
DOMPU, Lakeynews.com – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Junaidin, 22 tahun, yang diberitakan telantar, sakit dan meninggal di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, 16 Agustus 2017 lalu itu diduga “orang luar” dan hanya ber-KTP Desa O’o.
Diketahui, menurut KTP yang diterima RSUD, Junaidin lahir di Dompu, 01-07-1995. Alamatnya, RT. 01, Dusun O’o Barat, Desa O’o, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Junaidin belum kawin dan belum/tidak bekerja. (Baca juga; TKI Dompu; Dideportasi Malaysia, Telantar dan Meninggal di Nunukan )
Dugaan bahwa almarhum tersebut bukan warga asli Desa O’o muncul, setelah Pekerja Sosial (Peksos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang ditugaskan di Kabupaten Dompu, Rio Rangga Pranata, SH dan Zulkifli Lubis, serta Lakeynews.com mengecek langsung ke lapangan.
Mengetahui persoalan ini, Rio dan Zul, sejak Senin (4/9/2017) pagi melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Dompu. Kemudian sore harinya meluncur ke Desa O’o, khususnya di RT. 01 Dusun O’o Barat.
Tujuan Rio dan Zul ke sana untuk menemui pihak keluarga dan menyampaikan masalah dan kondisi yang tengah dialami almarhum Junaidin. Hasilnya nihil. “Kita tidak berhasil menemui satupun keluarga almarhum (Junaidin, red),” kata Rio.
Sejumlah warga yang mereka jumpai di kampung itu, juga rata-rata mengaku tidak tahu dan tidak mengenal almarhum. “Ini yang menyulitkan kita dalam usaha memfasilitasi penanganan masalah Junaidin ini,” akunya.
Hal yang sama juga dijumpai Lakeynews.com. Sejumlah warga RT. 01 Dusun O’o Barat, pun mengaku tidak ada warga setempat yang bernama Junaidin itu.
Ketika ditunjukkan foto KTP atas nama Junaidin, warga itu mengaku, tidak mengenal wajah almarhum yang tertera dalam di dalam KTP-nya. “Saya tidak kenal. Sepertinya, bukan orang di sini,” kata Guru Rudi, salah seorang warga RT. 01 Dusun O’o Barat.
Informasi dari warga lain membenarkan ada warga RT. 01 atas nama Junaidin anaknya Safa Ba yang juga sakit di Kalimantan. “Tapi dia (Junaidin anaknya Safa Ba, red) sudah lama kembali (ke O’o),” ujar seorang warga.
Penelusuran untuk mengetahui keluarga almarhum Junaidin yang telantar di Nunukan itu dilanjutkan ke RT lain. Hasilnya, tidak jauh beda dengan di RT. 01. “Jangan-jangan dia (almarhum, red) bukan orang Desa O’o, tapi orang luar yang hanya numpang membuat KTP di Desa O’o,” tutur Yusran, warga RT. 04.
Dugaan senada juga disampaikan warga lain, Mahdin. Pria ini tegas mengaku, tidak mengenal foto dalam KTP atas nama Junaidin. “Meskipun beda dusun dan RT, kami di Desa O’o rata-rata mengenal satu sama lain. Karena umumnya memiliki hubungan keluarga,” tuturnya. (won)