Pascakonflik Warga Penapali-Dadibou, Dirancang Strategi Rekonsiliasi dan Cipta Kondisi
BIMA, Lakeynews.com – Situasi di Desa Penapali dan Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, yang sempat dinodai konflik antarwarga beberapa hari lalu, untuk sementara kondusif.
Namun demikian, pihak kepolisian tidak lantas tenang dan berdiam diri. Polisi terus berupaya agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Dengan dibantu TNI bersama pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Polres Bima Kabupaten merancang strategi rekonsiliasi tentang pemulihan dan cipta kondisi pascakonflik.
Sedangkan untuk meredam dan memburu provokator yang melakukan provokasi melalui media sosial (Medsos), menurut Kapolres Bima Kabupaten AKBP M. Eka Fathurrahman, SH, S.Ik, polisi melakukan “patroli” cyber.
“Kepada para pelaku provokator yang menghasut dan menyebarkan berita hoax (bohong, red) melalui media sosial telah dilakukan “patroli” cyber oleh Polda NTB. Itu untuk meredam provokasi melalui Medsos,” kata Kapolres Eka pada Lakeynews.com melalui WhatsAPP pribadinya, Kamis (1/6/2017) malam ini.
Terkait penanganan pascabentrok antarwarga, Kapolres mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah sudah merancang strategi rekonsiliasi tentang pemulihan dan cipta kondisi pascakonflik. “Kami sudah melakukan kegiatan-kegiatan simpatik langsung ke masyarakat yang berkonflik,” ujarnya.
Apa saja strategi yang dirancang dan kegiatan simpatik dimaksud?
Menjawab pertanyaan itu, Kapolres menyebut diantaranya, membagi-bagi Sembako kepada para fakir miskin. Kemudian melaksanakan Shalat Taraweh bersama di Desa Talabiu yang melibatkan para kepala desa se-Kecamatan Woha.
“Kita melakukan imbauan dan memberikan pemahan kepada anak-anak muda supaya tidak lagi berkonflik,” jelas Kapolres putra asli dan kelahiran Bima itu. (won)