

BIMA, Lakeynews.com – Anggota DPRD Provinsi NTB dari Fraksi Nasional Demokrasi (F-NasDem) Raihan Anwar, SE, M.Si, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Desa Ndano Na’e, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Ahad (16/2) sore.
Kunjungan Reses Masa Sidang I di Dapil VI (Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu) itu merupakan kali pertama dilakukan Raihan di wilayah Donggo, setelah sekitar enam tahun duduk di parlemen Udayana.
Pertemuan wakil rakyat dengan sejumlah elemen itu berlangsung di halaman rumah Kepala Desa Ndano Na’e Sukiman.
Hadir saat itu, selain Kades Ndano Na’e, juga Kades Rora Iskandar, salah satu desa tetangga. Disamping itu, hadir beberapa unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, tokoh pemuda dan ratusan warga setempat.
Pantauan Lakeynews.com, kehadiran warga tidak hanya bertemu dan mendengarkan pemaparan Raihan. Mereka pun tampak aktif menyampaikan aspirasi, usul dan saran terkait pembangunan di Kecamatan Donggo.
Di hadapan peserta reses, Raihan mendorong masyarakat agar mulai beternak dan terus mengembangkan perkebunan buah. Tentu dengan melihat potensi sumber daya alam di Donggo.
Pemerintah provinsi, menurutnya, berupaya maksimal memberikan dana stimulan dalam mendorong masyarakat untuk gemar beternak. “Entah itu melalui APBD atau melalui dana aspirasi anggota dewan,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Terkait itu, Raihan berharap kepada Pemkab Bima dan pemerintah desa setempat agar ikut mendorong masyarakat mengembangkan perkebunan buah.
“Nantinya, kami di DPRD akan berupaya menjalin komunikasi dengan pihak terkait. Antara lain, Bappeda NTB untuk menyuplai bibit-bibit produktif, seperti durian, rambutan, kelengkeng dan lainnya,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Raihan sempat menyinggung tenunan khas Donggo, Tembe Me’e (sarung nggoni hitam). “Tembe Me’e harus dilestarikan demi menjaga warisan budaya Donggo,” imbuhnya.
Menurut dia, tembe Donggo itu unik. Tidak sama dengan tembe Ngali. Orang Ngali tidak bisa membuat tembe Donggo. Sebaliknya, orang Donggo juga tidak paham bagaimana cara membuat tembe Ngali.
“Yang saya tahu, tembe Donggo disamping mahal, juga jarang ada yang menjual. Langka di pasaran,” aku Raihan.
“Ini artinya, ada sisi lain dari keduanya (tembe me’e/Donggo dan tembe Ngali, red) yang mesti kita rawat sebagai budaya untuk membangun ekonomi mikro,” tandasnya.
Asprasi Warga
Sejumlah aspirasi, usul dan saran yang disampaikan pemerintah desa, pemuda dan warga dalam pertemuan itu. Salah satunya dilontarkan Wakil Ketua PK KNPI Donggo Irawan.
“Yang sangat penting saat ini penanganan jalan kabupaten lintas Rora-Ndano Na’e yang rusak parah. Sampai hari ini belum pernah disentuh sama sekali,” tegas Irawan.
Hal senada juga disampaikan Kades Ndano Na’e dan perwakilan warga. Mereka juga mengangkat isu kerusakan hutan, pembalakan liar dan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Raihan berjanji akan menindaklanjuti dan memperjuangkannya.
Masalah jalan rusak misalnya. Menurut dia, sarana jalan sangat penting untuk mempermudah akses pengangkutan hasil tani dan lainnya. “Insya Allah, saya akan sampaikan ke saudara Edy Muhlis (ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima dari NasDem) untuk memperjuangkan jalan lintas Rora-Ndano Na’e,” janjinya.
“Kalau beliau tidak siap, tidak sanggup bereskan masalah jalan ini di tahun 2021, saya tidak perlu menunggu umur jabatannya 2,5 tahun. Hari ini pun saya akan ganti beliau,” tegas Raihan.
Raihan juga akan menyampaikan asprirasi rakyat tersebut kepada Bupati Bima. “Termasuk soal jalan ini, saya akan sampaikan. Saya percaya, bupati kita ini orang luar biasa, baik dan cepat respon terhadap hal-hal urgent semacam ini,” pujinya.
Sebelum meninggalkan Ndano Na’e, Raihan berjanji, kedepan akan terus hadir di Donggo untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Saya akan agendakan, Insya Allah kedepan ke Desa Mbawa, Doridungga dan Desa Rora,” tuturnya. (syi)
Pokokx, lakeynews mantap.