
Buka Praktik di Depan SPBU O’o Mulai 18 April 2022
–
KABAR gembira bagi masyarakat Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima.
Setelah 77 tahun Indonesia merdeka, kini Kabupaten Dompu memiliki dokter Spesialis Paru (Sp.P). Dia putra asli Dompu. Namanya dr. Fitratul Ramadhan, Sp.P. Biasa dipanggil Dokter Fit.
Pria yang tangis pertamanya meletus di Dompu, 15 Mei 1988 itu berencana membuka praktik sebagai dokter Sp.P mulai Senin, 18 April 2022.
“Insya Allah, mulai Senin besok, saya mulai buka praktik sebagai dokter spesialis paru,” kata Dokter Fit pada Lakeynews.com, Minggu (17/4) sore.
Jika ada warga Dompu dan Bima yang menderita (merasa) sakit dengan keluhan pada Paru dan Pernapasan seperti batuk, sesak, nyeri dada, tidak nyaman di dada, asma, TBC, PPOK dan lainnya, bisa mencoba berobat ke Dokter Fit.
“Penyakit yang insya Allah kita tangani berkaitan dengan paru dan pernapasan seperti asma, PPOK, TBC, Pneumonia, gejala-gejala batuk, sesak, nyeri dada, terasa berat di dada dan lainnya,” jelas Dokter Fit.
Praktik dibuka setiap hari kerja. Pagi di RSUD Dompu. Sedangkan sore mulai puku 16.30 Wita hingga selesai di tempat praktik mandiri. Tepatnya, di depan SPBU O’o, Kecamatan Dompu.
“Pendaftaran bisa melalui telepon atau pesan WhatsAPP ke nomor 082340554795,” jelas anak ketiga dari enam bersaudara buah hati pasangan H. Abdullah, Ama.Pd (Aji/Guru Dole) dan Hj. Sitti Nuraeni, S.Pd (Umi Ani).
Pendidikan formalnya dari SD hingga SMA diselesaikan di Dompu. SD Inpres Katua Dompu, SMPN 1 Dompu dan SMAN 1 Dompu (Akselerasi 2 tahun).
Selepas SMA pada 2004, Doter Fit masukmUniversitas Udayana, Bali. Mengambil S1 Kedokteran. Wisuda Februari 2011.
Sejak selesai kuliah (2011), dia bekerja di RSUD Dompu. Semenjak itu pula dia membuka praktik sebagai Dokter Umum di tempat yang sama dengan rencana tempat praktiknya sebagai dokter spesialis paru.
Kemudian pada Januari 2019, melanjutkan pendidikan dokter spesialis di Universitas Brawijaya, Malang. Yang diambil adalah Spesialis Paru.
“Alhamdulillah saya wisuda Maret 2022,” papar Dokter Fit. Dia mampu menuntaskan sekolah spesialisnya lebih cepat, dengan menempuh hanya enam semester dari program delapan semester.
Kesuksesan Dokter Fit menyelesaikan pendidikan dan membuka praktik spesialis paru ini, sekaligus melegitimasinya sebagai Dokter Spesialis Paru pertama di Dompu-Bima. Dan, merupakan kedua di Pulau Sumbawa.
Dokter Fit juga menjadi satu-satunya dokter spesialis paru yang dimiliki tiga kabupaten/kota di ujung timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini.
Di Pulau Sumbawa, sebelum Dokter Fit, dokter spesialis paru pertama adalah dr. Dewa. Saat ini, Dokter Dewa berpraktik di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa.
“Kalau di NTB, saat ini hanya ada 16 spesialis paru. Kebanyakan berpusat di Kota Mataram,” jelas Dokter Fit.
Kenapa harus Paru sebagai spesialisnya? Kenapa tidak yang lain, seperti Penyakit Dalam, Syaraf, Tulang, Kandungan dan lainnya?
Ditanya demikian, dr. Fit menguraikan secara singkat alasan, latar belakang, pertimbangan hingga tujuannya.
Antara lain, tingginya angka kesakitan pasien (warga) yang berhubungan dengan pernapasan di Dompu. Seperti TBC Paru, Asma, Penyakit berkaitan dengan asap.
Harapan dr. Fit, dengan adanya spesialis paru di Dompu dan Bima ini, angka kesakitan di masyarakat berkurang.
“Semoga saya bisa didukung dengan fasilitas yang memadai juga,” harapnya dengan tidak menyebut secara eksplisit bentuk dukungan fasilitas memadai yang diharapkan tersebut.
Namun, lanjutnya, dengan terpenuhinya fasilitas-fasilitas memadai yang dibutuhkannya tersebut, kedepan angka pasien, khususnya dari Dompu, yang dirujuk ke Mataram dapat dikurangi.
Menurut dia, walupun rujukan atau berobat ke Mataram itu sifatnya gratis karena ditanggung asuransi pemerintah maupun swasta, namun ada biaya lain yang harus dikeluarkan pasien dan keluarganya.
“Untuk makan, minum, tempat tinggal, transporasi, kebutuhan lain sehari-hari pasien dan keluarganya juga lumayan,” tutur dr. Fit. (sarwon al khan/adv)
saya pasien TB kelenjar sudah hampir 8 bulan belum sembuh² ,