Ketua DPP Partai Hanura Bidang Pembina Wilayah Bali, NTB dan NTT, I Kadek Arimbawa (dua dari kiri), Ketua Tim Pilkada Hanura NTB Yeyen Seprian Rachmat dan beberapa pengurus lainnya di Hotel Golden Tulip, Mataram, Selasa (30/5/2017) malam ini. (sarwon/lakeynews.com)

MATARAM, Lakeynews.com – Ketua DPP Partai Hanura Bidang Pembina Wilayah Bali, NTB dan NTT, I Kadek Arimbawa, menegaskan hingga saat ini Hanura memutuskan kandidat Cagub/Cawagub NTB yang akan diusung pada Pilkada 2018.

“Kita belum memutuskan siapa Cagub/Cawagub yang akan diusung dalam Pilkada NTB nanti, karena masih berproses di Tim Pilkada DPD Hanura NTB,” kata Kadek pada Lakeynews.com di Hotel Golden Tulip, Mataram, Selasa (30/5/2017) malam ini.

Kadek ke Mataram untuk memimpin Rapat Koordinasi DPD Partai Hanura NTB Bersama Seluruh Ketua DPC 10 Kabupaten/Kota. Saat ditemui media ini, Kadek ditemani beberapa pengurus DPD Hanura NTB dan Ketua DPC Hanura.

Sebagaimana diketahui, salah satu kandidat Cagub NTB melalui akun Facebook miliknya mengaku, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta (OSO) menawarkan Gde Syamsul (anggota DPR RI dari Hanura) sebagai calon wakil kalau bakal calon gubernur itu serius maju di Pilkada NTB 2018.

Hal itu, bahkan telah dimuat di salah satu media cetak yang terbit di Pulau Lombok. Sayangnya, bakal calon tersebut tidak ikut mendaftar dan mengikuti proses yang tengah dilaksanakan Tim Pilkada Hanura. Seperti mendaftarkan diri, memaparkan visi dan misi dan lainnya.

Sayangnya, I Kadek Arimbawa menolak memberikan tanggapan atas status maupun pemberitaan terkait klaim salah satu kandidat Cagub itu. “Saya tidak mau tanggapi itu. Kalau ada yang klaim telah mendapat dukungan seperti itu dari Ketum DPP, sah-sah saja. Karena, ini politik,” ujar Kadek.

Menurut pria yang juga anggota DPD RI itu, bagi yang serius ingin menggunakan hanura sebagai kendaraan politiknya pada Pilkada mendatang, dia persilahkan mengikuti proses yang dilakukan Tim Pilkada Hanura NTB.

Hal senada dilontarkan Ketua Tim Pilkada Partai Hanura NTB Yeyen Seprian Rachmat. Menurutnya, semua kandidat calon yang ingin gunakan Hanura tetap harus mengikuti proses.

“Bahkan, kalau DPP (Hanura) memerintahkan untuk membuka lagi pendaftaran untuk mengakomodiri calon yang belum mendaftarkan diri, ya akan kita lakukan,” tegas pria yang juga salah satu Wakil Ketua DPD Hanura NTB itu.

Pada sisi lain, Yeyen menegaskan, pihaknya saat ini memilih untuk lebih fokus pada proses dan mekanisme yang telah dibangun. “Karena, itu adalah kesepakatan bersama dari DPP hingga DPC dalam menjaring bakal calon,” tandasnya.

Apalagi saat ini, lanjutnya, Hanura sangat serius menempatkan sistem sebagai salah satu alat perjuangan partai untuk sukses dalam setiap kontestasi politik di negeri ini.

“Jika hal tersebut dilalui, insya Allah legitimasi dari sebuah keputusan akan mendapat dukungan dari seluruh kader partai di semua tingkatan,” tegasnya. (won)