Pilkada NTB 2018

 

Rangkuman Sementara Kampanye Ahyar-Mori di Kabupaten Dompu

 

Pasangan Cagub/Cawagub NTB Periode 2018-2023, H. Ahyar Abduh dan H. Mori Hanafi (Ahyar-Mori) belakangan ini gencar melakukan kampanye di seantero wilayah Kabupaten Dompu. Setelah berkampanye di lapangan terbuka, kini pasangan dengan Nomor Urut 2 itu melakukan blusukan dan menemui para tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setiap desa.

===========

Cawagub NTB (Nomor 2) H. Mori Hanafi disambut dengan obor oleh ratusan warga dalam suatu kunjungan/blusukan malam hari di Kabupaten Dompu. (ist/lakeynews.com)

BLUSUKAN berlangsung kadang dari pagi hingga malam hari. Setiap kunjungan pasangan ini selalu mendapat sambutan hangat dan antusias. Bahkan di beberapa lokasi kunjungan malam, Mori Hanafi disambut tokoh masyarakat dan warga setempat dengan ratusan obor.

Di setiap titik kampanye dan kunjungan, Mori memohon doa dan dukungan semua lapisan masyarakat, serta agar mencoblos pasangan Nomor 2 pada tanggal 27 Juni 2018. Bagi masyarakat Dompu dan Bima, Ahyar-Mori merupakan pasangan “Dou Ndai” (orang kita, karena Mori Hanafi adalah satu-satunya putra Bima-Dompu yang ikut dalam Pilkada NTB kali ini).

Selain itu, dalam kunjungannya Mori selalu mengalungkan sorban hitam putih kepada beberapa tokoh di desa-desa tersebut. Itu sebagai tanda suci perjuangan “NTB Untuk Semua”, slogan paket Ahyar-Mori.

Pantauan Lakeynews.com, sejumlah tokoh dan simpul pemenangannya yang rata-rata lebih dari satu titik di tiap desa “digarap” habis. Hasilnya pun efektif. Rata-rata para tokoh yang umumnya didampingi puluhan tokoh lain, saat ditemui menyatakan sikap untuk siap memenangkan secara total paket Ahyar-Mori. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka dengan tegas mengatakan persentase kemenangan pasangan yang akan diperjuangkan ini dari 75 hingga 90 persen.

Saat Cawagub H. Mori Hanafi ke Kecamatan Manggelewa pada awal April lalu misalnya. Masyarakat Desa Sori Utu, Tekasire, Nusa Jaya, Lanci dan Desa Suka Damai, berkomitmen memenangkan 90 suara untuk Ahyar-Mori.

Apalagi saat itu Mori memastikan, pengembangan ternak sapi dan kambing adalah salah satu fokus tujuan pembangunan untuk Kecamatan Manggalewa. “Potensi yang sangat besar terdapat disini. Kecamatan ini memiliki lahan yang sangat luas, sehingga sudah seharusnya peternakan dan pertanian menjadi fokus utama,” tandasnya.

Fokus Sejahterakan Petani

Ahyar-Mori akan lebih fokus menyejahterakan petani. Keberhasilan Dompu sebagai penghasil jagung sangat diapresiasi oleh Mori Hanafi saat berkunjung ke semua desa di Kecamatan Kilo.

Ladang jagung menjanjikan. Membangun kembali lahan tidur salah satu prestasi yang patut dibanggakan. “Jika Allah SWT menakdirkan pasangan Ahyar-Mori terpilih, maka kami berjanji untuk lebih fokus memperhatikan kesejahteraan para petani jagung,” tandas Mori.

Mori sangat fokus dalam merealisasikan swasembada jagung mengingat komoditas ini sangat strategis. Jagung sangat penting dalam mendukung industri pangan dan pakan di Indonesia. Jagung dipilih sebagai komoditas unggulan karena mudah dibudidayakan. Didukung potensi lahan NTB yang sangat luas dan iklim yang cocok, serta pasar yang terbuka lebar.

