Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, SIK, M.Si. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews. com – Polda NTB mengerahkan sebanyak 554 personel untuk bergabung dengan gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), melaksanakan operasi kepolisian terpusat.

Kegiatan itu, dilaksanakan selama 30 hari di seluruh wilayah Provinsi NTB dengan mengedepankan kegiatan pencegahan dan penanggulangan serta penegakan hukum.

Adapun dalam pelaksanaannya kepolisian melaksanakan perbantuan personel dan berkoordinasi dengan BNPB/BPBD dan Basarnas/Basarda di lokasi terjadinya bencana.

“Bersama-sama dengan satuan itu, kita membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa cluster yang telah diatur dalam Peraturan Kepala Badan BNPB dan Basarnas untuk penyelamatan terhadap korban bencana,” ungkap Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, SIK, M.Si.

Personel Polda, katanya, melakukan langkah-langkah tanggap darurat bencana dan pasca bencana secara bersama-sama serta pelibatan Polri secara aktif dalam upaya membantu penanganan bencana.

“Penanganan itu terkait dengan bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata sebelum dan pada saat Operasi Aman Nusa II penanganan Covid-19 yang dapat menghambat percepatan penanganan wabah Corona,” jelasnya.

Diakui ada sejumlah bertindak dalam penanganan Covid-19. Melakukan monitoring dan Pulbaket tentang pandemi virus corona. Melakukan penyuluhan, sosialisasi, imbauan dan edukasi kepada masyarakat.

“Melakukan mitigasi antara lain penyemprotan disinfektan di tempat, sarana transportasi umum dan lain-lain,” Ungkapnya.

Selain itu, membantu Pemerintah Daerah dalam upaya pemberantasan aktivitas (social distance) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Mengawasi/pengamanan distribusi pembagian logistik untuk para korban bencana. Melaksanakan patroli dilokasi daerah yang ditinggalkan oleh masyarakat yang mengungsi.

“Melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku penyalahgunaan distribusi logistik untuk korban bencana,” terangnya.

Disamping itu, melaksanakan koordinasi dengan BNPB/BPBD dan Basarnas/Basarda untuk menentukan titik lokasi daerah bencana yang memerlukan segera kegiatan SAR.

“Kami juga memberikan pelayanan kesehatan kepada korban bencana yang dikoordinasikan dengan kementrian dan lembaga terkait lainnya,” pungkasnya. (di/khn)