
–
Pilkada Dompu 2020
–
PROSES seleksi bakal calon bupati/wakil bupati yang akan diusung Partai NasDem pada Pilkada Dompu, NTB, kali ini diiringi prahara yang luar biasa.
Informasi yang dihimpun dan pengamatan penulis selama sekian bulan terakhir, terdapat beberapa pihak; kelompok, elemen, kubu yang berkepentingan.
Mereka berjuang dengan memainkan trik dan intrik masing-masing. Mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mendapatkan tiket dukungan partai besutan Surya Paloh.
Ironinya lagi, pola-pola yang dinilai kurang sehat, tanpa etika pun dipertontonkan elemen-elemen tidak bertanggung jawab kepada publik.
Cara yang cenderung “curang” di tengah semangat memburu kursi kepemimpinan Dana Nggahi Rawi Pahu untuk lima tahun kedepan.
“Sedih rasanya kita melihat realita seperti ini,” kata salah seorang kader NasDem, belum lama ini.
Permainan tidak lazim ini sempat menajam. Muncul fakta-fakta yang tak terbantahkan. Ada rekomendasi (rekom) palsu. Juga ada SK dukungan (persetujuan) palsu.
Ambisi untuk meraih kepercayaan dan dukungan NasDem begitu menonjol. Tidak hanya tergambar dari upaya pihak-pihak atau kubu-kubu bakal calon.
Lebih dari itu, aroma faksi, friksi hingga kesan perang dingin antarkader juga tercium di internal NasDem. Terutama di Dompu.
Dinamikanya tajam. Dan, dianggap wajar. Namun, beragam kepentingan dalam (usaha) mendukung dan menggolkan kandidat tertentu untuk diusung NasDem pun “buyar”.
Para dedengkot, akhirnya tunduk pada keputusan final partai. Prahara dukungan NasDem akhirnya “klimaks” dalam rengkuhan “Aby” Kader Jaelani dan H. Syahrul Parsan (AKJ-Syah).
DPP NasDem mengeluarkan keputusan finalnya. Surat Keputusan (SK) tentang Persetujuan kepada AKJ-Syah sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Dompu Periode 2021-2026.
“DPP menerbitkan SK tersebut pada hari Selasa, 18 Agustus 2020,” kata Sekretaris DPD Partai NasDem Kabupaten Dompu Sahlan, S.Sos melalui telepon genggamnya.
Dihubungi Senin (24/8) siang, Sahlan menambahkan, SK tersebut telah diserahkan DPP kepada ketua DPW NasDem NTB di Jakarta, Jumat (21/8) lalu.
Penyerahan SK dukungan kepada AKJ-Syah itu bersamaan dengan penyerahan SK dukungan yang sama untuk Bapaslon lain di enam kabupaten/kota di NTB.
Saat penyerahan SK dengan form B1 KWK dari DPP ke DPW, nama-nama Bapaslon Bupati/Wabup yang didukung NasDem di tujuh kabupaten/kota di NTB dibacakan semua.
“Dibacakan semua dan terbuka,” tegas Sahlan.
DPW NasDem mengagendakan, SK-SK persetujuan tersebut secepatnya diserahkan kepada tujuh DPD NasDem yang akan melaksanakan Pilkada. Tempatnya, di Kota Mataram, Rabu (26/8).
Paparan Sahlan sekaligus menepis isu yang menyebutkan, bahwa DPD NasDem Dompu sudah menerima petikan asli SK dukungan pada AKJ-Syah.
“Kami belum terima petikan asli SK-nya,” bantah Sahlan.
Meski penyerahan SK persetujuan (dukungan) NasDem ke AKJ-Syah akan dilakukan dua hari lagi, DPD mulai persiapkan untuk melakukan konvoi.
Rencananya, kegiatan konvoi dilakukan mulai dari perbatasan Dompu-Sumbawa di Kwangko, Kecamatan Manggelewa. Kemudian keliling Kota Dompu, hingga ke Posko Induk Pemenangan AKJ-Syah.
Pastinya, kapan konvoi dilakukan?
“Rencananya, sehari setelah kita terima SK dukungan terhadap AKJ-Syah dari DPW. Insya Allah, 27 Agustus,” jawab Sahlan.
Seiring dengan telah diterbitkannya SK dukungan, kepada semua kader NasDem diharapkan agar tetap solid dan bekerja keras untuk mendukung dan memenangkan pasangan AKJ-Syah.
Kepada Bapaslon lain, tim sukses dan masyarakat Dompu umumnya, kiranya lagi mengembangkan isu-isu yang meresahkan.
Secara khusus Sahlan mengharapkan kepada Bacabup/Bacawabup yang juga mendaftar dan mengikuti proses di NasDem, namun belum dapat rezeki didukung oleh NasDem pada Pilkada kali ini, agar bersabar.
“Mohon bersabar dan ikhlas menerima. Karena ini sebuah takdir,” imbuhnya.
Dia menganggap, yang dijalankan (proses) selama ini adalah dinamika. “Kami mohon maaf kepada bakal calon yang belum dapat rezeki untuk didukung oleh NasDem,” ujar Sahlan.
(sarwon al khan)