Kapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Firli, M.Si, melontarkan pertanyaan dan memberikan nasihat kepada gadis yang menangis saat bernyanyi. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Tidak banyak yang tahu sisi kelam masa lalu Brigjen Polisi Drs. Firli, M.Si. Betapa tidak, Firli menyandang status yatim sejak kecil. Bapaknya meninggal dunia saat usianya baru berusia tiga tahun.

Hal ini terungkap saat Kapolda NTB itu bertemu ratusan anak dan warga di rumah duka dua korban pembunuhan sadis di sebuah kandang ayam, di Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Jumat (2/2/2018). Dalam kunjungan itu, Firli memberikan sejumlah santunan kepada keluarga korban.

Saat itu, jenderal polisi berbintang satu tersebut meminta beberapa anak untuk menyanyikan lagu-lagu nasional. Salah satunya, lagu Padamu Negeri yang dinyanyikan gadis 11 tahun.

Ketika bernyanyi, anak itu sempat menangis. Menyaksikan hal itu, Firli pun langsung meminta si anak mendekat kepadanya usai menyanyi. “Kenapa menangis,” tanya Firli.

Suara jawaban gadis kecil tersebut, tidak begitu jelas. Namun dari ungkapan Firli yang mengutipnya, diketahui isi jawaban si anak. “Bapak sudah tidak ada. Tapi ibu masih ada,” ujarnya disambut anggukan kepala anak itu.

Ketika ditanya Kapolda, anak itu mengaku usianya 11 tahun. “Saya juga waktu kecil ditinggal bapak saya. Waktu itu, umur saya baru tiga tahun. Kamu sekarang umur 11 tahun,” papar Firli.

Firli kemudian mengingatkan anak itu, kalau ingat dengan bapaknya agak rajin shalat. “Agamanya Islam? Kalau ingat bapak, shalat, doakan, ngaji, baca Yasin (surah Yasin), supaya bapaknya di surga, di alam barzah senang,” pintanya.

“Nanti kamu bisa jadi apapun. Jadi orang hebat. Dia ini menyanyikan lagu Bagimu Negeri. Sambil menangis karena teringat bapaknya. Luar biasa,” pujinya.

Sebagai hadiahnya, Kapolda menyerahkan sejumlah uang sebagai hadiahnya. “Hadiahnya, saya kasi Rp. 200 ribu. Nanti untuk sekolah, ya,” kata sembari memeluk dan mencium gadis kecil itu.

Kapolda Firli ke Dompu kali ini, mengunjungi keluarga dua korban pembunuhan di Desa Nowa. Selain itu, memberikan penghargaan kepada beberapa personel Polres Dompu yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu kurang dari 24 jam. Dilanjutkan dengan jumpa pers. (tim)