
Laporan:
Sarwon Al Khan, Bima
Doro Tuki di Desa Sambori, Kecamatan Lambitu, Kabupaten Bima, selama ini hanya sekadar tempat selfian. Tapi sekarang, keindahan dan panorama bukit penyangga Gunung Lambitu tersebut, mulai menjadi wahana yang bernilai dan bermanfaat. Salah satunya, foto pre-wedding (foto pranikah) calon pengantin baru.
===============
YANG dilakukan calon pengantin asal Dompu, Ummi Sulaim Az-Zahra dan Moh. Khusnul Aulyah (Laim/Aulin), sepanjang Minggu (27/8/2017), adalah contohnya. Laim merupakan putri kedua pasangan Ilham Yahyu, S.Pd dan Rukayah, S.Pd. Sedangkan Aulin adalah putra sulung pasangan Ahmad Yani dan Suhartini.
Dalam pre-wedding ini bahkan hingga resepsi pernikahannya pada September depan, Laim/Aulin menggandeng (mengontrak) Aulia Studio yang baralamat di Kelurahan Kandai II, Kecamatan Dompu.
Laim/Aulin dan sejumlah anggota keluarganya bersama kru Aulia Studio, beranjak dari Bumi Nggahi Rawi Pahu menuju Sambori pada Sabtu (26/8/2017) malam. Rombongan tersebut pun menginap semalam di Dusun Lambitu, Desa Sambori.
Mengapa harus mengambil langkah unik seperti itu?
Ternyata alasannya luar biasa. Yakni untuk mendapatkan momen sesuai harapan. “Kita kejar suasana dan momen yang bagus pada pagi hari,” kata Laim yang diperkuat salah seorang bibinya, Ida Faridah di Desa “Pariwisata” Sambori.

Benar juga. Pantauan Lakeynews.com, momentum menakjubkan akhirnya mereka dapatkan. Cuacanya begitu cerah. Sinar mentari cukup tajam. Namun kerap adem karena kadang diwarnai mendung.
Semua itu menambah mantap pengambilan gambar maupun video berlatar alam dari berbagai sisi. Termasuk latarbelakang Gunung Lambitu yang dikenal sebagai gunung tertinggi kedua di Pulau Sumbawa, setelah Gunung Tambora.
Apalagi penampilan Laim dan Aulin tampak lebih ayu dan gagah dalam balutan beberapa kostum, setelah mendapat sentuhan dari penata rias dan busana kecantikan, Ria Purwati Hasndari.
Terlebih Owner Aulia Studio, Abu Mbolo aktif dan gesit mengatur serta ikut dalam pengambilan gambar di lokasi tersebut. Pemilik nama asli Ahmad tersebut, leluasa mengekspresikan kepiawaiannya dalam urusan yang satu ini.
Tim Aulia Studio yang terdiri dari Fikriadin alias Aldien, Sani Ifadani alias Sani, Mega Mustika Sari aljas Mega, serta dua kru penguat; M. Fikrah Herdiansyah alias Fikram dan Muh. Syarifudin alias Ompu, juga tidak kalah semangatnya.

“Luar biasa. Hebatnya di sini, semuanya original. Masyarakatnya, suasananya, alamnya dan kenyamanannya. Momennya juga tepat sekali,” kata Abu Mbolo yang juga pendiri Aulia Studio, 2006 lalu itu.
Itu baru pagi hingga menjelang siang. Setelah istirahat sejenak, sore harinya pengambilan foto-foto dan video pre-wedding dilakukan di Tebing Kaboro. Di bibir jurang nan curam tersebut mengambil momen sunset.
Diketahui, pre-wedding berarti pranikah. Foto pre-wedding yang dalam bahasa Indonesia adalah foto yang dilakukan sebelum pernikahan. Tetapi kini sudah dianggap bahwa foto pre wedding ini adalah foto yang dilakukan di suatu tempat dengan konsep dan juga pakaian yang telah dipersiapkan. Kemudian, hasil dari foto tersebut nantinya dipasang pada acara resepsi, surat undangan dan suvenir pernikahan. (*)