Suasana “Diskusi/Dialog Solidaritas Kemanusiaan untuk Korban Rohingnya” usai pengukuhan pengurus AMI Dompu oleh Dewan Pembina AMI NTB Akhdiansyah, S.Hi alias Yonk-Q (kaos putih), di Taman Kota Dompu, Minggu (3/9/2017) petang. (zar/lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Kepengurusan Anak Muda Indonesia (AMI) Kabupaten Dompu, dikukuhkan pada Minggu (3/9/2017) petang. Yang luar biasa, usai pengukuhan oleh Dewan Pembina AMI NTB Akhdiansyah, S.Hi, di Taman Kota Dompu itu, dilanjutkan dengan “Diskusi/Dialog Solidaritas Kemanusiaan untuk Korban Rohingnya.”

Pengukuhan itu ditandai dengan penyerahan baju kaos secara simbolis oleh Akhdiansyah kepada Ketua AMI Dompu Islamsyah Yhudin dan dipungkasi pose bersama.

Pada kesempatan itu, Akhdiansyah mengungkapkan, Dompu merupakan kabupaten kelima di Nusa Tenggara Barat yang sudah terbentuk AMI-nya.

“AMI Dompu bukan wadah untuk politik praktis, tapi sebagai ruang untuk berekspresinya anak muda Dompu dalam mendorong dan mendukung kemajuan daerah ini,” kata pria yang akab disapa Yonk-Q itu.

Karena itu, Yonk-Q berharap AMI kedepan menjadi elemen pelengkap masyarakat untuk memberikan masukan kepada pemerintah, penyelenggara pemerintahan bagi pembangunan dan kebaikan. “AMI diharapkan menggali potensi-potensi yang dimiliki anak muda Dompu. Selanjutnya berbagai potensi yang ada dapat dikembangkan untuk kemajuan daerah ini,” tandasnya.

Bukan itu saja. AMI juga diharapkan mengadvokasi berbagai kepentingan anak muda. “Advokasi anak muda agar terhindar dari hal-hal buruk. Seperti Narkoba, Tramadol dan sebagainya,” tandas Yonk-Q sembari mengimbau pengurus AMI Dompu agar segera melakukan konsolidasi internal, kemudian berkoordinasi dengan AMI NTB.

Pada sisi lain, Yonk-Q juga mengimbau agar AMI mengambil bagian dan menggali solidaritas terhadap masalah-masalah kemanusiaan. Seperti yang tengah dialami warga minoritas yang menjadi korban kekerasan militer dan biksu di Rohingnya.

Di tingkat pusat, lanjut Yonk-Q, AMI mendorong pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik Indonesia dengan Myanmar. “Itu karena pemimpin di Myanmar kita nilai tidak memiliki hati kemanusiaan. Bahkan, cenderung melakukan pembiaran terhadap kekejaman pada warga minoritas di sana,” ungkapnya.

 

Pose bersama Dewan Pembina AMI NTB Akhdiansyah, S.Hi alias Yonk-Q dengan sebagian pengurus AMI Dompu. (zar/lakeynews.com)

Pemerintah Indonesia Diminta tak Tutup Mata

Sementara itu, dalam “Diskusi/Dialog Solidaritas Kemanusiaan untuk Korban Rohingnya”, Ketua AMI Dompu Islamsyah Yhudin dengan tegas meminta kepada pemerintah Indonesia agar tidak tutup mata terhadap kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.

“Kami minta pemerintah Indonesia untuk mengambil bagian dalam penyelesaian persoalan kejahatan kemanusiaan di Myanmar,” ujar lelaki yang dikenal dengan pangglan Slankers atau Slank (Dompu) itu.

Dia juga meminta pemerintah Indonesia segera membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan kemanusiaan di Myanmar. “Kalau pemerintah Myanmar tidak bisa menyelesaikan masalah ini, minimal Kedubes Myanmar angkat kaki dari Indonesia,” tegas Slankers mengutip statemen salah satu tokoh nasional. (zar)