
DOMPU – Upaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dilakukan BPJS Kesehatan Cabang Bima.
Kali ini BPJS Cabang yang membawa lima kabupaten dan kota di Pulau Sumbawa, NTB itu menyasar Generasi Milenial dan Generasi Z. Yakni melakukan sosialisasi dan berdiskusi pagi bersama siswa-siswi, guru dan tenaga kependidikan di SMA 1 Dompu, dengan tema “Memupuk Literasi JKN kepada Generasi Muda”, Rahu (25/10/23).
Mengapa kegiatan yang juga didampingi beberapa staf BPJS Kesehatan Kabupaten Dompu tersebut dilakukan di sekolah?
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bima, Tati Haryati Denawati menjelaskan, perkembangan digitalisasi saat ini, generasi milenial dan generasi Z mendominasi perkembangan teknologi. Generasi ini dianggap mampu memanfaatkan perubahan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan.
Untuk itu, kata Dhena (sapaan Tati Haryati Denawati), BPJS Kesehatan terus melakukan pembaruan informasi kepada generasi muda, terutama dalam mengakses layanan kesehatan melalui saluran digitalisasi.
Salah satu yang paling sering diakses dan di manfaatkan oleh masyarakat saat ini adalah layanan Aplikasi Mobile JKN. “Fitur-fitur yang tersedia banyak memberikan kemudahan bagi penggunanya, baik untuk mengakses layanan kesehatan maupun membutuhkan informasi seputar program JKN,” jelas Dhena.
Sehingga, lanjutnya, melalui kegiatan diskusi seperti ini, dapat memupuk dan menambah literasi mengenai Program JKN bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi generasi muda yang sudah lebih dominan dengan perkembangan teknologi. BPJS Kesehatan terus meningkatkan layanan berbasis teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.
Diakuinya, generasi muda sebagai pewaris bangsa, sehingga perlu sejak dini dilakukan edukasi tentang pentingnya program JKN. Pengetahuan tentang program JKN bukan saja menjadi kebutuhan bagi para tenaga pendidik maupun orang tua, siswa/siswi pun wajib mengetahuinya.
“Hal ini bertujuan menambah wawasan bagi para generasi muda dalam pemanfaatan program JKN dan dalam mengakses layanan kesehatan,” tutur Dhena.
Kini, para pendidik, tenaga kependidikan maupun para siswa, tidak perlu khawatir lagi mengakses layanan kesehatan. Kemudahan akses layanan dapat diperoleh melalui kanal-kanal layanan yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan. Salah satunya adalah Aplikasi Mobile JKN.
Dalam aplikasi Mobile JKN, urai Dhena, terdapat banyak fitur-fitur layanan kesehatan. Di antaranya, layanan informasi, penambahan peserta, pengecekan tagihan, konsultasi dokter, skrining riwayat kesehatan dan masih banyak lagi fitur layananan yang bermanfaat bagi peserta.
“Harapan kami, melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat mendeliver informasi pemanfaatan program JKN kepada keluarga, teman maupun kelompok-kelompok komunitas kaum muda lainnya serta masyarakat, agar program mulia dari pemerintah bisa dirasakan manfaatnya bagi seluruh lapisan masyarakat,” imbuh Dhena.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Dompu, Nuryadin mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah memberikan informasi sangat penting. Menurut dia, ini merupakan langkah preventif yang perlu dan harus dilakukan secara terus-menerus. Sebab, nilai positifnya, bukan saja akan bermanfaat bagi usia senja, namun juga anak-anak muda. “Siswa-siswi pun harus terus dipupuk sejak dini mengenai program JKN,” sarannya.
Dikatakan, dengan kegiatan seperti ini, akan menambah cakrawala dan wawasan bagi generasi muda mengenai manfaat dari program JKN. Apalagi di era yang serba digital saat ini, kemudahan akses layanan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan merupakan hal penting untuk diketahui seluruh lapisan masyarakat.
“Hal ini akan memberikan dampak positif. Bukan hanya sekadar memperoleh informasi, namun manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dapat dinikmati dengan lebih optimal,” ujar Nuryadin.
Mantan kepala SMAN 2 Dompu itu juga berharap, kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan. Terutama kepada siswa-siswi yang baru masuk dan bagi para pengajar untuk meningkatkan pemahamannya mengenai program JKN. “Apalagi berbagai kemudahan dapat diperoleh melalui layanan digitalisasi yang sudah diterapkan oleh BPJS Kesehatan,” tandas Nuryadin. (tim)