Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
–
Pertanyaan
–
Asalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam hormat bapak pengasuh, di kesempatan yang baik ini saya ingin mendapatkan pencerahan terkait kebiasaan istri yang pencemburu.
Kecemburuan yang dimunculkan sering memperuncing masalah sehingga saya dan istri mengalami ketidaknyamanan dalam berinteraksi.
Sebagai suami yang baik apa yang seharusnya dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan dan istri tidak cemburu lagi.
Demikian, mudah-mudahan mendapatkan pencerahan.
AZT di Dompu
–
Jawaban
–
Wa’alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saudara AZT, bagi setiap orang akan berbahagia rasanya bila dirumah tangga antara istri dan suami atau dengan anggota keluarga lainnya bisa saling berbagi kepercayaan, kasih dan sayang serta tidak ada yang saling curigai apalagi mencemburui satu sama lainnya.
Punya istri atau suami yang pencemburu dalam batas yang wajar masih dapat ditolerir sebagai bentuk ungkapan perasaan cinta atau sayang kepada pasangannya.
Sikap cemburu juga dapat menjadi tanda bahwa istri atau suami dalam berumah tangga memiliki perasaan kasih dan sayang kepada pasangan mereka.
Sebagai suami atau istri kita pun akan merasa sangat berbahagia bila pasangan masing-masing memberikan rasa cinta dan sayang yang tulus dan ikhlas, tidak palsu dan tidak dibuat-buat
Suami dan istri bisa berpotensi mengalami cemburu sehingga perasaan cemburu tersebut tidak hanya dialami suami atau istri saja namun keduanya berpotensi mengalami perasaan cemburu.
Bila cemburu yang muncul dapat menjadi pemicu semangat bagi suami atau pun istri untuk berbuat yang lebih baik bagi pasangannya keadaan yang seperti ini adalah sesuatu yang sangat diidamkan.
Dampaknya yang baik tersebut mendorong suami atau istri senantiasa saling memberikan arti dan makna serta menunjukan kepedulian mereka pada pasangannya.
Dalam batasan tertentu, cemburu bahkan disebut-sebut sebagai bumbu penyedap yang dapat menjadi bukti cinta dan sayang juga dapat mempererat hubungan suami istri.
Namun demikian adanya cemburu akan berdampak merugikan bagi rumah tangga bila yang muncul adalah cemburu yang berlebihan, cemburu buta dan tidak beralasan.
Hubungan suami istri yang sebelumnya sudah baik, langgeng dan harmonis dengan munculnya cemburu yang berlebihan dari suami atau pun istri membuat hubungan keduanya terganggu dan bermasalah.
Cemburu berlebihan bila akhirnya muncul tidak boleh dibiarkan berlama-lama, harus disembuhkan karena berpotensi merusak interaksi suami dan istri dirumah tangga.
Ada dua hal yang patut mendapat atensi terkait cemburu. Bila cemburu yang muncul berdampak menumbuhkan seperti misalnya mendorong suami istri menjadi semakin harmonis dan termotivasi untuk saling menyayangi serta peduli menandakan cemburu memberikan pengaruh yang baik.
Bila kemudian cemburu yang muncul berpotensi merusak seperti misalnya suami istri yang sebelumnya dalam kondisi yang sangat baik dan tidak bermasalah dengan adanya perasaan cemburu kemudian hubungan suami istri retak dan tidak harmonis lagi bahkan membuat suami istri sering tidak lancar berkomunikasi.
Ganguan yang muncul dengan segera harus dicarikan jalan keluarnya untuk upaya penyembuhan sehingga interaksi suami istri dirumah tangga yang terdampak kembali harmonis dan tidak bermasalah.
Mengobati perasaan cemburu berlebihan tahap awalnya adalah dengan mengidentifikasi faktor penyebabnya. Setelah diketahui faktor penyebabnya suami dan istri harus berinisiatif mencari bantuan penyembuhannya.
Dikutip dari https://www.halodoc.com diperoleh informasi perasaan cemburu dapat disembuhkan dengan upaya sebagai berikut;
- Hadapi Rasa Takut.
Kecemburuan dapat berasal dari rasa takut atau citra diri yang buruk. Untuk sesuatu yang baik diharapkan individu tidak terlalu takut kehilangan pasangan atau takut gagal.
- Bicarakan dengan Pasangan.
Bila ada sesuatu hal yang diharapkan atau diinginkan dari pasangannya bicarakan dengan terbuka, tidak ada yang harus ditutupi. Diskusikan dengan baik-baik, bijak dan terarah dalam suasana yang saling mempedulikan.
- Bersyukur.
Sebagai insyan yang beriman dan beramal sholeh kita sentiasa harus bersyukur atas semua nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Dengan tetap bersyukur hati dan perasaan akan senantiasa dilapangkan oleh-Nya.
- Terbuka dan Jujur.
Buatlah kesepakatan dengan pasangan untuk saling terbuka dan jujur untuk segala sesuatu. Hal dimaksud dapat meminimalisir kesalahpahaman yang merusak hubungan.
- Berlatih Mindfulness.
Saat muncul cemburu atau emosi negatif lainnya, cobalah berlatih untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Tertib menjalankan ibadah sesuai keyakinan, berdoa, berzikir dan bersholawat. Insya Allah, dengan ijin-Nya, hati dan pikiran akan damai, tenang dan tentram. (Mindfulness).
Demikian, mudah-mudah tercerahkan.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh (*).