Ketua DPP Laskar Sasak, Lalu Taharudin bersama pengurus dan anggota mendukung RUU Omnibuslaw jadi UU. (ist/lakeynews.com)

MATARAM, Lakeynews.com – Laskar Sasak mendukung RUU Omnibuslaw disahkan sebagai UU.

Hal itu disampaikan Ketua Umum DPP Laskar Sasak, Lalu Taharudin didampingi Sekjen Lalu Wahyudi Zakaria dan Dewan Pakar Dr. Maharani beserta pengurus DPD dan anggota Laskar Sasak dalam konferensi persnya di Dapoer Sasak.

Dukungan ini bukan tanpa alasan. Terutama, kata Miq Wahyudi, untuk memajukan UMKM dan menciptakan lapangan kerja.

Menurutnya, di NTB ada lebih 600 ribu pengusaha kecil yang tumbuh dan berkembang. Karena itu, butuh iklim yang sehat, aman dan nyaman untuk berusaha dan menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin.

“NTB punya Sumber Daya Alam yang baik dan harus dimanfaatkan,” katanya.

Adanya MotoGP 2021, bagi Laskar Sasak, ini merupakan kesempatan emas. Karena tidak semua daerah ditunjuk untuk dijadikan arena MotoGP. Bahkan, menurut Mark Marques, arena MotoGP Lombok bisa menjadi arena terindah di dunia.

“Oleh karena itu, Laskar Sasak memandang penting untuk menjaga keamanan orang berinvestasi,” tandasnya.

Bagaimana bentuk konkretnya untuk memajukan UMKM, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika?

Sekjen Lalu Wahyudi Zakaria menjelaskan, Bumdes, Koperasi dan UMKM perlu ditingkatkan perannya. UMKM masyarakat Lombok, termasuk KEK misalnya dibantu permodalan, skill, pemanfaatan IT. Sehingga tidak menjadi penonton dan berpangku tangan saja.

Dewan Pakar Dr. Maharani menambahkan, pertumbuhan ekonomi menurut Bank Dunia yang hanya sekitar 4 persen ini harus ada upaya kreatif untuk selalu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu caranya dengan kondisi yang kondusif.

Laskar Sasak memandang penting masuknya investasi ini diimbangi rasa aman dan nyaman untuk investasi yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Untuk kehidupan, dunia butuh aman dan akhirat perbanyak amal. Bagaimana mau memperbanyak amal kalau tidak aman,” ujar Sekjen, Wahyu.

Ketua DPP kembali menambahkan, untuk pertumbuhan transnasional butuh nasionalisme dan kekuatan nasional. “Kekuatan nasional itu bersumber pada kebudayaan dan kearifan lokal,” jelasnya.

Diketahui, Laskar Sasak adalah organisasi yang peduli dengan persoalan sosial kemasyarakatan. Berdiri sejak tahun 2017 dan melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya, baaru-baru ini pembagian masker, memberikan bantuan dan edukasi terhadap korban gempa yang ada di Pulau Lombok dan sejumlah kegiatan lainnya. (tim)