SEBAGIAN orang (termasuk pejabat) umumnya merayakan awal tahun baru dengan suatu acara, atau refreshing. Atau nisa jadi santai mengisi liburan di rumahnya masing-masing.

Wabup Dompu H. Syahrul Parsan dan Kadis PUPR Dompu Aris Ansary, meninjau kondisi intake pengambilan Air PDAM di Sabo Dam Desa Saneo yang buntu akibat sedimentasi. Sekaligus mengarahkan alat berat untuk mengerjakannya. (foto ist/kolase/lakeynews.com)

Namun tidak demikian dengan Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan dan Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Dompu Aris Ansary.

Pada hari pertama tahun 2023, mereka justeru terjun ke lapangan. Memantau penanganan dan penyelesaian persoalan yang menyangkut hajat hidup rakyatnya.

Diketahui Lakeynews.com pun setelah secara kebetulan melihat postingan Dae Aris (sapaan Aris Ansary) melalui akun Facebook pribadinya.

“Tahun baru hanya sekadar pergantian hari. 1 Januari (2023), cek lokasi intake pengambilan Air PDAM yang buntu akibat sedimentasi di Sabo Dam Desa Saneo. Semoga hari ini bisa langsung teratasi.”

Itu bunyi status yang dibuat Dae Aris pada Minggu (1/1) pagi tadi.

“Tadi malam kami dikabarkan oleh Direktur PDAM, bahwa suplai sumber air baku untuk air bersih dari Kamudi macet. Itu karena terjadi sedimentasi di pintu intake pengambilan air di Sabo Dam Kamudi Desa Saneo (Kecamatan Woja),” kata Dae Aris ketika dikonfirmasi media ini, Minggu malam ini.

Mendengar kabar tersebut, Dae Aris langsung menyampaikan Bupati H. Kader Jaelani dan Wakil Bupati, saat patroli pengamanan tahun baru Sabtu (31/12/2023) malam.

Alat berat milik Bupati Dompu H. Kader Jaelani dan beberapa momen penggalian dan pengangkatan sedimen di Sabo Dam Desa Saneo, Kecamatan Woja. (tangkap layar/kolase/lakeynews.com)

Bupati Kader pun dengan cepat meresponsnya. Dia langsung memerintahkan Kadis PUPR untuk langsung menggali sedimen penghambat tersebut.

Penggalian tersebut menggunakan alat berat bantuan (milik) pribadi AKJ (sapaan Bupati Dompu “Aby” Kader Jaelani). “Iya, menggunakan alat berat milik pribadi beliau. Karena tidak ada anggaran yang tersedia di PU maupun PDAM (untuk itu),” papar Aris.

Tentu saja perintah tersebut tak kalah cepatnya ditindaklanjuti Dae Aris. Pagi tadi langsung dieksekusi. Wabup H. Syahrul juga berkesempatan terjun ke lokasi.

“Pagi tadi, kami (saya) bersama Pak Wabup langsung ke lokasi untuk meninjau langsung kondisi masalah. Sekaligus mengarahkan alat berat untuk bekerja. Menggali dan mengangkat sedimen di lokasi,” urainya.

Bagaimana perkembangan pekerjaannya?

“Alhamdulillah sekira pukul empat sore tadi, air PDAM sudah mampu dialirkan kembali seperti sedia kala,” jawab Dae Aris. (tim)