Puisi: La Ndolo Conary )*
tuan, angka alibimu menumpuk kami tanya kau ikut tanya seakan-akan carut-marut negeri ini karena kebodohan kami, rakyat yang kau kebiri disekap dalam ketiak kuasamu.
tuan, harum aroma lidahmu ketika jadi corong para bandit negeri ini tapi kau bungkam dikala jerit lapar dan ngungsi rakyatmu sendiri, alibi oh pura-pura lagi sok mengabdi tanpa berlaku baik.
tuan, kepala busuk bagai kepala ikan di pasar kumuh lalat-lalat asing menyumbang virus ulat-ulat kapitalis berdansa di tengkorak otakmu kau sudah akut dalam darurat utang.
tuan, jika otakmu telah busuk lidah kebijakan pasti amburadul tangan kekuasaanmu teramputasi langkah pengabdianmu selalu pincang tubuh rakyat di negeri ambruk jatuh jadi jelata, depresi hingga stres massa.
tuan, ini gara-gara kepalamu busuk kami diberi listrik tapi biaya cahayanya mahal kami disumbangkan mobil namun harga minyak melangit kami disediakan piring tapi nasi impor kami suruh merdeka tapi kepala dililit dengan hutang.
jadi, tuan, kegilaanmu naik kelas sehingga tak kaget, kau ditipu oleh rakyatmu seantero jagat ini ikut stres, memburu dan membicarakan seorang perampok dan kuasamu diuji, terbukti kau tak bernyali meringkus penjahat di negeri ini.
tuan, kau raja yang diperintah jadi babu para konglomerat gilakan, tuan, kami jadi tumbal dalam otak busukmu.
)* Penulis adalah Penulis Buku Antologi Puisi “Tuhan Tergadai”(2014), kumpulan Puisi “Kultur” bersama 46 penulis sahabar rosebook. Sesekali mengisi panggung sastra. Kini, mengasuh rubrik SASTRA Lakeynews.com.
Siapa yang anda maksud tuan disini, lalu apa dasar anda menuduh tuan seperti itu. Bisakah anda beberkan secara detail apa saja persoalan yang sudah merugikan itu, sebutkan juga dimana tempat dan siapa korbannya bung…
Apakah puisi yang dikirim ke Lakeynews harus tema kritik sosial semuanya? Nuhun.
Boleh tentang bidang apa saja mbak.