
LOMBOK BARAT, Lakeynews.com – Pelabuhan kapal pesiar pertama di Indonesia kini mulai dibangun di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan pelabuhan di perairan Gili Gede itu dilakukan PT. Marina Del Ray, perusahaan yang sahamnya milik investor Australia.
“Kami sudah membangun dimulai dengan pemasangan ‘jetty’ apung sepanjang 80 meter. Akan dilanjutkan dengan pemasangan ponton sepanjang 150 meter,” kata General Manager Marine Del Ray, Puri Yusuf, SH, yang mendampingi CEO Marina Del Ray, Captain Raymond La Fontaine, di Lombok Barat, Minggu (11/2/2018).
Ia mengatakan, perairan Gili Gede dijadikan lokasi pembangunan karena letaknya strategis. Teluk dengan perairan yang relatif tenang, cocok untuk membangun marina atau tempat parkir kapal pesiar ukuran kecil seperti yacht (kapal layar wisata).
Perairan Gili Gede, yang masuk dalam wilayah administratif Desa Gili Gede Indah juga sudah beberapa kali dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara yang datang menggunakan yacht.
“Pak Raymond memang sudah sejak lama mempromosikan Gili Gede sebagai salah satu pelintasan yacht dari berbagai negara. Makanya, kami berminat berinvestasi membangun marina,” ujarnya.
Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya sudah mengurus seluruh perizinan, mulai dari penerintah desa, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga di Kementerian Perhubungan.
PT Marina Del Ray memenuhi seluruh persyaratan yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2017 tentang Terminal Khusus dan Terminal untuk Kepentingan Sendiri.
Di dalam regulasi tersebut, kata Puri, ada sembilan hal yang harus dipenuhi untuk bisa membangun marina kapal pesiar khusus. Tiga diantaranya, upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), navigasi survei, dan izin lokasi.
“UKL-UPL sudah kami penuhi, navigasi survei juga sudah kami lakukan dengan melibatkan Navigasi Benoa Bali. Begitu juga dengan izin lokasi. Pokoknya semua persyaratan sudah kami penuhi,” ujarnya.
Pembangunan marina, jelas dia, diperkirakan menelan dana hingga Rp. 1 triliun. Dana tersebut untuk membangun bisnis marina, resor dan lainnya di atas lahan seluas enam hektar yang ada di Desa Gili Gede Indah.
Selain itu, akan dibangun berbagai infrastruktur, mulai dari pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA), dan penyulingan air bersih yang dihasilkan dari proses produksi energi listrik dari PLTA.
Menurut Puri, keberadaan marina tersebut nantinya bisa memberikan keuntungan bagi penduduk lokal karena bisa menjadi tenaga kerja atau menyediakan jasa wisata lain yang dibutuhkan oleh wisatawan kapal pesiar.
Demikian juga bagi Pemerintah Indonesia, akan mendapatkan keuntungan dari biaya-biaya yang harus dibayarkan oleh wisatawan yang datang menggunakan kapal pesiar.
“Pemasukan dari wisatawan yang datang menggunakan kapal yacht lebih besar dibandingkan yang melalui bandara. Itu makanya, PT Marina Del Ray mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, untuk berinvestasi membangun 10 maria di Indonesia,” katanya. (rif)