Wakil Bupati Dompu, Dandim, Sekda, perwakilan Polres dan ketua TP PKK  pose bersama Sekjen DPP GMNI, pengurus GMNI Dompu dan perwakilan beberapa OKP. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Konferensi Cabang (Konfercab) Pertama Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Dompu, Senin (1/8) malam lalu, berjalan sukses.

Kegiatan perdana yang mengangkat tema “Marhaenisme Gerakan Membentuk Pemuda Unggul Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasia” itu berlangsung di Gedung PKK Kabupaten Dompu.

Hadir dalam acara itu Wakil Bupati dan Sekda Dompu, Dandim 1614/Dompu, perwakilan Polres Dompu dan Ketua TP PKK Lilis Suryani. Selain Sekretaris Jenderal DPP GMNI Bung Sujahri Somar.

Hadir pula utusan organisasi-organisasi kepemudaaan (OKP), baik yang ada di Kabupaten Dompu maupun dari Kabupaten dan Kota Bima.

Awal kegiatan dimeriahkan dengan penampilan beberapa tarian daerah Dompu.

Ketika memberikan sambutan, Wakil Bupati Dompu H. Syahrul Parsan, ST, MT, mengungkapkan, kalau menyebut marhaenis berarti mengingat Bung Karno. “Karena Bung Karno-lah yang menggagas ideologi ini, saat dirinya bertemu seorang petani bernama marhaenis,” urai Wabup.

Terkait hal itu, karena masyarakat Dompu adalah mayoritas petani, Wabup mengharapkan agar sama-sama menjaga hutan, sehingga mata air tetap bisa mengairi persawahan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Perlu juga ada keseimbangan. Selain petani, juga perkembangan peternakan. Jika harga jagung meningkat, harga komoditi yang lain juga harus diperhatikan,” tandasnya.

Sementara itu, Sekjen DPP GMNI Bung Sujahri Somar mengatakan, kebangkitan Bris adalah Brazil, Rusia dan sebagainya. Indonesia diuntungkan bagian timur, dilihat dari garis geografisnya.

Tiongkok dan seterusnya membuka jalur sutra dan dikenal dengan Wambel. “Nusa Tenggara Barat masuk dalam jalur itu,” tandasnya.

Pertanyaan Sujahri, “Apa yang teman-teman persiapkan hari ini? Apakah kritisi terus, yang tidak disertai dengan ide dan gagasan? Atau, bermain pada tataran (isu) lingkungan tanpa basis riil dan yang melakukan advokasi?”

“(Bicara soal) basis advokasi. Dalam gerakan, adanya kita, adanya marhaen. Karena merhaenisme adalah bagian esensinya,” ungkapnya.

Terkait pengorganisiran massa, Sujahri mengeluarkan pernyataan keras. “Kalau teman-teman (GMNI Dompu, red) tidak mampu mengorganisir massa, bubarkan aja GMNI,” tegasnya.

Kerena itu, dia mengimbau GMNI Dompu agar pasca-Konfercab ini sudah harus mempunyai desa-desa binaan. “Itu adalah tujuan basis intelektual. Melakukan pembinaan,” ujanya.

Sebelumnya, Ketua DPC GMNI Kabupaten Dompu Bung Sonk, mengatakan, kehadiran GMNI yang mendasarkan ideologinya pada Pancasila harus dijaga dan dirawat demi menjaga keutuhan bangsa dan negara.

“Sebagai organisasi pergerakan, GMNI akan terus mengawal jalannya pemerintahan di Kabupatem Dompu dengan segala kebijakannya,” ujarnnya disambut tepuk tangan hadirin. (tim)