Ekplorasi P5 “Suara Demokrasi” Menjelang Pemilihan OSIS

DOMPU – Satu langkah maju SMAN 3 Dompu. Lembaga pendidikan yang dikepalai Hendratno itu, secara dini mengenalkan nilai-nilai demokrasi pada peserta didiknya, terutama siswa Kelas X.

Salah satunya, mengadakan Seminar Demokrasi dengan tema Suara Demokrasi. Kegiatan itu berlangsung di Ruang Laboratorium Sekolah setempat, Jumat (18/11).

Kepala SMAN 3 Dompu Hendratno saat memberikan sambutan pada acara Seminar Demokrasi, Ruang Laboratorium Sekolah setempat, Jumat (18/11). Didampingi Komisioner KPU Kabupaten Dompu Agus Setiawan dan Pembina OSIS SMAN 3 Dompu Ida Faridah. (suaidin/lakeynews.com)

Menyukseskan kegiatan tersebut, pihak sekolah menggandeng Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dompu sebagai narasumber pada eksplorasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema “Suara Demokrasi” dimaksud.

Pantauan Lakeynews.com, kegiatan dipandu pengurus OSIS binaan Ida Faridah dkk itu berjalan lancar. Para peserta didik tampak antusias mengikuti kegiatan itu.

Kepala SMAN 3 Dompu Hendratno menjelaskan, KPU digandeng untuk memperkenalkan sistem demokrasi di sekolah.

“Semoga melalui kegiatan ini, siswa lebih paham tentang demokrasi, baik di sekolah maupun di luar sekolah yang jauh lebih kompleks,” jelasnya saat memberikan sambutan.

Menurut Hendratno, siswanya akan melaksanakan Pemilihan OSIS (Pemilos), kegiatan pemilihan pengurus baru OSIS.

“Dengan hadir dan adanya pencerahan dari narasumber KPU, diharapkan Pemilos berjalan lebih baik dari periode sebelumnya,” ujarnya.

Diketahui, Narasumber kegiatan ini, Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Dompu Agus Setiawan.

Komisioner yang juga Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kabupaten Dompu Agus Setiawan, menyampaikan materi tentang demokrasi pada para siswa Kelas X SMAN 3 Dompu, Jumat (18/11). (suaidin/lakeynews.com)

Agus memaparkan, Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Bertepatan dengan hari valentine.

“Siswa kelas X yang berumur 15 tahun sekarang, di Pemilu 2024 nanti (Rata-rata) akan memiliki hak pilih,” ujar Agus, sapaan Agus Setiawan.

Agus menekankan, pelajar harus menjadi pemilih cerdas dengan menolak money politics (politik uang). Money politics merupakan bentuk politik transaksional.

“Pemilu dengan money politics akan berdampak besar bagi masyarakat,” tegas Agus.

Dia mencontohkan pelaksanaan Pemilos. Jika ada calon ketua OSIS melakukan money politics, kedepan, saat memimpin, dia akan berusaha mengembalikan uang (modal)-nya. “Jadi, bukan fokus menjalankan program,” tuturnya.

Selain itu, Agus meminta agar para siswa menjadi agent of change dan membawa perubahan kedepannya. (sdn)