Kadisnakertrans Dompu Syamsul Ma’arif (kiri) dan TKW asal Dorotoi, Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu Berlyanthikasih, yang disiksa majikannya di Riyadh, Saudi Arabia. (kolase/lakeynews.com)

Langsung Respons, BP2MI Buat Pengaduan di Portal Peduli WNI

DOMPU – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Dompu, bergerak cepat. Mereka langsung merespons dan menindaklanjuti masalah TKW asal Lingkungan Dorotoi, Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, Berlyanthikasih yang disiksa majikannya di Riyadh, Saudi Arabia.

Begitu mengetahui dan menerima pengaduan dari Syamsu Rizal, orang tua TKW yang biasa disapa Kasih, Disnakertrans lekas menyikapi dengan melayangkan surat ke Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jakarta.

“Kami sudah tindak lanjuti pengaduan dari Syamsu Rizal, dengan bersurat ke BP2MI Jakarta. Kami minta untuk difasilitasi kepulangan TKW kita atas nama Berlyanthikasih,” kata Kadisnakertrans Dompu Syamsul Ma’arif pada Lakeynews.com, Rabu (31/8).

Pengaduan dari Syamsul Rizal yang disampaikan kepada Disnakertrans tertanggal 12 Agustus 2022. Sedangkan surat Disnakertrans yang ditandatangani Syamsul Ma’arif yang dilayangkan ke BP2MI tertanggal 18 Agustus 2022.

“Mohon kiranya BP2MI dapat memfasilitasi kepulangan Berlyanthikasih untuk kembali ke tanah air, ke daerah asal, Dompu NTB,” pinta Syamsul Ma’arif dalam surat Nomor: 560/685/Nakertrans/2022.

Surat tersebut ditembuskan kepada Bupati Dompu, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemenaker, Dirjen Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Kadisnakertrans Provinsi NTB dan kepala UPT BP2MI NTB.

Setelah melayangkan surat ke BP2MI, Disnakertrans Dompu terus melakukan koordinasi. “Kami intens melakukan komunikasi BP2MI NTB di Mataram,” kata Syamsul Ma’arif.

Hasil komunikasi intens tersebut, lanjut Syamsul Ma’arif, BP2MI bahkan merespons dan menindaklanjutinya dengan cepat.

“Pagi ini, kita dapat informasi dari BP2MI NTB. Mereka (BP2MI) sudah membuat pengaduan di portal Peduli WNI dengan Nomor Aduan LNCD-3678 Terlapor Berlyanthikasih,” papar Syamsul Ma’arif meneruskan pesan dari pihak BP2MI tersebut.

Sebelumnya, Sekda Kabupaten Dompu, NTB Gatot Gunawan P. Putra, memerintahkan Kadisnakertrans agar segera merespons, menyikapi dan menindaklanjuti masalah Berlyanthikasih, TKW asal Dompu yang disiksa majikan.

Sekda Kabupaten Dompu Gatot Gunawan P. Putra. (dok/lakeynews.com)

Kasih, demikian Berlyanthikasi biasa dipanggil, mengaku tidak tahan karena kerap disiksa hingga disiram air panas serta tindakan kekerasan lainnya. Kasih meminta dan sangat berharap agar dapat segera dipulangkan ke tanah air.

“Sebagai pribadi dan Sekda, saya sudah minta Kadisnakertrans untuk merespons cepat dan menelusuri TKW bernama Kasih,” kata Sekda Gatot pada media ini, Rabu (31/8).

Sekda mengaku sedih dan prihatin atas permasalahan yang dihadapi Kasih. “Saya sedih dan prihatin karena terjadi lagi kasus tidak manusiawi yang menimpa TKW asal Dompu,” ujarnya.

Karena itu, dia perintahkan Kadisnakertrans agar serius menelusuri persoalan TKW bernama Kasih itu. Terutama menyangkut proses rekrutmen dan pemberangkatannya.

“Apakah berangkat secara resmi melalui PJTKI atau bagaimana agar TKW tersebut ada perlindungannya,” tegasnya.

Direkrut Calo, Makan Dua Kali Sehari dan Minum Air Keran

Diketahui, Berlyanthikasih yang merupakan putri pasangan Syamsul Rijal dan Fatma Wati mengaku disiksa hingga disiram air panas oleh majikannya.

Sebagaimana dilansir TalkingNEWSntb, lewat komunikasi video call WA pada Selasa (30/8), sambil menangis, Kasih mencurahkan segala penderitaannya. Dia memohon agar Bupati Dompu, Gubernur NTB dan Presiden RI segera memulangkan dirinya ke tanah air.

Awalnya, Kasih direkrut dan dibawa oleh oknum Calo asal Desa Soro, Kecamatan Kempo dan disponsori salah satu penyalur TKI di Jakarta. Di Riyadh, dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Sekitar tujuh bulan bekerja di rumah majikannya, Madem Rukayah, Kasih hanya diberi makan dua kali sehari dan minum air keran. Majikan melarangnya minum air dalam kulkas.

Yang lebih menyedihkan lagi, dia kerap mengalami penyiksaan oleh majikan selama bekerja. Dari pemukulan hingga disiram air panas. Akibatnya, di sekujur tubuh Kasih mengalami luka dan memar.

Kasih sudah tidak tahan dengan kondisi itu. Dia ingin segera pulang. Pernah beberapa kali menghubungi pihak sponsor. Malah dijawab akan dicarikan majikan baru.

Orang tua korban, Syamsul Rijal juga mengaku telah menghubungi pihak sponsor. Tapi, diabaikan. (tim)