MATARAM, Lakeynews.com – Sesuai rencana, Presiden RI Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Masjid Islamic Center Hubbul Wathan, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (23/11/2017).
Sebelum membuka acara di Islamic Centre, Presiden beserta rombongan dijamu makan siang oleh Gubernur NTB TGKH. Muhammad Zainul Majdi.
Penentuan NTB sebagai tuan rumah Munas Alim Ulama dan Konbes NU ini bukan tanpa alasan. NTB sejak dulu dikenal sebagai basis Islam tradisionalis ahlussunah wal jama’ah di kawasan Indonesia Timur.
“Meski secara organisasi tidak berafiliasi resmi dengan NU, Nahdlatul Wathan (NW) memiliki ikatan kultural dan genealogi keilmuan yang sama dengan NU,” kata Koordinator Media Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017, Savic Alielha (Savic Ali) pada Lakeynews.com di arena kegiatan.
Menurutnya, dalam hal ritual keagamaan dan penghormatan terhadap para ulama, keduanya (NU dan NW, red) juga serupa. “NU memiliki ikatan historis dengan Nahdlatul Wathan dan NTB. Kami memilih NTB sebagai tuan rumah, salah satunya karena faktor sejarah,” kata Savic Ali.
Hal senada diungkapkan Zacky Khairul Umam, kandidat doktor Kajian Timur Tengah di Freie Universitat, Berlin. Zacky, yang juga Ketua Umum Pengurus Cabang Istimewa NU Berlin itu diketahui sedang menyusun disertasi tentang Genealogi Keilmuan Ulama Nusantara dari Perspektif Sejarah Global.
“Genealogi ulama NTB dan Jawi (Jawa) itu hampir sama. Mereka belajar pada guru yang sama, dan mempelajari kitab-kitab yang sama pula,” tutur Zacky.
Faktor lain sehingga NTB dipilih sebagai tuan, papar Savic Ali, membawa suara NU ke luar Jawa, terutama Indonesia timur. Hal ini dilakukan agar acara-acara besar organisasi tidak melulu berpusat di Jawa.
Pada kegiatan kali ini, NU mengusung wacana Islam Nusantara dan Islam Moderat. Dua isu yang sangat penting dalam perkembangan Islam Indonesia kontemporer.
Presiden ke Lotim, Lanjut ke Medan
Dari Islamic Centre, Presiden Jokowi melanjutkan kunjungan ke Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Perjalanan dengan berkendara mobil menuju untuk bersilaturrahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Darunahdlatin NW di Kelurahan Pancor, Kecamatan Selong.
Sore harinya, Presiden beserta rombongan meninggalkan Lotim. Menurut informasi, presiden melanjutkan perjalanan (kunjungan) menuju Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan melalui Bandar Udara Internasional Lombok atau Lombok International Airport. (rif)