Pemimpin Redaksi Lakeynews.com, Sarwon Al Khan. (dok/lakeynews.com)

Goresan:
Sarwon Al Khan
*)

TIDAK ada yang tidak bisa diwujudkan, jika semua pihak bergandengan tangan. Bekerja sama adalah kuncinya.

Dalam hal penanganan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya.

Pemprov dan Pemkab/Pemkot bersama-sama TNI, Polri, dan berbagai elemen hingga ke tingkat RT, kompak berjuang.

Saya tidak dapat menyebut dan menulisnya satu persatu. Yang pasti, mereka bekerja tanpa kenal lelah, meski di bawah ancaman dan potensi tertular corona. Bahkan kemungkinan nyawa pun bisa melayang.

Namun, itulah pengabdian. Itulah dedikasi. Itulah loyalitas.

Mereka tunjukkan sebagai abdi negara (daerah). Pun abdi rakyat yang kadang menilainya sarat kekurangan dan kelemahan.

Tapi, itu pulalah risiko. Mereka sudah berada dalam wilayah yang mau tidak mau, suka tidak suka, akan berhadapan dengan situasi demikian.

Tulisan ini bukan untuk memuji-muji, cari muka, “menjilat” atau mengangkat-angkat siapa untuk mendapat apa.

Apalagi mungkin dengan embel-embel tertentu yang dibingkai dengan advertorial dengan nilai tertentu pula.

Kata-kata di atas idealnya tidak mesti dimunculkan. Kesannya tidak dewasa. Namun, sesekali perlu juga diutarakan, agar publik tahu kondisi sesungguhnya. Bahwa, yang ada di benak sebagian publik/pembaca, seperti yang kerap didengungkan segelintir oknum, tidak seutuhnya benar.

Terlebih sebagian penyelenggara pemerintahan di NTB, khususnya di tingkat dua yang terkesan belum menyadari betapa pentingnya peran dan pemberdayaan media massa.

Khususnya media online (diakui atau tidak) yang begitu cepat dan signifikan dalam menyampaikan informasi publik. Menyampaikan program, rencana, agenda yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah maupun elemen lainnya kepada masyarakat.

Tulisan ini, semata-mata sebagai bentuk apresiasi sesuai kondisi riil dan hasil pengamatan. Dengan kacamata yang lumayan komprehensif. Juga, “bukan ruang media untuk mengakukan diri.”

Tulisan ini sebagai apresiasi atas jeripayah stakeholders yang berupaya keras. Meminimalisir penyebaran dan memerangi keganasan virus corona yang menjadi momok, menghantui berbagai negara dan bangsa di belahan dunia.

Kita kembali dan khusus pada penanganan Covid-19 di NTB. Hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, mampu membalikkan sedikit keadaan.

Sekali lagi, itu berkat kegigihan dan semangat tinggi semua pihak terkait. Dan, ditambah dengan makin tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam mengikuti dan menuruti protokoler penanganan Covid-19.

Misalnya, lebih banyak berada di rumah. Tidak keluar jika tidak ada yang sangat urgen. Tidak berkumpul dan menjaga jarak.

Kemudian, kalau keluar rumah selalu mengenakan masker. Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir.

Lalu, menaati sederet anjuran dan aturan pemerintah untuk mempercepat berlalunya virus yang lebih berbahaya dari senjata kimia ini.

Hasilnya, kini mulai kita lihat dan rasakan bersama. Tren kesembuhan penderita Covid-19 di NTB terus meningkat.

51,4 Pasien Covid-19 Sembuh, Gde Aryadi: Tetap Disiplin

Pada Rabu (13/5), Gugus Tugas Covid-19 NTB mengumunkan 24 pasien sembuh. Hari Kamis (14/5) Gugus Tugas yang sama kembali mengumumkan pasien sembuh justru dengan lonjakan angka yang signifikan.

“Hari ini (14/5), 33 pasien sembuh baru. Sedangkan kasus positif baru Covid-19 sebanyak enam orang,” kata Sekda yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, dalam rilisnya yang diterima Lakeynews.com, Kamis malam.

BACA JUGA : http://lakeynews.com/2020/05/14/alhamdulillah-hari-ini-33-pasien-covid-19-ntb-sembuh-21-dari-dompu/

Ini jelas, angka pasien sembuh baru jauh lebih besar dari positif baru.

