Foto atas dan bawah; Korban Abdurrahman, tergeletak dengan badan menghadap ke atas di sebuah gubuk persawahan Doro Cumpa, Kelurahan Kandai Satu, Kamis (6/10) sore. (tangkapan layar/lakeynews.com)
(tangkapan layar/lakeynews.com)

DOMPU – Hujan deras disertai kilatan dan petir di beberapa wilayah Kabupaten Dompu, Kamis (6/10) sore, menelan korban.

Abdurrahman (53), warga Lingkungan Bali Bunga, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja, meregang nyawa setelah tersambar petir di daerah persawahan Doro Cumpa, Kelurahan Kandai Satu, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, sekira pukul 15.00 Wita.

Saat ditemukan kondisi korban dalam keadaan tergeletak di salah satu pondok milik warga setempat dengan kondisi cukup mengenaskan.

Menurut informasi lapangan, korban kali pertama ditemukan keluarganya, Tamrin, warga Bali Bunga, Kandai Dua.

Awalnya, Tamrin menelepon korban, namun tidak direspons. Merasa curiga, Tamrin mendatangi korban di lokasi kejadian.

“Sampai di tempat kejadian, Tamrin menemukan korban sudah dalam posisi tergeletak di pondok,” kata Kapolres Dompu AKBP Iwan Hidayat melalui Kapolsek Dompu IPDA Arif Syarifudin.

Kapolsek Dompu IPDA Arif Syarifudin (tiga dari kiri) bersama anggota di lokasi penemuan korban meninggal tersambar petir. (ist/lakeynews.com)

Melihat itu, Tamrin berteriak. Dia memanggil warga sekitar dan keluarga.

Mendapat kabar tentang adanya kejadian itu, Kapolsek Arif bersama anggotanya langsung meluncur ke lokasi.

“Kami membantu mengevakuasi korban ditemani Bhabinkamtibmas, Bhabinsa dan warga,” jelas Arif dikutip Kasubsi Humas dan Penmas Polres Dompu Aiptu Hujaifah, Kamis malam ini.

Menurut Arif, saat diperiksa petugas, korban diyakini yang sudah tidak bernyawa. Tubuhnya mengalami sejumlah luka. Pada pinggul kiri tampak luka lecet. Bagian celana yang dipakainya sobek.

Pihak keluarga ikhlas menerima dan menganggap kejadian itu sebagai ujian. Mereka tidak berkenan melakukan visum terhadap korban.

“Pihak keluarga menyepakati bahwa korban meninggal akibat disambar petir dan menerima secara ikhlas,” papar Arif.

Sementara itu, dari beberapa potongan video amatir yang diambil warga sebelum evakuasi, korban terlihat tergeletak di gubuk sawah.

Tubuh korban tampak menghadap ke atas. Di badannya masih melekat kaos loreng dipadu celana training (celana olahraga) warna hitam.

Beberapa warga di lokasi menduga dan memperkirakan, korban nyalakan HP atau main internetan saat hujan petir.

Jenazah korban Abdurrahman disemayamkan di rumah duka, Lingkungan Bali Bunga, Kelurahan Kandai Dua, Kecamatan Woja. (ist/lakeynews.com)

Saat ini jenazah korban disemayamkan di rumah duka, Lingkungan Bali Bunga, Kelurahan Kandai Dua. Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan Jumat (7/10), di Tempat Pemakaman Umum setempat.

Secara terpisah, Kapolsek Woja IPDA Zainal Arifin melalui Bhabinkamtibmas setempat mengimbau warga setempat agar tetap waspada.dan hati-hati. Hal itu mengingat pada musim hujan rawan terjadi bencana. (tim)