Mobil yang dikendarai almarhum Abdurrahman dan istrinya, almarhumah St. Jubaidah yang hangus di tanjakan Mbari Rihu, Kesi. (ist/lakeynews.com)
Jenazah almarhum Abdurrahman dan istrinya, almarhumah St. Jubaidah disemayamkan di rumah duka, Dusun Permata Hijau, Desa Doro Melo, Manggelewa. (ist/lakeynews.com)

DOMPU – Kepala Terminal Manggelewa, Kabupaten Dompu, NTB Abdurrahman bersama istrinya St. Jubaidah, Jumat (30/9) pagi tadi meninggal dunia.

Mobil pick up dengan muatan BBM yang dikendarainya hangus terbakar, setelah masuk jurang di di tanjakan Mbari Rihu, Kesi, Kecamatan Kempo.

Saat ini, jenazah almarhum dan almarhumah yang sudah berbentuk dan tinggal beberapa potong tulang, disemayamkan di rumah duka, Dusun Permata Hijau, Desa Doro Melo, Manggelewa.

Informasi dari salah seorang warga Manggelewa yang saat ini sedang berada di rumah duka, Muhammad Irianto, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 06.00 pagi.

Menurut Om Yanto (sapaan Muhammad Irianto), setelah Salat Subuh, almarhum Abrurrahman dan istrinya St. Jubaidah menuju Calabai (Kecamatan Pekat) untuk nganvas bahan bakar minyak.

Warga Manggelewa Muhammad Irianto (selfie) mengirimkan gambar suasana di rumah duka, Dusun Permata Hijau, Desa Doro Melo. (ist/lakeynews.com)

“Mereka hanya pergi berdua. Mobil yang dikendarainya jatuh dan terguling di tanjakan (saat jalan menurun) Mbari Rihu, Kesi. Kami belum tahu, kenapa mobil tiba-tiba bisa jatuh (ke jurang),” kata Om Yanto pada Lakeynews.com.

Saat itu juga mobil bak terbuka bermuatan BBM itu terbakar. Almarhum Abdurrahman dan almarhumah istrinya tidak sempat menyelamatkan diri.

Almarhum dan almarhumah hangus terbakar bersama mobil. Mayat yang tinggal beberapa potong tulang dievakuasi menggunakan terpal (jura, bahasa Dompu-Bima, red).

Pihak kepolisian diinformasikan sudah turun ke lokasi kejadian. Termasuk ke rumah duka.

Bagaimana peristiwa dan kronologis kejadian selengkap, masih dikonfirmasi ke pihak-pihak terkait. (tim)