Kapolsek Kilo, Polres Dompu IPTU Jaelani. (faruk/Lakeynews.com)

DOMPU, Lakeynews.com – Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, Minggu (02/04) lalu, dipusatkan sebagai lokasi untuk kegiatan Gemar Makan Ikan oleh pemerintah daerah setempat. Ratusan ekor ikan berbagai jenis dan ukuran dibakar secara massal lalu disantap bersama. Namun dibalik itu, Kilo yang terkenal dengan Kecamatan Seribu Tebing itu menjadi salah satu kecamatan yang darurat kasus pemboman ikan laut.

Kapolres Dompu melalui Kapolsek Kilo IPTU Jaelani, mengungkapkan, hingga saat ini, di beberapa wilayah di Kecamatan Kilo para nelayan masih menangkap ikan dengan menggunakan bom. Waktu pemboman dilakukan para nelayan, tidak tentu. Kadang dilakukan siang, malam, bahkan pada pagi hari.

“Khususnya di Desa Mbuju, para nelayan masih menggunakan bom untuk menangkap ikan. Sayangnya, hingga saat ini kami belum berhasil menangkap pelaku pemboman ikan itu,” jelas Jaelani pada wartawan.

Diakuinya, pihaknya mengalami kesulitan ketika hendak menangkap para pelaku pemboman. Selain karena waktu pemboman yang tidak menentu, juga akibat kurangnya fasilitas pendukung seperti Perahu Patroli.

Harusnya, menurut dia, wilayah Kilo yang berada pada pesisir pantai, dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. “Memang kendala kita disini adalah perahu untuk patroli. Para nelayan yang bom ikan itu pintar mencari celah dan waktu, seperti saat jumatan dan tengah malam,” ujarnya.

Saat ini, kata dia, di setiap wilayah diberdayakan Bhabinkamtibmas untuk memantau aktivitas nelayan, terutama nelayan di Mbuju yang membom ikan sembunyi-sembunyi. (far)