Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
Pertanyaan
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam hormat Bapak Pengasuh, saya seorang ibu rumah tangga dengan suami bekerja diluar kota, bingung dengan perilaku anak, dinasehati tidak mau didengar bahkan suka membantah.
Menyikapi keadaan ini sebagai orang tua apa yang seharusnya dilakukan sehingga anak tidak lagi membantah ketika dinasehati.
Demikian, mohon pencerahannya.
Ibu ALR, Dompu.
–
Jawaban Pengasuh
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Ibu ALR, menghadapi buah hati sebagaimana yang disampaikan, mudah-mudahan tetap diberikan kekuatan, kesabaran, ketabahan dan keikhlasan. Bisa jadi apa yang sedang dihadapi adalah sebuah ujian dan cobaan dari Allah SWT, untuk meningkatkan derajatnya.
Menghadapi keadaan seperti yang disampaikan perlu adanya kesabaran, ketabahan dan keikhlasan dalam menjalaninya. Menjadi orang tua yang baik, bijak dan mampu memenuhi harapan buah hati bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, salah satunya dengan kehadiran anak yang suka membantah nasehat orang tua.
Berbagai ujian dan cobaan yang terjadi kadang sulit diterima, namun demikian bagaimana pun beratnya ujian dan cobaan itu bila dijalani dengan kesabaran dengan berharap ridho dan rahmat dari-Nya, Insya Allah pasti akan dibalas dengan kebaikan yang berlipat ganda disisi-Nya.
Menjadi orang tua apalagi di era digitalisasi dewasa ini harus memiliki strategi yang mumpuni tidak hanya mengandalkan kemampuan yang sifatnya alamiah, namun juga orang tua harus mau belajar untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jaman yang berubah.
Agar dapat menyeimbangkan diri dengan keadaan yang berubah terutama dalam hal penerapan pola asuh yang tepat, orang tua harus mampu melihat dengan seksama bagaimana anak muda hidup di jaman yang sering disebut sudah canggih dengan kemajuan dan perubahan diberbagai bidang kehidupan saat ini.
Hal yang perlu dipahami oleh orang tua adanya kemajuan dan perubahan diberbagai bidang, ikut memberikan warna yang berbeda bagi tunas muda dimana adanya kemajuan dan perubahan tersebut membuat pola sikap, perilaku, dinamika dan gaya hidup tunas muda ikut terpengaruh.
Tidak dapat dipungkiri dan diabaikan bahwa dengan adanya perubahan yang terjadi menyebabkan terjadinya pergeseran sistim nilai, etika dan tata aturan yang dianut tunas muda seperti kalau memanggil teman agar lebih akrab disapanya gays, hay bro, besti, dan lainnya.
Begitu pula halnya ketika orang tua ingin menyapa atau memanggil buah hatinya, dijaman yang sudah banyak berubah ini mungkin juga ada sapaan yang disukai oleh buah hati yang disesuaikan dengan keadaan yang tengah ngetrend dikalangan tunas muda dan mereka mungkin berharap orang tua dapat menyapanya dengan sapaan yang disukainya.
Berbagai perubahan yang berlangsung harus dapat disikapi dengan arif dan bijaksana oleh orang tua yang membuat pola interaksi orang tua anak dapat berlangsung baik dan hangat, tidak terjadi perbenturan atau perlawanan dari anak seperti dengan membantah setiap nasehat yang disampaikan orang tua.
Adanya kemampuan orang tua dapat membaca trend yang tengah berkembang kemudian orang tua bisa menyesuaikan dirinya dengan trend yang lagi in tersebut memberikan peluang yang baik bagi terwujudnya pola interaksi orang tua anak yang senantiasa akrab, hangat dan harmonis.
Ketidakmampuan orang tua dalam memahami berbagai perubahan yang terjadi tidak saja berdampak pada pola hubungan orang tua anak yang tidak akrab namun juga orang tua akan diberikan label sebagai orang tua yang ketinggalan jaman.
