Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto, S.Ik. (purnawansyah/Lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Kasus Narkoba, Tramadol dan Pencabulan yang marak terjadi di Kabupaten Dompu menjadi perhatian khusus Polres Dompu.

Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto, S.Ik, mengakui, kasus narkoba dan tramadol saat ini bahkan sudah merambah ke kalangan pelajar. Untuk itu, ia memberi target kepada semua Polsek untuk mengungkap dan menangkap para pelakunya.

“Semua Polsek saya beri target untuk menangkap para pengedarnya. Komitmen kami, Polres Dompu akan menindak tegas dan tidak ada ampun buat mereka (pengedar),” ujar Jon Wesly di ruang kerjanya, Jumat (21/4/2017).

Untuk memutuskan mata rantai peredaran Narkoba dan Tramadol, lanjut Jon Wesly, yakni dengan mengungkap dan menangkap pemasok dan para pengedarnya. Dalam upaya mengungkap peredaran barang haram tersebut, partisipasi dan kerjasama semua elemen masyarakat juga sangat diharapkan. Diantaranya berupa informasi maupun pengawasan terhadap anak-anak.

“Partisipasi semua elemen juga kita butuhkan, segera laporkan apabila menemukan adanya penjual Narkoba dan Tramadol. Orang tua, tokoh agama, guru dan seluruh komponen, juga harus sama-sama mengambil peran untuk mengawasi dan mendidik anak-anak kita,” pintanya.

Lebih jauh Jon Wesly mengungkapkan, kasus Tramadol sendiri sejauh ini, sudah ada beberapa kasus yang telah ditangani pihaknya dan bahkan sudah di-P21. Para pengedar Tramadol akan dikenakan dengan Undang-undang Kesehatan.

“Sudah ada tiga kasus Tramadol yang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Kami tidak akan mentolerir. Semua Polsek saya perintahkan untuk menggrebek kios-kios yang menjadi pengedarnya,” katanya.

 

Kejahatan terhadap Anak Meningkat

Selain kasus Narkoba dan Tramadol, kasus lain yang juga menjadi perhatian khusus Kapolres Dompu yakni kasus pencabulan serta kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kasus ini juga merupakan kasus yang marak terjadi di Bumi Nggahi Rawi Pahu.

“Kasus kejahatan tehadap anak ini juga menjadi atensi kita, dan menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Tren dalam empat bulan terakhir di Polres Dompu, kasus kejahatan terhadap anak terus meningkat. Saat ini, kepolisian terus berupaya menimalisir tindak kejahatan itu. Diantaranya, dengan kegiatan-kegiatan penyuluhan di tengah masyarakat dan sekolah-sekolah.

“Bhabinkamtibmas kita kerahkan untuk melakukan penyuluhan kepada orang tua,” katanya.

Dia menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya tindak kejahatan terhadap anak. Antara lain, faktor media (pornografi) yang semakin gampang diakses. Selain itu, lengahnya orangtua dalam mengawasi lingkungan pergaulan anak.

“Peran semua elemen, baik orang tua, tokoh agama dan guru agar bersama-sama mengawasi dan membimbing anak-anak,” harap Kapolres. (pur)