Korban banjir Junaidin Hasan, saat dievakuasi warga ke rumah duka. (ist/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Banjir yang terjadi di Kabupaten Dompu, mulai merenggut korban. Rabu (20/12/2017) sore, satu nyawa melayang.

Junaidin Hasan, 37 tahun, warga Dusun Ncoha, Desa Malaju, Kecamatan Kilo, tewas setelah terseret arus besar di Bendungan Patula, sekitar pukul 16.15 Wita.

Menurut salah satu tokoh pemuda Kilo, Haerul Anhar, sejak siang hingga usai Magrib wilayah kilo diguyur hujan deras. Sekitar pukul 16.00 Wita, korban mengantar istri pulang dari lokasi pertanian padi.

Di bendungan (lokasi kejadian), Junaidin menyeberangkan istrinya dengan selamat. Kemudian korban sendiri berniat kembali ke lahan pertanian karena harus menjaga padi yang siap dipanen dari serangan hama.

Naas, di tengah menyeberang kembali bendungan itu, kakinya tergelincir lalu terseret arus. “Istrinya sempat melihat korban tergelincir dan terseret banjir, tapi tak bisa berbuat apa-apa untuk menolong suaminya,” kata Haerul pada Lakeynews.com via ponselnya, Rabu malam ini.

 

Mendengar kejadian itu, warga dari berbagai penjuru Kilo, terutama Desa Malaju, berupaya mencari dan menyelamatkan korban.

 

Saat menyeberang di Bendungan Patula inilah korban Junaidin Hasan terseret banjir. (ist/lakeynews.com)

Namun, korban Junaidin baru berhasil ditemukan sekitar pukul 20.00 Wita. Sekitar empat jam setelah terseret banjir. Tepatnya, di bantaran kali Malaju, lebih kurang satu kilometer dari lokasi kejadian.

Korban ditemukan oleh salah seorang warga, Irwan, masih ada hubungan keluarga dengan korban. Kemudian, bersama warga lainnya, Irwan membawa korban ke rumah duka.

“Tim penyelamat dari SAR memang turun. Namun, mereka sampai di sini setelah korban dibawa ke rumah duka,” beber Haerul.

Malam ini jenazah korban disemayamkan di rumah duka, Dusun Ncoha. Rencananya, dikebumikan di Pemakaman Umum Patula, Kamis (21/12/2017) pagi.

Korban meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak (satu perempuan, dua laki-laki). (won)