Salah satu atraksi yang ditampilkan pada Gebyar Budaya Nusantara di Desa Sorinomo, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB, Senin (25/7) lalu. (screenshot video/lakeynews.com)

TERKUAK fakta yang mencengangkan di balik Deklarasi Dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 di lereng Gunung Tambora, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB, Senin (25/7) lalu.

Deklarasi yang berlangsung di kawasan perkebunan tebu Desa Sorinomo itu ternyata menebeng acara budaya. Yakni Gebyar Budaya Nusantara.

Kegiatan budaya itu diikuti warga dari berbagai suku dan etnis yang ada di wilayah tersebut. Antara lain, Mbojo, Samawa, Sasak, Jawa, Madura, Osing, Bali, Flores dan lainnya. Mereka rata-rata mengenakan pakaian adat mengikuti pawai.

Umumnya, Media dan Warga Dompu tidak Tahu

Awalnya, secara umum media massa dan masyarakat di Kabupaten Dompu tidak mengetahui adanya deklarasi Capres di Desa Sorinomo.

Baca juga: PT. SMS Tegaskan, tak Terkait Deklarasi “Ganjar Capres 2024″ di Sorinomo

Masyarakat di Kecamatan Pekat pun hanya sebagian yang mengetahui. Bahkan, diperkirakan lebih banyak yang tidak tahu.

“Saya tidak tahu dan tidak pernah mendengar ada deklarasi Capres di Sorinomo,” kata warga Desa Kadindi, Ory Jeho pada Lakeynews.com, Jumat (29/7) siang tadi.

Yang dia dengar informasinya adalah kegiatan pawai budaya. Bahkan, Berencana hadir untuk melihat-lihat suasana acaranya.

“Kalau kegiatan pawai budaya, saya tahu. Cuma saya tidak jadi ke sana (lokasi acara, red), karena tidak tahan sakit gigi,” ujarnya.

Hal senada juga diakui sejumlah warga lain. “Waduh, maaf saya tidak tahu ada acara deklarasi Capres itu. Saya malah baru tahu sekarang dari Pak Wartawan,” papar Kopral, warga Desa Soritatanga, juga pada siang menjelang sore tadi.

Warga yang diklaim ikut deklarasi dukungan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 pada momen Gebyar Budaya Nusantara di Desa Sorinomo. Gambar ini dimuat salah satu media online, Senin (25/7). (ist/lakeynews.com)


Tahu dari Berita Media Online Jakarta

Sebagaimana dibeberkan di atas, umumnya media massa dan masyarakat Dompu tidak mengetahui adanya deklarasi Ganjar sebagai Capres.

Lalu dari mana mereka tahu?

Dari berita salah satu media online yang diketahui berpusat di Jakarta. Dalam berita media itu juga diketahui, bahwa Gebyar Budaya Nusantara justru terkesan menjadi bagian dari kegiatan deklarasi Capres. Bukan lagi menjadi kegiatan utama.

“Selain itu, acara kali ini juga dilengkapi dengan Gebyar Budaya Nusantara. Masyarakat perwakilan dari delapan suku di Kabupaten Dompu melakukan pawai mengenakan pakaian adat dari meliputi Bojo, Sasak, Jawa, Osing, Bali, Samawa, Flores, dan Madura.”

Demikian bunyi salah satu alinea berita media online tersebut.

Berdasarkan berita yang dibagikan secara berantai di sosmed itulah, publik Bumi Nggahi Rawi Pahu mengetahui adanya aktivitas deklarasi dukungan terhadap Ganjar sebagai Capres.

Isu Dibolak-balik, Kades Sorinomo: Aneh Sekali, Kami Heran

Sejumlah pihak mengaku heran dan menilai aneh. Isu yang dikembangkan bolak-balik.

Gebyar Budaya Nusantara yang menjadi kegiatan pokok dan acara utama seolah ditenggelamkan. Sementara deklarasi dukungan Capres disebut-sebut hanya nebeng pada acara itu malah ditonjolkan dan dibesar-besarkan.

“Ini aneh sekali. Kami heran. Kok, bisa bolak-balik begitu (isunya),” kata Kades Sorinomo Supardi pada media ini, Jumat sore.

Kades Sorinomo, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu Supardi alias Amaq Jan (kiri). (ist/lakeynews.com)

Yang disorot, menurutnya, hanya deklarasi dukungan Capres. Sementara acara utama, silaturahmi, kesenian, kebudayaan yang berjalan hampir empat jam tidak banyak dikemukakan.

“Acara utama kita tidak utuh diuraikan. Hanya diambil sepotong-sepotong,” tutur Supardi dengan nada kesal.

Bagaimana ceritanya, deklarasi dukungan Capres bisa nebeng pada momen acara budaya tersebut?

Pada malam menjelang acara, perwakilan pihak yang ingin melakukan deklarasi meminta waktu sekitar 10 menit untuk deklarasi itu.

“Tapi deklarasi itu setelah acara budaya. Kalau di panggung utamanya murni acara silaturahmi budaya, tidak ada deklarasi,” jelas pria yang akrab disapa Amaq Jan itu.

Memperkuat keterangannya tersebut, Supardi mengirimkan beberapa potongan video kegiatan budaya dimaksud. “Ini asli acara kita, Pak,” katanya menjelaskan video-video yang dikirimnya itu.

Sementara itu, pihak yang melakukan deklarasi dukungan terhadap Ganjar sebagai Capres, hingga tulisan ini diunggah, belum diperoleh tanggapannya.

Ketua Koperasi Tani Tebu Karya Bersama Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu Effendi Irawan, yang berusaha dikonfirmasi media ini tidak berhasil didapatkan komentarnya.

Beberapa kali dihubungi ke nomor ponsel/WhatsApp-nya; +62852-3927-6xxx, tidak diangkat.

Diketahui, Effendi Irawan merupakan salah satu sumber utama dalam pemberitaan tentang Deklarasi Dukungan Terhadap Ganjar sebagai Capres 2022, yang dimuat salah satu media online Jakarta, Senin (25/7) itu. (sarwon al khan)