Firmansyah
Pengasuh Rubrik Konsultasi Psikologi Firmansyah, S.Psi, M.MKes. (dok/lakeynews.com)

Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”

Pertanyaan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam hormat Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya remaja putri usia sekitar 16 tahun dan duduk dibangku kelas XI salah satu SMUN di Kota Bima.

Sebagai anak remaja yang dibesarkan dilingkungan keluarga yang tidak harmonis (broken home) saya sering merasa tidak berbahagia, selalu memberontak dan bahkan menyalahkan diri sendiri.

Di momen yang baik ini kiranya dapat diberikan pencerahan agar kemudian bisa sedikit berbahagia, tidak memberontak dan tidak menyalahkan diri sendiri lagi, kira-kira upaya apa yang dapat dilakukan.

Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
TYB di Kota Bima.

Jawaban

Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Hidup ditengah keluarga yang tidak harmonis (broken home) memang sering tidak menyenangkan dan membuat anggota keluarga merasa resah, sedih dan tertekan.

Keluarga broken home adalah penggambaran terjadinya ketidak harmonisan karena keluarga sering diwarnai oleh terjadinya perselisihan, pertengkaran, hingga perceraian.

Di kondisi yang tidak harmonis (broken home) tersebut anggota keluarga merasa tidak nyaman, tidak tenang, sedih, dan gelisah bahkan memberontak dan saling menyalahkan.

Dapat dibayangkan bagaimana keadaan anak remaja yang diasuh atau dibesarkan ditengah keluarga yang broken home.

Secara fisik maupun psikis dengan keadaan tersebut membuat anak remaja akan terganggu bahkan menjadi sosok pemberontak, agresif, mengeluh dan menyalahkan.

Dengan keadaan keluarga yang broken home remaja dalam tumbuhkembangnya mereka akan menjadi sosok pemurung, haus perhatian, agresif, emosi tidak stabil, tertutup, dan pesimis.

Dalam perkembangannya juga anak yang mengalami kondisi broken home akan mengalami kehilangan rasa percaya diri karena tekanan mental yang diterima.

Kurangnya perhatian dari sang ibu atau tidak adanya pelukan hangat sang ayah dapat menjadikan seorang anak menjadi sosok yang rendah diri.

Idealnya sebuah keluarga harus dipenuhi hal-hal penting seperti kehangatan kasih sayang, penghormatan, saling melindungi dan harga menghargai antara satu dengan lainnya.

Apakah keluarga broken home selamanya berdampak buruk bagi masa depan individu atau bahkan bisa mendorong individu terinspirasi untuk maju?

Dalam perancangan keluarga semua orang berupaya keras untuk dapat membangun dan mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera.

Berakumulasi dalam keluarga yang broken home bukanlah cita-cita atau hal yang diharapkan individu untuk terjadi dalam kehidupan yang dijalaninya.

Semua orang tanpa kecuali pasti menginginkan dirinya berada dalam keluarga yang senantiasa diliputi oleh kebahagiaan dan kehangatan kasih sayang orang tua.

Tidak ada satu pun orang yang berada didunia ini yang berkeinginan dirinya berada dalam keadaan yang tidak baik semisal keluarga broken home.

Namun demikian ada banyak cerita yang dapat menjadi inspirasi bahwa keluarga broken home bisa mendorong individu bisa memiliki pikiran yang maju.

Ketidakharmonisan keluarga yang dialami individu dimasa kecilnya dan masih dalam asuhan orang tua ketika dewasa tidak mengadopsi hal buruk yang pernah terjadi namun mengembangkan hal yang positif.

Saat dewasa individu yang dibesarkan dilingkungan keluarga broken home juga dapat membangun kehidupan berkualitas tidak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi orang lain.

Dari laman https://www.merdeka.com yang dikutip Jumat (05/01/22) diperoleh keterangan latar belakang keluarga tidaklah menjadi penentu kesuksesan hidup seseorang.

Individu dapat membina kehidupan berkualitas dengan tidak mengulang kisah sedih, galau tidak bahagia dan kecewa di waktu kecilnya.

