LANGKAH yang diambil Dandim 1614/Dompu Letkol Kav. Taufiq ini patut menjadi contoh bagi banyak pihak. Dia langsung “turun gunung” dan mengambil bagian dalam upaya penyelamatan hutan lindung di Desa Karamabura, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Provinsi NTB.
Setidaknya 10 hektare (Ha) hutan lindung di Desa Karamabura, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu akan dikelola oleh Kodim 1614/Dompu. Direncanakan, lahan itu dijadikan demplot dengan model Agroforestri dan ditanami bibit buah-buahan, seperti Durian, Alpukat, Matoa dan Kemiri.
Langkah Letkol Taufiq itu dilatarbelakangi oleh keprihatinannya setelah melihat dan mengamati kondisi hutan lindung di Desa Karamabura yang hancur banyak akibat perambahan dan perladangan liar.
Dorongan kepedulian dan semangat yang tinggi untuk membantu rakyat dan daerah Dompu, maka sejak dua minggu lalu Taufiq melakukan koordinasi dengan kepala KPH Topaso. Taufiq menawarkan diri untuk terlibat langsung dalam pengelolaan hutan lindung tersebut.
“Kami meminta pada kepala KPH Topaso lokasi seluas 10 Ha untuk dijadikan demplot melalui model Agroforestri yang rencananya akan ditanam pohon (bibit) buah-buahan, seperti Durian, Alpukat, Matoa dan Kemiri,” kata Taufiq pada Lakeynews.com, Jumat (27/1).
Mewujudkan Agroforestri dimaksud, pihaknya akan mendorong penanaman pohon melalui teknik konservasi lahan. Seperti dengan membuat terasering di lahan miring, yang nantinya juga akan ditanami Lamtoro.
“Lamtoro dapat berfungsi sebagai penguat teras, sekaligus menjadi sumber pakan ternak,” jelas Taufiq yang dikonfirmasi disela-sela kesibukannya memantau pembuatan Kolam ikan di Makodim.
Bagaimana hasil komunikasi dan koordinasi dengan kepala KPH Topaso tersebut?
Rupanya tawaran Dandim Taufiq untuk mengambil bagian dalam misi penyelamatan hutan melalui penanaman pohon buah-buahan di lokasi itu, disambut baik dan diaminkan oleh kepala KPH Topaso. Bahkan langsung menyediakan areal kawasan hutan 10 Ha untuk dikelola dengan pola Agroforestri oleh Kodim 1614/Dompu.
Setelah diberikan izin oleh KPH Topaso, Letkol Taufiq langsung bergerak. Dia turun ke lokasi, melakukan observasi untuk merumuskan langkah dan tindakan awal merajut angan-angannya mengembalikan fungsi hutan dengan model Agroforestri dimaksud.
Meski demikian,Taufiq sangat sadar bahwa dalam pengelolaan hutan harus melibatkan multipihak. Karena itu, saat survei dan observasi lokasi, dia melibatkan personel KPH dan Pemdes Karamabura.
Awal Taufiq turun, dimulai persiapan-persiapan di lapangan dengan menerjunkan personel-personel terpilih. Plang nama kegiatan langsung ditancap, pondok kerja juga mulai digarap
Selain itu, Taufiq terus berkoordinasi dengan para pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mewujudkan niatnya membantu rakyat dan daerah Dompu.
Salah satu bentuk koordinasi dan komunikasi orang nomor satu di jajaran Kodim 1614/Dompu itu, dilakukan di serambi depan rumah dinasnya, pada Selasa (24/1) malam lalu.
Saat itu, Letkol Taufiq mengajak diskusi dan berbagi pengetahuan dengan beberapa pihak. Diantaranya, Pembina dan Pengurus Lembaga Pengkajian Pembangunan Daerah dan Pengkajian Masyarakat (LP2DPM), Muttakun dan Rustam Hardiatman.
Dalam diskusi tersebut terungkap bagaimana kepedulian dan semangatnya untuk memberikan yang terbaik bagi nusa dan bangsa, rakyat dan daerah Dompu, khususnya dalam penyelamatan hutan.
Melalui model Agroforestri yang akan dibangun ini, Taufiq berharap dan ingin memberi edukasi atau pelajaran langsung kepada petani dan warga di sekitar.
“Kita edukasi mereka tentang bagaimana cara memanfaatkan hutan dengan menanam buah-buahan yang dapat memberi nilai ekonomi sekaligus nilai ekologi,” katanya saat itu. Hal senada dilontarkan kembali pada media ini.
Mendengar itu, Pembina LP2DPM yang juga anggota DPRD Dompu Muttakun mengatakan sangat mendukung langkah Dandim Dompu. Dia bahkan tidak ingin membiarkan Dandim Taufiq melaksanakan sendiri upaya penyelamatan hutan.
“Kami akan mendukung penuh dan mengawal misi penyelamatan hutan yang dilakukan oleh Pak Dandim,” tegas Muttakun. (tim)