Hingga hari terakhir aksi mogok para honorer Nakes di Kabupaten Dompu, pelayanan di RSUD dan beberapa Puskesmas tetap berjalan lancar. (suaidin/lakeynews.com)

DOMPU – Empat hari sudah mogok kerja honorer tenaga kesehatan (Nakes) Kabupaten Dompu. Mulai tanggal 11 hingga 14 November 2022.

Mogok dilakukan mereka yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorer Nakes Non-ASN (FKHN) itu menuntut diadakan seleksi PPPK bagi Nakes.

Mereka juga menuntut Wakil Bupati meminta maaf atas pernyataan kontroversinya ketika menerima massa yang berunjuk rasa, beberapa waktu lalu.

Pantauan Lakeynews.com di beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), hingga hari terakhir aksi mogok tersebut, pelayanan tetap berjalan dan lancar.

Baik di RSUD Dompu maupun di Puskesmas Dompu Kota, Dompu Barat dan Dompu Timur, pelayanan tampak berjalan normal.

Direktur RSUD Dompu dr. Diaz mengatakan honorer Nakes yang mogok kerja pada Jumat (11/11) sebanyak 200 orang. Mereka mogok hanya sehari. Kembali masuk kerja dan melayani masyarakat seperti biasa pada Sabtu (12/12).

“Hari Sabtu semuanya masuk kerja seperti biasa. Saya sudah imbau agar mogoknya cuma satu hari,” kata dr Diaz singkat pada Lakeynews.com di area parkir rumah sakit, Senin pagi.

Direktur RSUD Dompu dr. Diaz Indarko (kiri atas) dan Kepala Puskesmas Dompu Kota Syarif Efendi. Sekretaris Puskesmas Dompu Barat Abdul Gani H.M. Tahir (kiri bawah) dan Kepala Puskesmas Dompu Timur Agussalim. (suaidin/lakeynews.com)

Sementara itu, Kepala Puskesmas Dompu Kota Syarif Efendi, juga menjelaskan kondisi di lembaga kesehatan yang dipimpinnya.

Menurut dia, dari 103 orang yang mogok, 36 sudah kembali bekerja seperti biasa, tanpa ada paksaan. Kapan 36 honorer Nakes itu mulai aktif, Syarif tidak menjelaskannya.

Syarif mengaku, pelayanan Puskesmas Kota selama para honorer Nakes mogok, berjalan seperti biasa. Hal tersebut, karena sebelumnya telah diantisipasi dengan mengoptimalkan 57 Nakes PNS dan calon ASN.

“57 orang itu selalu memberikan pelayanan maksimal,” jelas Syarif.

Puskesmas Dompu Timur juga demikian. “Sampai hari ini (hari terakhir honorer Nakes mogok, red), pelayanan kami tetap berjalan,” kata Kepala Puskesmas setempat, Agussalim.

Agussalim kemudian mengajak media ini mengecek langsung kondisi pelayanan di beberapa ruangan. Baik di loket pendaftaran, apotek, IGD, rawat inap maupun ruang poli dan lainnya.

Agussalim juga menjelaskan, dari 73 nama honorer Nakes yang terdaftar melakukan mogok, ternyata banyak yang justru masuk kerja.

“Bisa dibilang ada yang cantum namanya untuk mogok kerja, tapi dia tetap masuk bekerja, walaupun kami tidak mendatanya,” jelasnya.

Sedangkan, Kepala Puskesmas Dompu Barat Muzakir yang hendak ditemui, tidak berada di tempat. Menurut beberapa stafnya, Muzakir sedang berada di Mataram untuk menerima penghargaan dari Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB).

Puskesmas Dompu Barat meraih Juara I Lomba penanganan dan pelayanan kesehatan jiwa tingkat Provinsi NTB dengan Inovasi Swabantu Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Namun, Sekretaris Puskesmas itu, Abdul Gani H.M. Tahir mengaku belum mendata Nakes yang mogok.

Gani menguraikan, di Puskesmas tersebut.ada 400 Nakes. 100 PNS dan 300 honorer dan SK Honda.

Selama honorer Nakes mogok kerja, pelayanan dilakukan dengan memaksimalkan Nakes PNS. “Pelayanan kami tidak terkendala, baik untuk rawat inap, rawat jalan maupun di IGD,” paparnya.

Ketua FKHN Kabupaten Dompu Eky Kurniawan, saat dihubungi melalui WhatsApp mengatakan, Senin hari ini mogok masih berjalan. Selasa, besok, baru mulai aktif lagi masuk kerja. (sdn)