Program YAPIK Road to School dan YAPIK Masuk Desa 2017
Semangat perlawanan dan peperangan terhadap peredaran narkotika dan penyalahgunaan obat-obatan di Kabupaten Dompu, kini semakin luas. Kali ini, giliran kalangan dunia pendidikan yang ikut ambil bagian.
===========
SEBELUMNYA, pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB, Polres Dompu, DPRD Dompu, komunitas Guru To,i Center (GTC) bersama stakehorder, termasuk media massa dalam hal ini Lakeynews.com, menyatakan komitmen yang sama dalam upaya pemberantasan dan memerangi Narkoba.
Salah satu lembaga pendidikan yang sudah mulai gerakan melawan dan “memerangi” Narkoba tersebut, SMK Kesehatan YAPIK Gerbang Dompu. Masalah narkotika dan obat-obatan merupakan salah satu item utama dalam program unggulan ”YAPIK Road to School dan YAPIK Masuk Desa 2017”.
Catatan Lakeynews.com, Program YAPIK Road to School telah dilaksanakan sejak 2016 dan berlanjut di 2017 ini. Tahun ini, sekolah yang dikepalai Ida Faridah, S.Pd, itu mulai dijalankan Program YAPIK Masuk Desa.
Baik Program YAPIK Road to School maupun YAPIK Masuk Desa, memiliki tujuan yang sama meski sasarannya beda. Yakni menumbuhkan kesadaran peserta didik dan menumbuhkan kepedulian orangtua (masyarakat) terhadap bahaya narkotika dan obat-obatan, terutama jenis Tramadol. Apalagi khusus di Kabupaten Dompu, belakangan ini sudah “Darurat Narkoba dan Tramadol”.
Narkoba, Penjajahan Terbesar Saat Ini
Sabtu (29/4/2017) pagi, rombongan siswa-siswi dan guru-guru SMK YAPIK yang dipimpin Kaseknya mengawali kunjungan ke ke SMPN 7 Dompu.
Di sekolah itu, pihak SMK YAPIK melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya Narkoba dan bahaya merokok di kalangan pelajar setempat. Terkait peredaran obat-obatan jenis Tramadol yang sudah sangat merasuki kalangan pelajar di Dompu, dilakukan penyuluhan secara spresifik.
Memperkuat penyuluhan tersebut, juga diputarkan film yang berisi para korban (pengguna/pemakai) Narkoba dan lainnya.
Kegiatan tersebut disambut antuasias warga SMPN 7 Dompu, terutama sekitar 50-an siswa-siswi Kelas IX yang diikutkan. Para siswa antusias sekali.
“Mereka aktif bertanya dan ingin mengetahui lebih detail seputar Narkoba, Tramadol, merokok dan malasah kesehatan lainnya,” kata Ida Faridah usai penyuluhan pada Road to School perdana SMK YAPIK itu.
Menariknya, sebagian siswa rupanya sudah memahami tentang apa itu Narkoba. Bahkan, beberapa diantaranya mengakui bahwa penjajahan terbesar bangsa saat ini adalah Narkoba, termasuk Taramadol di Dompu.
Anak Didik Unjuk Kemampuan sebagai Tenaga Keperawatan
Misi utama lain dari Program YAPIK Road to School menyosialisasikan dan mengenalkan SMK Kesehatan YAPIK ke SMP-SMP dan tsanawiyah. Yang menjadi “jualan utama” SMK Kesehatan YAPIK saat ini Program Keahlian Keperawatan.
Para anak didik SMK Kesehatan YAPIK menunjukkan kemampuan dan keunggulan sebagai tenaga keperawatan. Yakni melalui pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan/cek tekanan darah para anak didik SMPN 7 Dompu.
“Pemeriksaan kesehatan itu sekaligus sebagai ajang anak-anak mempraktikan langsung keterampilan, kompetensi dan kemampuan yang mereka miliki. Sehingga setelah tamat, anak-anak didik kami, minimal sudah bisa menjadi asisten perawat,” ujar Ida Faridah.
Lebih jauh dijelaskannya, YAPIK Road to School dan Program YAPIK Masuk Desa merupakan program unggulan yang dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran.
Khusus YAPIK Road to School, 2017 ini merupakan tahun kedua. Sedangkan YAPIK Masuk Desa, baru dimulai tahun ini. “Untuk Program YAPIK Masuk Desa, tahap awal, rencana kami di Desa Matua, Mumbu dan Desa Rababaka, Kecamatan Woja,” ujar Ida.
Item-item dan tujuan kegiatan YAPIK Masuk Desa ini hampir sama dengan YAPIK Road to School. Ditambah dengan harapan tumbuhnya kepedulian orangtua dan lingkungan terhadap perkembangan anak-anak didik.
Hanya saja, dalam Program YAPIK Masuk Desa akan melibatkan tenaga dokter. “Dokter akan dilibatkan karena ada pelayanan pengobatan gratis kepada masyarakat desa yang dikunjungi,” urainya. (sarwon al khan)