizal menandatangani berita acara serah terima putrinya dari pihak BP2MI Mataram, di rumahnya, Kelurahan Dorotangga, Dompu, Sabtu (1/10) malam ini. (tim/lakeynews.com)

Liputan Khusus Pemulangan TKW Dompu Disiksa Majikan di Riyadh

BERLYANTHIKASIH kini sudah di rumahnya, Lingkungan Dorotoi Dua Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Berlyanthikasih adalah TKW atau PMI yang belakangan ini mengalami penyiksaan hebat oleh majikannya di Riyadh, Arab Saudi.

Pantauan Tim Lakeynews.com, TKW yang akrab dipanggil Kasih itu, tiba di rumahnya Sabtu (1/10) malam ini, pukul 20.48 Wita. Menggunakan mobil minibus jenis Mitsubishi Xpander.

Kasih datang didampingi dua petugas Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram, Gatot dan Fatimah.

Kedatangan Kasih beserta rombongan disambut hangat, bahagia bercampur harus. Baik oleh kedua orang tuanya, Syamsurizal dan Fatmawati, maupun sejumlah anggota keluarganya.

Proses penurunan Berlyanthikasih dari mobil yang mengangkutnya dari Bandara Lombok ke Dompu. (tim/lakeynews.com)

Tampak di pinggir jalan raya, ujung gang rumah orang tua Kasih, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu Hj. Daryati Kustilawati, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Syamsul Ma’arif. Merek ikut menyambut Kasih.

Juga terlihat sejumlah pihak terkait, termasuk Lurah Dorotangga Khairul Ansyah, Babinsa Pelda Sudirman dan Bhabinkamtibmas Bripka Mazhab Dedi Iskandar.

Baca juga:

Diketahui, Kasih terbang dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 06.40 WIB. Mendarat di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) Lombok pukul 09.35 Wita.

Di Bandara Lombok, Kasih sudah ditunggu oleh pihak BP2MI Mataram, pihak UPTD BP2MI Bandara, serta Anggota DPRD Dompu Muttakun dan istrinya. Mereka menunggu Kasih di Helpdesk BP2MI Bandara.

Anggota DPRD Kabupaten Dompu Muttakun dan istrinya, bersama pihak BP2MI Mataram, menjemput kedatangan Berlyanthikasih di BIZAM Lombok Tengah. (tim/lakeynews.com)

Sekira pukul 10.40 Wita, Kasih didampingi Gatot dan Fatimah berangkat dari BIZAM menuju Dompu.

Tiba di kampung halaman, Kasih digendong oleh pamannya. Dia tidak kuat jalan karena kondisi kaki yang sangat sakit akibat penyiksaan oleh majikan kejam.

Serah terima Kasih dari perwakilan BP2MI Mataram kepada pihak keluarga ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh ayahanda Kasih, Syamsurizal.

Lurah Dorotangga dan Kadisnakertrans Dompu juga ikut membubuhkan tanda tangan sebagai saksi.

“Alhamdulillah Kasih sekarang sudah tiba dengan selamat dan sudah berada di tengah-tengah kita saat ini,” kata Kadisnakertrans Syamsul Ma’arif dalam kata-kata sambutannya.

Dia lalu menceritakan sejak awal proses pengurusan hingga pemulangan Kasih yang melibatkan berbagai pihak terkait.

“Biasanya prosesnya lama, tapi ini lebih cepat. Untuk kasus ananda Berlyanthikasih ini, BP2MI yang antar. Biasanya, kita Disnakertrans yang jemput,” tuturnya.

Babinsa Dorotangga Pelda Sudirman dan Bhabinkamtibmas Bripka Mazhab Dedi Iskandar, tampak mengawal dan mengamankan kehadiran Berlyanthikasih. (tim/lakeynews.com)

Perwakilan BP2MI Mataram Fatimah, juga menyampaikan secara singkat kronologis masalah Kasih. Salah satu kendala yang dihadapi pihaknya setelah menerima pengaduan dari orang tua Kasih adalah alamat rumah majikan Kasih.

“Kami mohon maaf, jika ada hal-hal yang kurang atau pelayanan kami yang sesuai dengan keinginan keluarga besar di sini,” ucap Fatimah.

Sementara itu, Kepala DP3A Dompu Hj. Daryati Kustilawati mengaku dan merasa miris, mengetahui hal ini. “Tugas kita selanjutnya adalah pemulihan psikis Ananda Berlyanthikasih ini, selain pemulihan fisiknya,” papar Umi Yat, sapaannya.

Pada kesempatan itu, Umi Yat minta dukungan keluarga dan semua pihak untuk membantu mempercepat pemulihan Kasih.

Dia juga berharap, jika warga ingin ke luar negeri menjadi PMI/TKI/TKW agar mengikuti mekanisme dan aturan yang ada. Berangkat secara legal.

Ayahanda Berlyanthikasih, Syamsurizal kembali menyampaikan rasa senangnya atas kepulangan putri keduanya tersebut.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami, sehingga putri kami sudah kembali bersama kami,” ujarnya.

Pada sisi lain, Syamsurizal mengaku kecewa. Karena, di ujung-ujung pembebasan putrinya oleh majikan, justeru kembali mengalami penyiksaan yang lebih berat dan lebih menyakitkan.

Hal yang paling dikhawatirkannya terjadi. “Sebelum masalah ini dibawa ke kepolisian, kondisi Berlyanthikasih masih mulus. Tapi setelah itu majikan kembali dari kepolisian, malah cacat seperti ini,” keluhnya.

Menanggapi itu, Kadisnakertrans Syamsul Ma’arif secara singkat mengatakan, hal seperti ini akan menjadi atensi pemerintah kedepan. “Kita harapkan semoga tidak terjadi lagi,” ujarnya. (tim)