Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
• Pertanyaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam hormat Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya gadis berusia 17 tahun duduk di Kelas XII salah satu SMUN di Kota Dompu.
Di momen yang baik ini saya ingin mendapatkan pencerahannya mengapa saat interaksi sosial berlangsung bisa muncul perasaan dibenci teman dan bagaimana menghilangkan perasaan tersebut.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
RNT, di Dompu.
• Jawaban
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam berbagai interaksi sosial yang berlangsung dilingkungannya sudah pasti individu ingin melakukan interaksi sosialnya secara menyenangkan, bersahabat dan bermartabat.
Guna mendapatkan interaksi sosial yang menyenangkan individu berupaya untuk saling menjaga, menghormati dan memberikan arti antara satu dengan lainnya.
Interaksi sosial yang baik dan menyenangkan akan membuat semuanya bisa berjalan baik-baik saja tanpa ada yang merasa disakiti dan dikecewakan.
Bila dalam interaksi sosial individu merasa kecewa dan disakiti dipastikan interaksi sosial yang berlangsung belum memenuhi prinsip saling menghargai dan menghormati.
Ada banyak manfaat interaksi sosial bila dilakukan dengan prinsip saling menghormati dan menghargai antara satu dengan lainnya salah satunya baik untuk kesehatan mental.
Berinteraksi sosial dengan orang lain merupakan salah satu terapi untuk dapat merilekskan diri sejenak dengan bersenda gurau dan saling bertukar cerita atau pikiran.
Interaksi sosial yang baik dan terarah berdampak yang baik antara lain memberi pengaruh yang positif pada fungsi otak, bangun pola hidup lebih sehat, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan mental.
Agar berdampak yang baik interaksi sosial pun tidak boleh dilakukan secara berlebihan karena hal yang dilakukan secara berlebihan tidaklah baik, untuk itu perlu dilakukan secara seimbang.
Ada hal yang menjadi rambu dalam interaksi sosial. Bila rambu tersebut dapat diimplementasikan saat interaksi sosial yang berlangsung akan berdampak yang baik bagi individu.
Dari laman https://www.kanopiinsansejahtera.co.id yang dikutip Sabtu (31/12/22) menyebut adanya rambu-rambu dalam berinteraksi sosial. Adapun rambu-rambut tersebut adalah;
- Menghargai waktu.
Terkadang individu harus membuat janji untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. Beriteraksi sosial sesuai waktu yang disepakati memberikan dampak yang baik bagi semua pihak.
- Tunjukkan respek.
Menunjukan respek saat interaksi sosial adalah penting, agar hubungan yang berlangsung berjalan baik dan langgeng. Saat yang lainnya sedang bercerita, cobalah menjadi pendengar yang setia dan jangan memotong pembicaraan.
- Humoris.
Dalam berinteraksi, sense of humor harus dikembangkan. Percayalah, dengan adanya guyonan segar, maka interaksi sosial yang berlamgsung akan jauh lebih bermakna.
- Membuka diri.
Saat interaksi berlangsung jangan jadi pribadi yang tertutup. Cobalah membuka diri dan sedia untuk diberi masukan atau kritik sekalipun.
- Hindari sikap egois.
Seringkali dalam interaksi sosial yang berlangsung senior terjebak dalam sebuah kondisi di mana mereka cenderung mau menang sendiri (egois). Kembangkan sikap bersahabat dan mengutamakan kebersamaan.
- Tetap santun.
Seenak apa pun dalam berbicara, seasyik bagaimanapun teman interaksi-nya, kesantunan mutlak dijaga. Itu adalah bagian dari cara kita menghargai orang lain.
- Utamakan kebersamaan.
Interaksi sosial yang baik biasanya berujung pada aksi sosial yang baik. Bila seorang merasa yang lain lebih utama dari dirinya sendiri, maka sikap saling menghargai dan toleransi otomatis akan tumbuh.
Mengapa kemudian dalam interaksi atau pola hubungan sosial yang berlangsung ada beberapa individu yang merasa dirinya dibenci oleh teman atau lawan bicaranya?
Dibeberapa kasus interaksi sosial dapat menjadi tantangan bagi sebagian orang. Beberapa orang mungkin merasakan bahwa interaksi sosial dapat membuat mereka merasa seolah-olah dibenci atau tidak disukai.
Orang yang mengalami perasaan ini bisa jadi merasa terisolasi. Mereka cenderung takut untuk bergabung pada kelompok besar karena kekhawatiran bila dibicarakan atau dibenci dibelakang.
Alasan potensial yang disinyalir sebagai pemicu seseorang merasa dibenci saat interaksi sosial seperti adanya depresi, gelisah, tingkat percaya diri yang rendah, gangguan mental, pernah dibully, atau masalah kesehatan mental lainnya.
Bagaimana menghilangkan perasaan tersebut agar tidak mengganggu interaksi sosial. Dari sumber yang terpercaya diperoleh keterangan ada hal yang dapat direkomendasikan diantaranya;
Jalani gaya hidup sehat, mulai dari bangun dan tidur teratur setiap harinya, makan makanan yang sehat, jauhi rokok dan alkohol, jauhi juga narkoba, disiplin berolahraga
Libatkan diri Anda dalam aktifitas sosial, termasuk membantu sesama yang kesulitan, berorganisasi, dan sebagainya, agar Anda bisa mengenal beragam tipe orang, dan belajar dari kebaikan dan keburukannya
Belajar beradaptasi dimana pun Anda berada, selalu perlakukan orang lain dengan baik, seperti Anda ingin diperlakukan
Jangan berprasangka buruk pada orang lain dan Tuhan, jalani hidup Anda dengan perasaan bahagia, ikhlas, dan penuh dedikasi
Fokus perbaiki kualitas hidup, kembangkan terus potensi diri agar dapat membuahkan prestasi yang membanggakan. Jangan terpaku pada kata orang, buatlah standar sendiri
Lainnya yang bisa diupayakan adalah jangan terlalu banyak menyendiri, melamun, meratapi masa lalu, apalagi berkhayal tak tentu arah.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*).