Ketua DPD PAN Kabupaten Dompu Iwan Kurniawan, M.Ap, di Hotel Tursina, Selasa (30/6) sore. (sarwon/lakeynews.com)

Laporan:
Sarwon Al Khan

MENJELANG Pilkada Dompu yang direncanakan Desember 2020, ada dua kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang namanya cukup menguat di publik.

Mereka adalah Kader Jaelani atau AKJ (Abi Kader Jaelani) alias Abi Jio. Pengusaha ini sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) yang sudah final berpasangan dengan H. Syahrul Parsa, ST, MT (pensiunan ASN) di posisi Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup).

Sedangkan yang satu lagi, sebagai Bacawabup. Dia adalah Ika Rizky Veriani. Perempuan yang biasa disapa Chika itu mendampingi Bacabup H. Syaifurrahman Salman, SE (mantan Bupati Dompu).

Nama keduanya bersaing ketat untuk masuk di bursa bahkan sebagai peserta kontestasi demokrasi lima tahunan di Dompu kali ini.

Di antara dua kader terbaiknya ini, kira-kira siapa yang akan direkomendasikan dan diusung PAN?

Berikut rangkuman wawancara Lakeynews.com dengan Ketua DPD PAN Kabupaten Dompu Iwan Kurniawan, M.Ap, di Hotel Tursina, Selasa (30/6) sore.

“Sebagai partai yang mengutamakan kader, PAN tetap memprioritaskan kader yang akan diusung pada Pilkada Dompu 2020,” kata Iwan mengawali pernyataannya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Dompu itu mengakui, pada Pilkada sekarang PAN memiliki dua kader yang maju. AKJ dan Chika.

“Sekarang, untuk menentukan siapa yang akan direkomendasikan pada Pilkada, sedang berproses di DPP (PAN),” papar Iwan yang ditemui di hotel milik dan dikelola sendiri itu.

Menurut dia, apapun keputusan dan siapapun yang direkomendasikan oleh DPP, DPD bersama seluruh kader harus melaksanakannya.

“Itu bentuk tanggung jawab kita secara hierarki,” tegas pria yang juga berlatar belakang aktivis ini.

Beberapa pentolan (pengurus dan kader) PAN disebut-sebut sudah masuk lingkaran dan memperkuat bakal calon tertentu. Yang lebih santer, mereka diduga kuat masuk ke kubu Bacabup/Bacawabup yang bukan kader PAN. Bagaimana dengan hal ini?

Bila ada kepengurusan lain yang bersikap di luar keputusan DPP, Iwan memastikan, DPD akan mengambil langkah dan tindakan tegas. Tentu, tindakan-tindakan yang sesuai dengan konstitusi partai.

“Mulai dari peringatan. Bahkan jika pelanggarannya berat, bisa sampai pada pemecatan (dari kepengurusan dan kader),” tegasnya.

Karena itu, Iwan mengimbau kepada seluruh kader agar tetap menunggu keputusan dari DPP.

Harapkan Lahir Pemimpin yang Bermartabat

Lebih jauh Iwan berharap, Pilkada 2020 yang akan berlangsung di tengah Covid-19, menjadi momentum Pemilu bermartabat. Pilkada yang melahirkan pemimpin yang punya visi dan komitmen yang kuat dalam membangun Dompu.

Menang, kalau bisa dengan kos yang paling rendah. Sehingga diharapkan, kedepan, bilamana dia memimpin tidak memiliki beban secara finansial.

Ketua DPD PAN Kabupaten Dompu Iwan Kurniawan, MM. (sarwon/lakeynews.com)

“Pemimpin yang terbebani secara finansial, nanti dia termotivasi melakukan korupsi,” tegasnya.

Selama ini, baik pada Pemilu Legislatif, lebih-lebih Pilkada, seolah-olah yang menang itu pasti yang kos politiknya besar.

Partai politik, bakal calon, tim pemenang maupun berbagai pihak harus mengedukasi pemilih agar tidak terjebak oleh hal-hal yang transaksional. Edukasi masyarakat supaya mengedepankan hal-hal yang rasional.

Dengan demikian, lanjut Iwan, mampu melahirkan pemimpin Dompu yang mempunyai tanggung jawab dalam memimpin.

Tunjukkan Fair Play, Junjung Tinggi Sportivitas

Kepada para Bacabup/Bacawabup Dompu Periode 2021-2026, diharapkan mempertunjukkan atau mempertontonkan sebuah sikap yang fair play.

Iwan mengimbau, tunjukkan contoh dan keteladanan yang baik kepada masyarakat pemilih. Salah satunya, dengan memperlihatkan cara-cara politik yang santun.

“Tidak perlu mengusik-usik figur, calon atau pasangan lain,” tegasnya.

Sekali lagi dia mengajak para bakal calon kontestan agar bertanding secara fair, sehat dan bermartabat. Tetap dan selalu menjunjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai demokrasi.

“Mari kita tunjukkan, bahwa calon pemimpin Dompu maupun masyarakat di daerah ini memiliki jiwa kesatria,” ajaknya.

“Saya pikir, itu yang lebih penting dan paling utama,” tambah Iwan. (*)