Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
- Pertanyaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam hormat Bapak Pengasuh Rubrik Psikologi, saya seorang pria berusia 37 tahun sampai sekarang masih jomblo dan belum menemukan jodoh.
Terkait masalah jodoh saya sudah sangat berupaya namun hingga kini belum mendapatkannya. Lewat rubrik ini kiranya bisa diberikan pencerahan apa yang seharusnya dilakukan agar secepatnya menemukan jodoh.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahannya.
DLR, di Dompu.
- Jawaban
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Memiliki pasangan hidup yang cocok dan setia kemudian menjadi patner hidup dalam suka maupun duka menjadi harapan setiap individu.
Individu yang sudah merasa dirinya matang dan siap untuk berumah tangga dan telah menemukan pasangan hidupnya dengan segera akan memutuskan menikah.
Dengan menikah kedua insan yang berbeda sifat, sikap, karakter, kepribadian dan juga perilaku berupaya melebur menjalani kehidupan berumah tangga sebagai suami dan istri.
Setelah menjadi suami istri melalui proses pernikahan yang sah mereka berupaya saling bekerja sama antara satu dan lainnya mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera.
Komitmen yang kuat dari kedua belah pihak suami dan istri membangun rumah tangga bahagia dan sejahtera membuat keduanya dapat saling mendukung dan berbagi peran.
Menikah adalah hal yang menjadi kodrat manusia dan menjadi sunatullah dari Allah SWT. Dengan menikah individu akan terlihat lebih dewasa baik fisik maupun psikologis.
Bila sudah berumah tangga individu akan menjalani peran berbeda dibandingkan saat masih lajang. Dengan menikah individu harus belajar memutuskan sesuatu hal secara bersama.
Memutuskan menikah dengan menjalani peran suami istri, secara sadar mendorongnya mempersiapkan diri menjadi calon ayah dan ibu yang baik dan bijak bagi buah hatinya.
Ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi individu yang sudah menikah. Bila hak dan kewajiban tersebut berjalan selaras maka semuanya akan berjalan sesuai harapan.
Prinsip saling menghormati dan menghargai antara suami istri di rumah tangga menjadi hal penting dan perlu ditumbuh dan dikembangkan.
Pernikahan itu sendiri memilki tujuan untuk mencegah pria dan wanita berbuat sesuatu yang tidak semestinya yang tidak dihalalkan agama semacam perbuatan maksiat.
Bagi kaum muslim dan muslimat menikah juga sebagai sarana beribadah yang penting yaitu untuk menghidupkan sunah dari baginda Rasulullah SAW.
Pernikahan akan membawa kehidupan yang bermartabat bagi manusia, dengan pernikahan seksualitas laki-laki dan perempuan akan tersalurkan secara terhormat.
Pernikahan juga akan membuat kualitas hidup manusia bermartabat, teruji potensi dan kepribadiannya, terbukti tanggung jawabnya, tersalurkan sifat kebapakan dan keibuannya.
Dengan pernikahan sifat-sifat keutamaan seperti kasih sayang, kesabaran, ketulusan, keikhlasan, keuletan dan kesuciannya, akan terbina dengan baik.
Lainnya dengan pernikahan tali persaudaraan dan kekeluargaan menjadi semakin kuat dan erat.
Bertambahnya kekeluargaan melalui pernikahan akan memperkuat persaudaraan dalam bermasyarakat dan berbangsa.
Kapan seharusnya individu melangsungkan pernikahan. Hal tersebut tentunya sangat bergantung dari adanya kesiapan masing-masing individu, baik itu kesiapan yang bersifat fisik, psikis, sosial maupun ekonomi.
Bila secara fisik, psikis, ekonomi, sosial dan usia sudah dirasakan memenuhi syarat menjadi hal yang tepat dan penting bagi individu untuk melangsungkan pernikahan.
Ada individu yang harus menunda rencana pernikahaannya disebabkan mereka merasa belum memiliki kesiapan dari segi fisik, psikis, sosial, ekonomi maupun umur.
Pernikahan bukanlah sesuatu pekerjaan yang dijalankan di waktu yang sementara namun pernikahan diharapkan dapat berjalan seterusnya sepanjang hayat individu.
Mempertimbangkan segala sesuatunya menjadi penting agar pernikahan yang diputuskan berdampak yang baik bagi semua pihak, suami, istri dan anak-anak.
Namun demikian dalam kenyataannya ada juga individu yang sebenarnya dari segi fisik, psikis, sosial dan ekonomi sudah memiliki kesiapan namun belum tergerak untuk menikah.
Kesulitan mendapatkan jodoh yang tepat dan sesuai dengan harapan sering menjadi alasan individu menunda menikah dan memilih menjoblo.
Terkait mengapa individu sulit mendapatkan jodoh sehingga tidak dengan segera menikah dari berbagai referensi disebabkan oleh berbagai alasan.
Dari laman https://m.jpnn.com yang dikutip Sabtu (24/12/22) diperoleh keterangan penyebab individu kesulitan mendapatkan jodoh disebabkan oleh hal sebagai berikut;
- Tidak punya arah hidup
Ketidakjelasan arah hidup menjadi hal yang membuat individu kesulitan mendapatkan jodoh. Individu dengan arah hidup yang tidak jelas sulit membuat komitmen terkait rencana kehidupannya termasuk juga dalam hal memilih pasangan hidup.
- Mengutamakan fisik
Panampilan atau fisik memang harus dapat diperhatikan dengan baik dan terjaga, namun bukanlah hal yang utama.
Sikap yang baik, sopan dan berakhlak adalah yang utama dan membuat orang lain betah dan mau bersahabat dengan siapa saja.
- Sibuk dengan dunianya sendiri
Terlalu sibuk dengan dunia atau aktivitas sendiri dan mengabaikan orang lain membuat seseorang sulit akrab atau dekat dengan orang lain tidak terkecuali dengan seseorang yang dianggap spesial dihati.
- Mematok kriteria jodoh yang terlalu tinggi
Memiliki kriteria dalam memilih jodoh boleh-boleh saja, tetapi kita juga harus mawas diri atau sadar diri jodoh yang bagaimana yang cocok dan sepadan dengan diri kita.
- Belum siap hati
Jodoh akan datang jika memang hati ini sudah benar-benar siap. Perasaan cinta yang sebenar-benarnya adalah datang dari hati nurani. Perlu diingat, dalam mencintai seseorang juga tidak boleh berlebihan, agar saat dikecewakan tidak sakit hati.
Dari beberapa uraian diatas layak menjadi referensi guna mengubah kualitas diri sehingga kemudian berubah lebih baik dan jodoh yang sebelumnya dirasakan sulit dengan perubahan tersebut membuat semuanya berjalan mudah dan lancar.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*).