
DOMPU, Lakeynews.com – SMPN 2 Dompu tengah menerima pendaftaran calon siswa baru Tahun Pelajaran (TP) 2020-2021. Sama dan serentak dengan sekolah lain di daerah ini.
Pendaftaran siswa baru tersebut dilakukan melalui dua jalur, secara online dan manual.
Kepala SMPN 2 Dompu Abdul Basith, S.Pd, menjelaskan, penerimaan siswa baru di lembaga pendidikan yang dipimpinnya dibuka pada Senin (15/6) lalu.
Sedangkan penutupan akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Karena, menurut Basith, masih banyak calon siswa yang belum menerima SKHU dan lainnya.
“Sejak dibuka hingga pagi ini (Kamis, 18/6), calon siswa yang sudah mendaftar 91 orang. Laki-laki 45 orang dan perempuan 46 orang,” jelas Basith (sapaan Abdul Basith) pada Lakeynews.com.
Ditemui di ruangan penerimaan siswa baru, Basith mengungkapkan, tahun ini SMPN 2 Dompu memiliki jatah penerimaan siswa baru tujuh kelas. Atau, sekitar 210 siswa.
“Yang sudah mendaftar, 91 orang dan itu dibagi tiga kelas. Kalau tidak memenuhi kuota mau bagaimana lagi,” tandasnya.
Namun demikian, pihaknya tidak berdiam diri. Basith terus mengarahkan dan mendorong para guru agar maksimal melakukan sosialisasi ke SD.
“Itu dilakukan supaya minat orang tua dan siswa untuk masuk ke sekolah ini lebih bagus,” sambung Basith.
Dijelaskan, setiap calon siswa yang mendaftarkan diri di sekolah itu harus melengkapi persyaratan. Antara lain, mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan panitia, menyerahkan foto kopi ijazah, SKHUN dan Surat Keterangan Lulus SD/MI.
Selain itu, calon siswa harus menyerahkan foto ukuran 3 x 4 (empat lembar), menyerahkan foto kopi Kartu Keluarga, Akta Kelahiran dan foto kopi Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Kalau punya KIP, Program Keluarga Harapan (PKH) dan kartu Keluarga Sejahtera (KS), harus dilampirkan dalam pengisian data. Sehingga, saat pengusulan data di Dapodik, secara otomatis penentuan beasiswanya di sana,” jelasnya.
Pada sisi lain, Basith menjelaskan zona penerimaan siswa baru bagi sekolah yang berkedudukan di Desa O’o, Kecamatan Dompu tersebut.
“Zona SMPN 2 Dompu meliputi Desa Mangge Asi, Desa O’o, Desa Matua dan Desa Mangge Na’e,” urainya.
Pihaknya bukan bermaksud menutup peluang bagi siswa dari wilayah lain. Namun, ini merupakan zona dan hasil rapat kerja dengan kepala sekolah lain.
“Jika siswa mendaftar disini semua, kasihan sekolah yang lain,” tegas Basith. (yat)