Bekerja keras dan sungguh-sungguh atau pun belajar dengan terus memacu diri secara maksimal dalam mewujudkan cita-cita atau mpiannya penting untuk dilakukan dan menjadi modal yang baik untuk memperbaiki keadaan.

Terus mengeluh dan meratapi nasib buruk yang tidak berpihak dimasa sebelumnya tidak akan pernah membuat individu dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan berkualitas dari keadaan sebelumnya.

Di laman https://www.haibunda.com diperoleh gambaran bahwa individu yang pernah hidup dibawah keluarga broken dapat sukses menjadi orang orang hebat.

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Mengutip dari laman https://m.brilio.net dikisahkan mantan orang nomor satu di Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono (SBY) sebagai sosok yang di masa kecilnya dibesarkan dikeluarga broken home.

Dikisahkan dalam laman ini Bapak SBY di masa remajanya sempat terguncang jiwanya akibat perceraian orang tuanya. Tekadnya yang kuat ingin mengubah hidup agar bisa lebih baik dan keluar dari suasana broken home telah mengubah hidupnya.

Terbukti dalam perjalanan hidupnya Bapak SBY bisa menjadi kepala keluarga yang sukses dan juga menjadi kepala negara hebat dengan memimpin Indonesia dua periode.

Dari laman https://inet.detik.com juga diceritakan kisah sukses Jeff Bezos salah satu orang terkaya didunia dengan kekayaan melebih Bill Gates.

Di laman ini dijelaskan Jeff Bezos lahir di Alburquerque, Amerika Serikat tanggal 12 Januari 1964. Ibunya bernama Jacklyn Gise Jorgensen dan ayahnya Ted Jorgensen. Orang tuanya bercerai ketika dia berusia setahun.

Ketika Bezos 5 tahun, ibunya menikah lagi dengan imigran asal Kuba, Miguel Bezos. Sejak itu, hubungan Bezos dengan ayah kandungnya tidak begitu akur.

Diperjalanan selanjutnya Bezos mampu membuktikan diri sebagai orang hebat dalam membangun kerajaan bisnisnya tanpa didera oleh latar belakang kehidupan keluarganya yang broken home.

Berikutnya dari laman https://kumparan.com juga dikisahkan Ikramsyah Maulana, sosok yang sudah sukses menjadi seorang dokter disaat remaja berasal dari keluarga yang broken home.

Kata Ikramsyah Maulana di akun ini, Alhamdulillah bisa masuk Fakultas Kedokteran Unpatti dengan jalur SNMPTN. Selama kuliah mendapat beasiswa Bidikmisi, selama kuliah tidak pernah membayar biaya kuliah.

Nasehat Ikramsah Maulana “Jangan pernah menyerah untuk menggapai cita-cita kalian. Kalau itu menjadi rezeki kalian, pasti ada jalan untuk bisa mencapai cita-cita itu”.

Apa yang dapat dipetik dari beberapa kisah sukses diatas. Dalam menjalani kehidupan individu diharapkan tetap berpikiran yang positif bahwa masa depan yang baik dan cemerlang itu tidak ditentukan oleh keadaan di masa kecil.

Kehidupan masa kecil yang serba sulit dan terbatas bisa menjadi motivasi yang kuat bagi individu untuk berjuang lebih keras dan sungguh-sungguh dalam mengapai cita-cita atau impiannya.

Kesulitan dan keterbatasan di waktu kecil atau disaat remaja bisa jadi cara terbaik dari Allah SWT untuk mengangkat derajat hamba-hamba-Nya. Kata Allah SWT dalam salah satu ayat di Al-Quran, “Jangan berputus asa dari rahmat-ku”.

Sesungguhnya rahmat Allah SWT itu maha luas,  lewat ritual ibadah yang disunahkan Rasulullah SAW, mari senantiasa memohon petunjuk dam bimbingan dari-Nya, untuk kebaikan hidup dunia dan akherat.

Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*)