Lakey Siap Go Internasional

Tatkala berkunjung ke desa-desa di Kecamatan Hu’u, salah satu dari sekian isu yang menjadi titik tekan Mori adalah komitmennya untuk membuat kawasan wisata Lakey menjadi go internasional. Lakey merupakan pantai yang diincar para peselancar dunia, menjadi salah satu destinasi wisata bertaraf Internasional.

Dia menilai, selama ini perhatian pemerintah daerah terhadap Lakey sangat minim. “Di Pantai Lakey ini pengunjung bisa melakukan beberapa aktivitas olahraga air seperti berselancar (surfing), wind surfing ataupun kite surfing,” ujarnya.

Dengan kestabilan ombak yang termasuk dalam salah satu ombak tertinggi di dunia, Pantai Lakey juga sering dipilih sebagai tempat perlombaan atau kompetisi selancar tingkat dunia. “Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah provinsi,” tegas Mori.

Masyarakat Desa Woko, Temba Lae, Ranggo, Lune, Jambu dan Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, rata diblusuki Mori Hanafi. “Masalah pembangunan itu adalah prioritas. Jika kami terpilih, dengan janji kerja yang berpihak kepada masyarakat, Insya Allah permasalahan yang ada kita bisa selesaikan bersama,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB.

Masyarakat yang hadir saat itu sangat antusias dengan rencana Ahyar-Mori dalam membangun wilayah Dompu, khususnya Kecamatan Pajo. Mereka berharap, Ahyar-Mori dapat memenangkan Pilgub, dan mereka siap mendukung penuh. Sehingga, kesenjangan sosial yang mereka rasakan selama ini di Dompu bisa segera menemukan solusinya.

Atasi Masalah Pupuk, HGU dan Lapangan Kerja

“Berikanlah kesempatan kepada putera asli Mbojo dalam hal ini Dompu-Bima untuk membangun NTB. Saya bertekad dan bersumpah akan mengutamakan kepentingan masyarakat, termasuk memperjuangkan hak-hak petani,” tandas Mori Hanafi dalam orasi politiknya di Kecamatan Pekat, beberapa hari lalu.

Kesulitan pupuk yang selalu dialami oleh para petani jagung menjadi perhatian khusus lulusan S2 Australia ini. “Saya berjanji untuk segera menyelesaikan masalah kesulitan pupuk ini. Jika saya terpilih sebagai Wakil Gubernur NTB, ini merupakan prioritas utama saya,” janji Mori.

Putra mantan Sekjen Departemen Agama Republik Indonesia, Marwan Saridjo itu juga bertekad mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru yang lebih memihak kepada petani terkait HGU lahan pertanian yang ditarik ke pemerintah provinsi.

“Permasalahan mengenai lahan pertanian juga tidak akan luput dari perhatian saya,” janji Mori yang selalu didampingi Juru Bicaranya, Muti’ah Murni, SH, M.Kn dan Fotografernya, Fani Hanifa itu.

Walaupun kemungkinan kedepannya akan ada perluasan dari perusahaan-perusahaan yang sekarang menguasai lahan pertanian, Mori memastikan itu tidak akan mengganggu lahan garapan para petani. “Saya berjanji akan menambah lahan pertanian karena mengingat ada 10.000 – 20.000 hektare lahan yang masih bisa digunakan sebagai ladang jagung,” ujar Mori , disambut tepuk tangan riuh masyarakat yang hadir.

Tokoh-tokoh masyarakat di Pekat juga menyatakan telah mencapai kesepakatan bersama bahwa tidak ada pilihan lain selain pasangan Ahyar-Mori untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Periode 2018-2023.

Namun, besar harapan mereka, apabila Mori terpilih menjadi orang nomor 2 di NTB dapat lebih memperhatikan kesejahteraan petani. Selama ini perusahaan yang berada di Kecamatan Pekat tidak memberikan kesempatan yang cukup luas kepada masyarakat sekitar.

“Dari banyaknya karyawan di perusahaan tersebut, hanya 10 orang warga Dompu yang bekerja di sana. Yang lainnya didatangkan dari luar daerah. Ini sehingga membuat petani merasa bahwa mereka tidak difasilitasi dalam urusan lapangan pekerjaan,” ungkap Rusma, mantan Kades Tambora. (tim)