Bila orang tua mampu melihat perubahan yang tengah terjadi kemudian berupaya menyesuaikan diri dengan baik dengan berbagai perubahan yang terjadi tidak saja orang tua bisa menciptakan keakraban dengan buah hatinya namun juga akan mendapat label sebagai orang tua yang modren.
Berikutnya kalau pola hubungan orang tua anak terjalin dengan baik artinya antara orang tua anak selalu ada atensi yang baik dengan masing-masing memberikan arti dan makna yang baik dan positif, saling menghargai dan memahami.
Kemudian saat berinteraksi dengan anak, orang tua tidak memaksakan kehendaknya, tahu situasi yang tepat kapan dan dimana seharusnya menyampaikan pesan atau nasehat. Bila dinamikannya berjalan seperti ini akan membuat orang tua lekat dihati anak-anaknya dan setiap nasehatnya akan didengar.
Hal lainnya yang perlu diupayakan orang tua agar bisa dekat dengan buah hatinya selain berupaya membangun komunikasi yang baik juga mengimbanginya dengan keteladanan sehingga orang tua menjadi sosok yang layak dicontoh.
Bila upaya tersebut diatas mampu dibangun dengan baik oleh orang tua ketika berinterasi dengan anak, hal yang dibangun tersebut akan mendorong anak tumbuh menjadi pribadi yang taat dan patuh pada orang tua.
Sebaliknya bila keakraban dan keharmonisan hubungan orang tua anak tidak mampu diwujudkan dengan baik dan terarah dalam setiap interaksi yang berlangsung dimana orang tua anak saling menyalahkan, menuding bahkan juga mungkin saling membenci mendorong anak akan tumbuh menjadi pribadi yang suka membantah orang tua.
Bila dalam perkembangannnya diberbagai situasi dan kondisi anak suka membantah orang tua ketika dinasehati, sebaiknya disimak kembali pola asuh yang diterapkan orang tua kepada buah hatinya.
Bisa jadi tindakan anak yang suka membantah ketika dinasehati disebabkan oleh adanya pola hubungan yang tidak harmonis antara anak dan orang tua sehingga anak memiliki anggapan nasehat orang tua tidak harus didengar.
Kondisi yang tidak harmonis tersebut membuat anak mengembankan self-consept yang negatif yang punya kecenderungan tidak menghargai otoritas orang tua, atau juga bisa disebabkan oleh karena sejak awal anak sudah terbiasa hidup dengan pola lingkungan yang suka membantah orang tua ketika dinasehati.
Untuk kebaikan buah hati sehingga dalam tumbuh dan kembangnya dapat menjadi pribadi yang diharapkan, yaitu pribadi yang berbakti kepada orang tua dan kemudian juga menjadi sosok yang menginspirasi bagi lingkungannya, berdoa yang kuat dan penuh harap kepada Allah SWT, perlu dilakukan. Dalam doa kita semua bisa mengadukan apa yang menjadi beban atau kesulitannya.
Dengan tangisan dan linangan air mata saat berdoa memohon kebaikan bagi buah hati akan menjadi asbab turunnya rahmat dari Allah SWT. Tangisan dan linangan air mata orang tua saat berdoa untuk kebaikan buah hatinya tentu akan dilihat dan didengar oleh-Nya.
Di kehidupan ini anak adalah bagian dari ujian dan cobaan bagi orang tua. Mungkin saja terjadi anak yang dimasa kecilnya suka membantah nasehat orang tua disaat dewasanya kelak akan berubah menjadi anak yang taat, patuh dan senantiasa mengabdi kepada orang tuanya.
Sesuatu yang menurut akal pikiran manusia tidak mungkin terjadi namun bagi Allah SWT tidak ada yang mustahil. mengubah sesuatu bukanlah perkara yang sulit bagi Allah SWT, hanya saja sebagai hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh diminta bersabar, tabah dan tawadu atas segala ujian dan cobaan yang menjadi takdir dari-Nya kemudian dapat berprasangka baik atas segala ketentuan dari-Nya.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. (*)