Kapolres Lotim AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, bersama istri dan jajarannya turun langsung membagikan nasi bungkus kepada para korban banjir. (dok. kapolres lotim/lakeynews.com)

LOMBOK TIMUR, Lakeynews.com – Setelah melanda beberapa daerah lain di Nusa Tenggara Barat (NTB), kini bencana banjir menghantam Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Ratusan rumah di dua kecamatan, Keruak dan Jerowaru, terendam air pada Sabtu (18/11/2017) petang.

Banjir yang merupakan pertama terjadi di wilayah selatan Lotim itu, akibat intensitas curah hujan selama tiga hari terakhir cukup tinggi. Sehingga, Bendungan Pandandure di Suwangi, Kecamatan Sakra, tidak mampu menampungnya.

Selain itu, meluapnya lima anak sungai juga  berkontribusi terhadap melubernya air dari bendungan tersebut. “Air laut pasang juga jadi penyebabnya,” kata Kapolres Lotim AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, malam ini.

Kapolres kemudian membeberkan sejumlah wilayah berikut kerugian akibat banjir di dua kecamatan yang terkena banjir. Di Kecamatan Keruak misalnya. Yakni di Dusun Kondok, Desa Sepit, lokasi persisnya sekitar Jembatan Sepit sebelah kanan jalan dengan kerugian materiil berupa enam rumah (lima diantaranya rusak parah).

Sedangkan sebelah kiri jembatan dan jalan itu sebanyak dua rumah yang rusak ringan. “Di sana, korban jiwa satu orang, atas nama Wasila Cantika Lilian, 18 tahun. Tubuhnya tertimpa reruntuhan tembok rumah,” papar Kapolres.

Ketika meninjau lokasi banjir, Kapolres Lotim AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, menunjuk tumpukan sampah kayu, bambu dan lainnya yang menyumbat jembatan. (dok. kapolres lotim/lakeynews.com)

Di Desa Batu Putik, 20 rumah rusak ringan di empat kekadusan; Tundak Daye, Tundak Tengak, Batusun dan Esoh. Desa Setungkap Lingsar, lima rumah di Dusun Tangar, mengalami kerusakan.

Sedangkan di Desa Selebung Ketangga, 35 rumah mengalami kerusakan karena terendam air dan satu masjid di Dusun Bintang Oros. Sebagian warga masih dievakuasi di rumah warga yang berlantai dua, sementara beberapa warga lain sudah berada di PKM Keruak untuk perawatan.

Wilayah Desa Ketangga Jeraing, beberapa rumah rusak. Desa Ketapang Raya, kurang lebih 200 rumah di Dusun Lungkak dan Dusun Pelebe terendam air. Sementara warga yang rumahnya terendam air telah dievakuasi ke Gedung Serba Guna Kantor Camat Keruak.

“Saat ini, akses jalan dari Desa Sepit menuju Lekor, Kabupaten Lombok Tengah ditutup sementara akibat air yang masih menggenangi jalan raya. Sedangkan jalan dari Desa Sepit ke Desa Batu Putik, juga ditutup akibat jembatan yang terkikis,” ungkap Kapolres.

Untuk sementara, lanjutnya, Desa Batu Putik, Setungkep Lingsar, Selebung dan Desa Ketangga Jeraing, kerugian materiil belum dapat terdata karena kondisi cuaca dan listrik padam.

Demikian pula di wilayah Kecamatan Jerowaru, desa yang terdampak banjir dari luapan air Kali Penendem akibat arus air dari Kecamatan Keruak yaitu Desa Setungkep Lingsar dan Batu Putik.

Demikian pula di Desa Sepapan. Seperti di Dusun Tenten Pejeruk, yang terdampak ada 10 rumah dan isinya, di Dusun Orong Bukal 15 rumah beserta isinya, dan Senange Dusun Sepapan terdampak 25 rumah dan isinya, berikut hewan peliharaan.

Rumah dan bangunan yang roboh saat hujan deras dan bencana banjir terjadi di Lotim. (dok. kapolres lotim/lakeynews.com)

Sedangkan di Desa Jerowaru, khususnya Dusun Montong Wasi, terdampak 10 rumah dan isinya. Dusun Ratu, terdampak 20 rumah dan isinya. Tanak Nentung, Dusun Pelambik, 5 rumah dan isinya yang terdampak.

Tempat terdampak yang paling parah adalah di Dusun Tenten Pejeruk, Dusun Orong Bukan dan Senange Dusun Sepapan. Sementara kondisi jembatan dan jalan di Senange belum bisa dilewati karena masih terdapat luapan air dan dihalangi tumpukan batang dan akar bambu, aspal jalan terkelupas dan sisi jalan ambrol.

Masyarakat sebagian besar telah dievakuasi dan 1 orang sempat dibawa ke Puskesmas Jerowaru atas nama Dika, 8 tahun, karena kedinginan. Keluarga tersebut berhasil selamat karena naik ke pohon dan atap rumah saat luapan air menghantam rumahnya.

“Akses jalan dari Praya menuju Lombok Timur, dari Sepapan ke Jerowaru masih belum bisa dilalui kendaraan, karena air masih meluap di Jembatan Senange dan dihalangi batang dan akar bambu. Aspal jalan juga rusak. (tim)