Rubrik KONSULTASI PSIKOLOGI ini diasuh oleh Bapak Firmansyah, S.Psi, M.MKes. Beliau adalah Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”. Pertanyaan-pertanyaan dapat dikirim langsung ke PENGASUH melalui pesan WhatsApp ke 0853-3824-1252, CC EMAIL: redaksi.lakeynews@gmail.com.”
Pertanyaan
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Ananda pengasuh rubrik psikologi yang baik hati, saya seorang pensiunan ASN ingin sedikit mendapat masukan mengapa seorang yang sudah pensiun mudah merasa kesepian. Apakah kesepian yang berlangsung adalah hal yang wajar. Demikian mohon penjelasannya.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
ADL, Kelurahan Karijawa
–
Jawaban Pengasuh
Waalaikumsalam Warrahmatulahi Wabarakatuh.
Salam hormat Ayahanda ADL di Kelurahan Karijawa, doa ananda semoga Bapak terus diberikan kekuatan dan keberkahan oleh Allah SWT, sehingga terus dapat mengisi hari-harinya dengan lebih baik dan penuh semangat, kemudian terus aktif dalam berbagai aktivitas baik yang sifatnya pribadi, sosial, keluarga ataupun kemasyarakatan.
Ayahanda yang berbahagia, difase awal masa pensiun kesepian menjadi hal yang biasa dialami karena dengan berakhirnya masa pengabdian sebagai seorang pegawai (pensiun) membuat berbagai kegiatan rutin seperti masuk kerja tepat waktu, melakukan tugas-tugas kantoran seperti rapat, pertemuan, kunjungan kerja baik di dalam maupun di luar daerah atau berbagai aktivitas lainnya secara otomatis tidak lagi dilakukan.
Berikutnya berbagai perubahan mood (perasaan atau suasana hati) seperti merasa kesepian, cemas, khawatir, cemas, galau dan ketakutan pascapensiun adalah dampak dari penyesuaian diri dengan lingkungan yang baru dan berbeda dari keadaan sebelumnya dan ini akan terus berubah lebih baik seiring dengan perjalanan waktu.
Dalam kondisi penyesuaian dengan lingkungan yang baru dan berbeda setelah pensiun dibutuhkan ketulusan, ketabahan dan kesabaran dalam menerima berbagai keadaan yang berubah sebagai sebuah konsekuensi hadirnya masa pensiun.
Ketabahan, ketulusan, dan kesabaran dalam menerima situasi dan keadaan yang berubah setelah pensiun harus diperkokoh untuk mendorong semangat dalam menghadapi berbagai hal yang berkembang dalam kehidupannya. Setelah pensiun, hal-hal tersebut tetap terpelihara dengan baik dan terarah. Kemudian ikut menguatkan diri untuk tetap dapat menjaga eksitensin yang ingin selalu beraktivitas dan beinteraksi dengan lingkungan.
Bagi yang akan pensiun, sebelum masa pensiun tiba, secara dini dapat menyiapkan berbagai hal penting yang dibutuhkan dengan baik melalui rencana program atau kegiatan yang baik dan positif. Walaupun sudah pensiun membuatnya dirinya tetap survive, produktif, mampu memberikan peran yang baik dan berguna bagi kemaslahatan orang banyak.
Masa pensiun harus bisa dinikmati dengan baik bukan untuk ditakuti. Seseorang bisa tetap produktif untuk melakukan berbagai aktivitasnya walau sudah pensiun. Pensiun tidak menghalangi orang untuk produktif, efektif dan efisien dalam mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya.
Bila para pensiunan bisa terus aktif dan produktif dalam berbagai aktivitas seperti pada kegiatan sosial, keluarga dan kemasyarakatan lainnya, akan membuatnya tetap memiliki semangat yang baik dan juga mendorongnya bisa menikmati kehidupan yang berkualitas, sehat dan sejahtera.
Dalam kenyataannya, banyak orang yang sudah pensiun terus dapat menikmati kehidupan yang lebih baik serta berkualitas hingga akhir hayatnya. Dengan berbagai kegiatan yang positif dan produktif yang dilakukannya, secara mental psikologis membuat mereka merasa lebih sehat dan bugar.
Sebaliknya, para pensiunan yang tidak melakukan banyak aktivitas dan cenderung berdiam diri di rumah lebih banyak mengalami kesepian dan sering mengalami gangguan kesehatan.
Saat melakukan aktivitas sosial maupun kemasyarakatan, para pensiunan dapat melakukan kontak sosial dan berbagi banyak hal yang dibutuhkan dengan orang lain yang ada di sekitarnya dan itu membuatnya merasa berbahagia dengan orang lain, bahkan dengan lingkungannya.
Ada baiknya bagi kita semua untuk tetap sehat, bugar, produktif, efektif dan efisien dalam berbagai situasi dan kondisi saat masa pensiun hadir secara dini melakukan persiapan atau upaya-upaya yang dianggap perlu terkait aktivitas atau kegiatan yang ingin dilakukan setelah pensiun nantinya.
Ayahanda dan Ibunda pensiunan, agar dalam hidup dan kehidupannya terus produktif, sehat dan bugar. Tetap melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sosial yang ada di lingkungannya. Ayahanda dan Ibunda pensiunan di berbagai aktivitas tersebut dapat memberikan pengabdian yang terbaik bagi kemaslahatan umat, baik waktu, tenaga maupun pikiran.
Insya Allah apa yang diperbuat menghadirkan banyak kebaikan yang membuat ayah dan bunda pensiunan menjadi berkah, baik umur maupun rezekinya.
Demikian, mudah-mudahan tercerahkan.
Wassalamualikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. (*)