Dengan melonjaknya angka kesembuhan baru (33 orang) tersebut, praktis memengaruhi penurunan angka dan persentase pasien positif Covid-19 di NTB. Atau, yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.

“Sampai hari ini (14/5) sudah sebanyak 183 orang yang sembuh. Atau, telah mencapai 51,4 persen dari total pasien positif Covid-19, sebanyak 356 orang,” ungkap Kadis Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, I Gde Putu Aryadi, S.Sos, MH (IGP Aryadi).

Angka kesembuhan tersebut, jauh melampui jumlah pasien yang masih berstatus positif Covid-19. Yakni sebanyak 166 orang atau 46,6 persen.

Mereka (166 orang) saat ini masih dalam perawatan. Baik di sejumlah rumah sakit rujukan maupun di rumah sakit darurat khusus Covid-19 di seluruh NTB.

“Kalau pasien positif Covid-19 yang meninggal tetap seperti sebelumnya. Sebanyak tujuh orang atau dua persen,” jelas pria diketahui mengawali dan lama berkarir sebagai ASN di Pemkab Bima itu.

“Sembuh baru 33 orang hari ini merupakan kabar yang menggembirakan bagi kita semua,” sambung Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19 NTB itu.

Meski angka kesembuhan mengalami lonjakan, masih terdapat kasus positif baru. “Hari ini saja, ada enam kasus positif,” tandas mantan Irbansus pada Inspektorat NTB tersebut.

Diketahui, hingga 14 Mei ini, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di NTB masih 422 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) 354 orang.

Angka-angka tersebut diprediksi berpotensi menambah kasus positif baru, jika tidak menjaga disiplin dan penerangan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

Apalagi Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala angkanya masih sangat tinggi. Yakni sebanyak 2.295 orang.

Belum lagi Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 yang masih menjalani karantina, justru dua kali lipat dari OTG.

“PPTG sebanyak 5.004 orang. Ini potensi yang perlu tetap diwaspadai dan diantisipasi. Tetap patuhi anjuran petugas medis untuk menekan kasus baru,” imbuh lelaki yang akrab disapa Pak Gde ini.

Mempertahankan tren kesembuhan, semua warga harus disiplin. Tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Ikuti seluruh anjuran dan imbauan pemerintah.

Harus tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Terkait lonjakan angka kesembuhan pasien Covid-19, diakui Gde Aryadi tidak terlepas dari pengabdian para petugas medis bersama seluruh stake holder terkait lainnya. Peran aktif aparat keamanan, TNI, Polri, Pol PP, tokoh-tokoh masyarakat dan lainnya dalam mengedukasi dan melayani masyarakat secara all out.

Karena itu, mewakili Gugus Tugas dan Pemerintah Provinsi NTB, Gde Aryadi memberikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak tersebut, yang tanpa lelah telah berkontribusi positif memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Baik pelayan medis dan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi,” ucapnya.

Catatan Kritis

Kendati demikian, ada beberapa catatan kritis yang mesti pula menjadi atensi pihak pemerintah daerah (Pemprov dan Pemkab/Pemkot). Terutama melalui gugus tugas kabupaten/kota dan provinsi. Pun patut menjadi lirikan aparat penegak hukum.

Pembagian bantuan yang bersumber dari beberapa program pemerintah di sejumlah desa dan kelurahan sempat memunculkan aksi dan reaksi warga.

Beberapa isu sempat juga muncul dan mewarnainya. Ada isu penyunatan bantuan, ketidakadilan dan kekurangmerataan bantuan, dan selentingan-selentingan minor lainnya.

Benar atau tidaknya nomor ke sekian. Sekali lagi, terlepas benar atau tidak. Yang pasti, munculnya kejadian-kejadian itu menunjukkan bahwa ada benang kusut yang harus segera diurai.

Harapan kita, bagaimana riak-riak tersebut tidak sampai menjadi biang yang mengganggu Kamtibmas. Menghambat roda pemerintahan dan perekonomian rakyat dari bawah hingga ke atas.

Semoga Covid-19 ini lekas berlalu. Puasa Ramadhan (bagi umat muslim) berjalan lancar. Wallahu’alam bissawab. Aamiin YRA. (*)

*) Penulis adalah Pemimpin Redaksi Lakeynews.com dan Ketua Perhimpunan Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Dompu.